Logo
>

Garap Sektor Logistik, Anak Usaha INDY Dirikan Perusahaan Baru

Ditulis oleh Citra Dara Vresti Trisna
Garap Sektor Logistik, Anak Usaha INDY Dirikan Perusahaan Baru

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Indika Logistic & Support Services yang merupakan anak usaha dari PT Indika Energy Tbk (INDY) mendirikan perusahaan baru, PT Interport Sarana Infrastruktur Indonesia (ISII) pada Jumat, 22 November 2024.

    Corporate Secretary PT Indika Energy Tbk Adi Pramono mengatakan, pendirian ISII tertuang di dalam akta pendirian Nomor 81 tanggal 26 November 2024 di hadapan notaris di Jakarta.

    Pendirian anak usaha ini juga telah disahkan oleh Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor AHU-0093096.AH.01.01.TAHUN 2024 tanggal 22 November 2024.

    “ISII akan melakukan kegiatan usaha di bidang: (I) Aktivitas Profesional, Ilmiah, dan Teknis; (ii) Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi, dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor; dan (iii) Pengangkutan dan Pergudangan,” kata Adi dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis, 28 November 2024.

    Terkait dengan struktur permodalan ILLS dalam ISII adalah sebesar Rp999 juta setara dengan 99,98 persen dan IMU sebesar Rp1 juta setara dengan 0,1 persen sehingga total menjadi sebesar Rp1 miliar atau 100 persen.

    Adi menuturkan, pendirian ISII merupakan langkah perseroan dalam ekspansi usaha di sektor logistik.

    “Perseroan berkeyakinan bahwa transaksi dilakukan sesuai dengan strategi bisnis diversifikasi perseroan serta untuk memastikan agar perseroan fokus pada pelaksanaan kegiatan usaha yang berkelanjutan,” ujarnya.

    Jual Anak Usaha

    Sebelumnya, INDY menyampaikan porsi target pendapatan atau revenue dari bisnis nonbatu bara empat tahun mendatang atau pada 2028 mencapai 50 persen.

    Dalam pernyataan resminya, Wakil Direktur Utama Indika Energy Azis Armand mengatakan bahwa saat ini segmen batu bara memiliki kontribusi sebesar 87 persen terhadap total pendapatan INDY, sedangkan bisnis nonbatu bara hanya 13 persen.

    “Salah sumber pendapatan utama di masa depan adalah tambang emas Awakmas yang sedang dikembangkan oleh PT Masmindo Dwi Area di Sulawesi Selatan,” imbuh Azis, Kamis, 21 November 2024.

    Ia menambahkan, tambang tersebut baru dapat berproduksi mulai semester II tahun 2026.

    Untuk diketahui, Awakmas, yang berlokasi sekitar 370 km dari Makassar, memiliki sumber daya potensial sebesar 2,29 juta ons dengan cadangan emas 1,45 juta ons dan kandungan emas sekitar 1,33 g/t.

    Proyek ini diawali dengan akuisisi tambang emas tersebut secara bertahap sejak Desember 2018 dan telah dimiliki penuh oleh perusahaan sejak Oktober 2021.

    Saat ini, proyek Awakmas memasuki tahap pengembangan yang meliputi pembebasan lahan seluas 1.400 hektar dan pembangunan infrastruktur serta fasilitas secara bertahap.

    Dengan total konsesi sebesar 14.390 hektar, proyek ini memiliki potensi besar untuk menghasilkan output produksi hingga 100.000 ons emas per tahun, dengan produksi pertama diperkirakan akan dimulai pada paruh kedua tahun 2026.

    Untuk mendukung pengembangan proyek Awakmas, perusahaan telah mendapatkan pendanaan sebesar USD250 juta dari konsorsium bank, yang melibatkan Bank Mandiri, BNI, UOB, DBS, dan KB Bukopin.

    “Hingga September 2024, perusahaan telah menginvestasikan sekitar USD238,9 juta dari total investasi yang diperkirakan mencapai USD429 juta hingga tahun 2026,” tutur Azis.

    Investasi ini akan digunakan untuk menyelesaikan berbagai tahap pembangunan dan persiapan operasional, termasuk fasilitas pengolahan dan transportasi, yang akan mendukung kapasitas produksi emas yang lebih besar di masa depan.

    Untuk mencapai target strategis tersebut, Direktur INDY Retina Rosabai mengakui bahwa sasaran ini cukup menantang. “Ekspansi yang kami lakukan di nonbatu bara sebanyak 80 persen belum menghasilkan. Jadi yang menhasilkan itu masih sangat sedikit,” ujarnya.

    Dari penjelasannya, Retina menekankan bahwa pendapatan Kideco yang masih menjadi tulang punggung Indika Energy. Perusahaan ini menyumbang 77 persen dari total pendapatan sepanjang Januari hingga September 2024.

    INDY mendapat 1 persen pendapatan berasal dari PT Multi Tambangraya Utama, yang telah diinvestasikan sejak awal tahun 2024, sedangkan yang lainnya, sebanyak 7 persen dari coal trading, 9 persen dari Tripatra, 2 persen dari Interport, 3 persen dari Interport-Cotrans, dan 2 persen dari sumber pendapatan lainnya.

    “Perseroan berharap diversifikasi sektor nonbatu bara dapat mengurangi ketergantungan pada bisnis inti saat ini sekaligus menciptakan peluang pertumbuhan baru masa mendatang,” tegas Retina.

    Kinerja Keuangan INDY

    INDY mencatatkan performa keuangan yang fluktuatif hingga kuartal III 2024. Berdasarkan laporan dari Stockbit, INDY berhasil meraih laba bersih (net income) sebesar Rp177 miliar pada kuartal III 2024, meningkat signifikan dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp106 miliar.

    Meski demikian, capaian ini masih jauh di bawah perolehan kuartal III 2022 yang mencapai Rp2,168 triliun. Untuk periode tahunan yang berakhir pada 30 September 2024, laba bersih tahunan (annualised) INDY tercatat sebesar Rp695 miliar, turun 62,4 persen dari Rp1,848 triliun pada 2023.

    Tren ini menunjukkan tekanan signifikan pada profitabilitas perusahaan, terutama jika dibandingkan dengan puncak kinerja pada 2022 yang mencatat laba bersih sebesar Rp7,058 triliun.

    Dalam hal pendapatan, perusahaan menunjukkan penurunan yang cukup signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pendapatan total (revenue) tahun berjalan hingga kuartal III 2024 tercatat sebesar Rp19,847 triliun.

    Hal ini kontras dengan kinerja pada 2022, di mana perusahaan mencatat lonjakan pendapatan hingga Rp24,884 triliun dalam periode yang sama. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Citra Dara Vresti Trisna

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.