KABARBURSA.COM - Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil meningkatkan aktivitas edukasi pasar modal sebesar 34 persen year on year (yoy) pada tahun 2023, dengan 12.575 kegiatan yang melibatkan 696.992 peserta.
Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko BEI Sunandar menyatakan bahwa saat ini terdapat 882 Galeri Investasi, yang melibatkan aktivitas edukasi baik secara luar jaringan (luring) maupun dalam jaringan (daring), mengalami peningkatan sebesar 31 persen yoy dibandingkan dengan tahun 2022.
“Saat ini sudah 882 Galeri Investasi, dengan aktivitas edukasi yang dilakukan 12.575 kegiatan baik secara luar jaringan (luring) maupun dalam jaringan (daring), meningkat 31 persen (yoy) daripada 2022,” ujarnya di Main Hall BEI, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024.
Sejak berdiri pada tahun 2010, Galeri Investasi BEI bertujuan menciptakan generasi muda yang melek investasi dan mendukung integritas serta aksesibilitas pasar modal di seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Sunandar menjelaskan bahwa Galeri Investasi BEI berfungsi sebagai sarana sosialisasi, literasi, dan inklusi pasar modal, bekerja sama dengan perguruan tinggi dan berbagai institusi, serta perusahaan sekuritas.
“Galeri Investasi BEI merupakan sarana sosialisasi, literasi dan inklusi pasar modal, yang dilakukan BEI bersama Perguruan Tinggi dan berbagai institusi, bekerja sama dengan perusahaan sekuritas,” ujar Sunandar.
Adapun dalam acara Penghargaan Galeri Investasi Tahun 2024, BEI memberikan apresiasi kepada pembina atau investor senior yang telah berdedikasi membimbing para investor muda.
Sunandar menyatakan penghargaan tersebut sebagai wujud apresiasi atas kerja keras dan sumbangsih Galeri Investasi dalam menyelenggarakan kegiatan edukasi di lingkungan sekitar.
“Anda telah menjadi pionir dalam membuka pintu bagi generasi penerus menjadi lebih terlibat aktif dalam investasi pasar modal,” ujar Sunandar.
Berikut penghargaan yang terdiri dari delapan kategori, diantaranya :
1. Kategori Galeri Investasi BEI teraktif, dinilai berdasarkan jumlah kegiatan terbanyak selama periode penilaian di tingkat SMA/SMK.
2. Kategori Galeri Investasi BEI non Perguruan Tinggi teraktif, dinilai berdasarkan jumlah kegiatan, penambahan rekening efek, nilai transaksi, serta keaktifan kerja sama dengan BEI dan Anggota Bursa (AB).
3. Kategori Galeri Investasi BEI per provinsi teraktif, dinilai berdasarkan jumlah kegiatan, penambahan rekening efek, nilai transaksi, serta keaktifan kerja sama dengan BEI dan AB.
4. Kategori Galeri Investasi syariah BEI teraktif, dinilai berdasarkan jumlah kegiatan, penambahan rekening efek, nilai transaksi, keaktifan kerja sama dengan BEI dan AB, serta kedisiplinan pelaporan melalui fitur Regional Development Information System (RDIS)
5. Galeri Investasi BEI kategori aktivitas edukasi dan pemerataan informasi teraktif, dinilai berdasarkan kegiatan terbanyak selama periode penilaian.
6. Galeri Investasi BEI kategori penambahan jumlah rekening efek teraktif, dinilai berdasarkan penambahan jumlah rekening efek terbanyak selama periode penilaian
7. Galeri Investasi BEI kategor nilai transaksi teraktif, dinilai berdasarkan transaksi terbanyak selama periode penilaian.
8. Kategori AB mitra Galeri Investasi BEI teraktif, dinilai berdasarkan jumlah mitra Galeri Investasi BEI, pembukaan rekening efek, nilai transaksi, serta kegiatan yang dilakukan selama periode penilaian. (yub/adi)