Logo
>

Evaluasi Indeks LQ45 hingga SMInfra 18, Siapa Keluar dan Masuk?

Ditulis oleh Yunila Wati
Evaluasi Indeks LQ45 hingga SMInfra 18, Siapa Keluar dan Masuk?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pada periode efektif 1 November 2024 hingga 31 Januari 2025, beberapa indeks saham utama di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami perubahan komposisi. Perubahan ini dilakukan sebagai hasil evaluasi rutin yang bertujuan untuk memastikan bahwa indeks mencerminkan kinerja saham-saham terbaik berdasarkan likuiditas, kapitalisasi pasar, serta kriteria lainnya.

    Berikut ini adalah rangkuman saham yang masuk dan keluar pada beberapa indeks populer di Indonesia:

    Indeks LQ45

    Yang pertama adalah Indeks LQ45, yaitu indeks yang terdiri dari 45 saham dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar di BEI. Perubahan terbaru terdapat pada saham masuk yaitu ADMR (PT Adaro Minerals Indonesia Tbk), SMRA (PT Summarecon Agung Tbk). Sedangkan saham yang tersingkir adalah GGRM (PT Gudang Garam Tbk), HRUM (PT Harum Energy Tbk).

    Masuknya ADMR dan SMRA menandai perhatian lebih terhadap sektor energi dan properti, sedangkan keluarnya GGRM dan HRUM menunjukkan pergeseran fokus dari saham-saham di sektor rokok dan batu bara.

    Indeks IDX30

    Yang kedua adalah Indeks IDX30, mencakup 30 saham unggulan yang dipilih berdasarkan likuiditas, kapitalisasi pasar, dan fundamental perusahaan. Adapun perubahannya mencakup saham masuk yaitu MAPI (PT Mitra Adiperkasa Tbk), MBMA (PT Merdeka Battery Materials Tbk), sementara saham keluar adalah BUKA (PT Bukalapak.com Tbk), ITMG (PT Indo Tambangraya Megah Tbk).

    Masuknya MAPI yang bergerak di sektor ritel dan MBMA dari sektor baterai menunjukkan kepercayaan terhadap potensi pertumbuhan di bidang konsumsi dan energi terbarukan. Keluarnya BUKA dan ITMG menunjukkan perubahan sentimen terhadap sektor teknologi dan batu bara.

    Indeks IDX80

    Indeks IDX80 adalah indeks yang lebih luas dengan mencakup 80 saham berdasarkan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar. Perubahan terbaru tampak dari saham MIDI (PT Midi Utama Indonesia Tbk) dan SMDR (PT Samudera Indonesia Tbk) yang masuk ke dalam IDX80, menyingkirkan saham SILO (PT Siloam International Hospitals Tbk), TBIG (PT Tower Bersama Infrastructure Tbk).

    Perubahan ini menyoroti potensi pertumbuhan sektor ritel dengan masuknya MIDI, serta logistik dengan masuknya SMDR. Sementara itu, keluarnya SILO dari sektor kesehatan dan TBIG dari infrastruktur menandakan perubahan minat investor terhadap saham-saham defensif.

    Indeks Bisnis-27 

    Indeks Bisnis-27 disusun oleh harian Bisnis Indonesia yang mencakup 27 saham unggulan. Dengan masuknya beberapa saham seperti ADMR, CPIN (PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk), HEAL (PT Medikaloka Hermina Tbk), ISAT (PT Indosat Tbk), PTBA (PT Bukit Asam Tbk), maka ada saham yang terpaksa keluar yaitu ADRO (PT Adaro Energy Indonesia Tbk), EXCL (PT XL Axiata Tbk), INCO (PT Vale Indonesia Tbk), JSMR (PT Jasa Marga Tbk), SMGR (PT Semen Indonesia Tbk).

    Perubahan signifikan ini menambah saham-saham dari sektor energi, kesehatan, dan telekomunikasi, sementara saham infrastruktur dan tambang logam keluar dari indeks. Pergeseran ini bisa mencerminkan perubahan fundamental yang terjadi di berbagai sektor utama.

    Indeks MNC-36

    Indeks ini mencakup 36 saham pilihan berdasarkan likuiditas dan kinerja perusahaan. Adapun saham yang berhasil masuk ke dalam indeks ini adalah BBTN (PT Bank Tabungan Negara Tbk), EXCL, HEAL, KLBF (PT Kalbe Farma Tbk). Empat saham tersebut berhasil menyingkirkan BFIN (PT BFI Finance Indonesia Tbk), INTP (PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk), SILO, dan SMGR.

    Masuknya BBTN dan HEAL menekankan pergeseran fokus ke sektor perbankan dan kesehatan. Keluarnya saham-saham seperti INTP dan SMGR dari sektor semen menandakan penurunan minat investor terhadap sektor konstruksi dan infrastruktur.

    Indeks SMInfra18

    Indeks ini berfokus pada saham-saham yang bergerak di sektor infrastruktur. Berikut adalah perubahan terbaru:

    • Saham Masuk: MTEL (PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk), PGEO (PT Pertamina Geothermal Energy Tbk)
    • Saham Keluar: ADHI (PT Adhi Karya Tbk), TBIG

    Masuknya MTEL dan PGEO mencerminkan optimisme terhadap sektor telekomunikasi dan energi terbarukan, sementara keluarnya ADHI dari sektor konstruksi dan TBIG dari sektor menara telekomunikasi menandakan adanya pergeseran minat ke area infrastruktur yang lebih spesifik.

    Perubahan dalam komposisi berbagai indeks saham di BEI menunjukkan adanya pergeseran sentimen pasar yang signifikan. Saham-saham dari sektor energi terbarukan, kesehatan, telekomunikasi, dan ritel mendapatkan perhatian lebih, seiring dengan tren global yang mendukung transisi energi dan sektor konsumen.

    Sebaliknya, beberapa saham dari sektor batu bara, semen, dan teknologi menghadapi tantangan yang membuatnya keluar dari indeks. Evaluasi ini penting bagi investor yang menggunakan indeks sebagai acuan investasi untuk melihat peluang baru dan potensi risiko di pasar.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79