Logo
>

Gandeng MIRXES, CHEK Bidik Pendapatan Naik 20 Persen

CHEK gandeng MIRXES hadirkan tes deteksi dini kanker pertama di Indonesia, targetkan pertumbuhan pendapatan hingga 20 persen.

Ditulis oleh Syahrianto
Gandeng MIRXES, CHEK Bidik Pendapatan Naik 20 Persen
PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan MIRXES Pte. Ltd., anak usaha MIRXES Holdings Limited. (Foto: Dok. Diastika Biotekindo)

KABARBURSA.COM – PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan MIRXES Pte. Ltd., anak usaha MIRXES Holdings Limited yang tercatat di Bursa Efek Hong Kong. 

MIRXES dikenal sebagai pionir global dalam pengembangan teknologi miRNA, dengan produk tes darah non-invasif yang digunakan untuk mendeteksi kanker lambung secara dini. 

Kolaborasi tersebut akan memperluas cakupan deteksi kanker dengan prevalensi tinggi di Indonesia, termasuk paru-paru, kolorektal, hati, payudara, ovarium, pankreas, dan prostat.

Menurut data World Health Organization (WHO) 2022, Indonesia mencatat lebih dari 350.000 kasus baru kanker per tahun, dengan tingkat mortalitas 70 persen, lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 60 persen. 

Hanya sekitar 15 persen pasien kanker lambung atau paru yang terdiagnosis pada stadium awal, sehingga keterlambatan diagnosis masih menjadi tantangan besar.

Direktur Utama CHEK, Yoshua, menegaskan bahwa kerja sama ini menjawab kebutuhan mendesak dalam meningkatkan kapasitas skrining kanker. 

“CHEK berkolaborasi dengan MIRXES untuk menghadirkan solusi diagnostik deteksi kanker dengan metode berbasis miRNA yang saat ini belum ada di Indonesia,” ujarnya, dalam siaran pers Rabu, 20 Agustus 2025.

Dengan metode terbaru ini, kanker dapat terdeteksi bahkan sebelum memasuki stadium 1. Yoshua menekankan bahwa hal tersebut sangat krusial karena sebagian besar pasien kanker stadium awal tidak menunjukkan gejala sama sekali.

“Inovasi ini diharapkan menjadi pionir dalam skrining kanker berbasis metode microRNA & multi-omics test di Indonesia, yang selama ini menghadapi keterbatasan baik dari waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil maupun aksesibilitas bagi masyarakat,” kata Yoshua.

Manajemen CHEK menyebut bahwa MoU ini diharapkan membawa sentimen positif bagi pasar modal, khususnya bagi investor dan pelaku industri kesehatan. 

Program ini berpotensi terintegrasi dengan RPJMN 2025–2029 pemerintah, sekaligus mendukung agenda Indonesia Sehat 2030 dalam memperluas kapasitas deteksi dini kanker secara nasional.

Proyeksi Pendapatan Naik 20 Persen

Target distribusi produk tes kanker ini diperkirakan menambah pendapatan CHEK hingga 20 persen per tahun ke depan. Strategi ini menjadi katalis penting dalam memperkuat posisi perseroan sebagai penyedia alat kesehatan diagnostik yang inovatif.

Berdasarkan proyeksi internal, pendapatan eksisting CHEK pada 2024 tercatat sekitar Rp500 miliar dengan pertumbuhan organik 4 persen per tahun. 

Tanpa inovasi baru, pendapatan hanya akan naik terbatas menjadi Rp520 miliar pada 2025, Rp540 miliar pada 2026, dan Rp560 miliar pada 2027. Namun, dengan tambahan kontribusi dari distribusi tes kanker berbasis miRNA yang dimulai pada 2025, proyeksi pendapatan berubah signifikan.

Pada 2025, kontribusi lini baru diperkirakan mencapai Rp100 miliar, sehingga total pendapatan meningkat menjadi Rp620 miliar atau tumbuh 24 persen dibanding 2024.

Tahun berikutnya, tambahan dari miRNA test naik menjadi Rp130 miliar, mendorong total pendapatan ke Rp670 miliar dengan pertumbuhan 8,06 persen. 

Pada 2027, kontribusi tes ini diproyeksikan mencapai Rp160 miliar, membuat total pendapatan naik menjadi Rp720 miliar dengan pertumbuhan 7,46 persen.

Dengan pola ini, pertumbuhan tahunan yang sebelumnya hanya sekitar 4 persen dapat terdongkrak dua kali lipat, khususnya pada fase awal 2025. 

Strategi ini memperlihatkan bahwa kehadiran produk diagnostik baru hasil kerja sama dengan MIRXES menjadi katalis utama yang diharapkan meningkatkan pendapatan CHEK hingga 20 persen per tahun, sekaligus memperkuat sentimen positif bagi investor pasar modal.

CHEK berkomitmen memperluas distribusi tes kanker berbasis miRNA ke lebih banyak wilayah di Indonesia. Manajemen juga menegaskan bahwa perusahaan akan terus fokus pada inovasi produk dan penguatan jaringan distribusi.

“CHEK meyakini bahwa inovasi ini akan mempercepat akses masyarakat terhadap skrining kanker yang lebih akurat dan efisien, serta mendukung visi pemerintah dalam menurunkan angka mortalitas,” tambah Yoshua.

Dengan fundamental bisnis yang kuat, CHEK menargetkan pertumbuhan berkelanjutan dan peningkatan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham. (*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Syahrianto

Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.