Logo
>

Gelar RUPST dan Pubex, BBSI Tahan Laba Bersih 2024: Rp124 Miliar

Beri ruang bagi pertumbuhan secara jangka panjang, terutama di tengah kondisi pasar keuangan yang menantang

Ditulis oleh Desty Luthfiani
Gelar RUPST dan Pubex, BBSI Tahan Laba Bersih 2024: Rp124 Miliar
Aplikasi bank digital krom. Foto: dok Bank Krom

KABARBURSA.COM - Anak usaha Kredivo Group, PT Krom Bank Indonesia Tbk atau dalam kode saham BBSI baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Paparan Publik (Public Expose) pada 20 Mei 2025 kemarin membahas sejumlah hal penting.

Dalam RUPST tersebut, para pemegang saham menyetujui laporan tahunan dan mengesahkan laporan keuangan untuk tahun buku 2024, serta menerima laporan pengurusan Direksi dan pengawasan Dewan Komisaris. Persetujuan ini juga mencakup pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada manajemen atas kinerja sepanjang tahun lalu.

Salah satu keputusan utama yang disahkan adalah pengalokasian seluruh laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp124 miliar ke dalam saldo laba ditahan atau retained earning. 

Presiden Direktur Krom Bank, Anton Hermawan, melalui keterangan resmi yang diterima KabarBursa.com pada Rabu, 21 Mei 2025 menyatakan bahwa keputusan ini merupakan langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang di tengah tantangan pasar keuangan. 

“Keputusan pemegang saham dalam rapat ini menjadi pijakan strategis bagi arah bisnis perseroan ke depan," kata Anton.

Selain itu, keputusan untuk sepenuhnya mengalokasikan laba untuk menambah saldo ditahan akan memberikan ruang bagi pertumbuhan secara jangka panjang, terutama di tengah kondisi pasar keuangan yang menantang. Alokasi tersebut juga memberikan fleksibilitas untuk berinvestasi pada inovasi produk dan inisiatif baru, yang diharapkan dapat menarik lebih banyak nasabah dan meningkatkan pendapatan.

Menurutnya, penguatan saldo laba ditahan memberi fleksibilitas bagi perseroan untuk berinvestasi dalam inovasi produk serta pengembangan inisiatif baru yang diharapkan dapat menarik lebih banyak nasabah dan mendongkrak pendapatan.

Dari sisi kinerja keuangan, Krom Bank mencatat lonjakan pendapatan bunga bersih (audited) sebesar 125 persen secara tahunan (year-on-year) menjadi Rp965 miliar pada 2024, naik dari Rp429 miliar pada 2023. 

Pertumbuhan tersebut seiring dengan peningkatan signifikan penyaluran kredit yang mencapai Rp4,25 triliun atau melonjak 131 persen dari posisi Rp1,83 triliun pada tahun sebelumnya. Total aset Krom Bank juga tumbuh 83 persen secara tahunan menjadi Rp6,65 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat mengalami peningkatan hampir sembilan kali lipat menjadi Rp3,16 triliun dari sebelumnya hanya Rp348 miliar, terutama didorong oleh peningkatan pada produk simpanan berbasis tabungan dan deposito.

Selain itu, RUPST juga menyetujui penunjukan Akuntan Publik untuk mengaudit laporan keuangan tahun buku 2025, penetapan honorarium serta persyaratan lainnya. Pemegang saham turut memberikan persetujuan terhadap penetapan gaji, tunjangan, dan uang jasa bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris, serta menyetujui Rencana Aksi Pemulihan (Recovery Plan) sebagai bagian dari ketahanan bisnis.

Dalam sesi Public Expose, Krom Bank memaparkan pencapaian positif hingga kuartal I 2025. Per 31 Maret 2025, Dana Pihak Ketiga tercatat tumbuh 44,7 persen secara Year-to-Date menjadi Rp4,6 triliun.

 Pertumbuhan disebut menunjukkan efektivitas strategi perusahaan dalam memperkuat fundamental bisnis, meskipun dihadapkan pada kompetisi ketat dalam penghimpunan dana, tekanan likuiditas akibat tingginya cost of fund, serta kondisi makroekonomi yang masih bergejolak.

Anton menjelaskan bahwa kenaikan DPK tersebut mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Krom Bank sebagai institusi keuangan yang aman dan menguntungkan. 

Produk deposito yang ditawarkan dengan imbal hasil hingga 8,75 persen per tahun menjadi salah satu daya tarik utama nasabah di tengah ketidakpastian pasar. Ia juga menambahkan bahwa strategi ekspansi yang tetap prudent menjadi kunci utama dalam menjaga pertumbuhan berkualitas.

Sementara itu, penyaluran kredit Krom Bank tercatat naik 17,7 persen secara Year-to-Date. Meski mengalami ekspansi kredit, rasio non-performing loan (NPL) gross tetap terjaga di angka 2,82 persen, dengan loan to deposit ratio (LDR) sebesar 109,34 persen. Capaian ini menunjukkan bahwa Krom Bank mampu menjaga kualitas aset dan likuiditas meski dalam kondisi ekspansi agresif.

Ke depan, Krom Bank akan fokus pada efisiensi pengelolaan cost of fund, penguatan likuiditas, serta optimalisasi suku bunga produk simpanan. Selain itu, perusahaan juga akan terus mendorong penyaluran kredit dengan prinsip kehati-hatian dan memperkuat keunggulan digital melalui pengembangan fitur layanan berbasis teknologi agar tetap relevan dengan kebutuhan nasabah.

“Kami meyakini bahwa perbankan digital masih memiliki potensi pertumbuhan yang sangat menjanjikan. Dengan langkah strategis yang kami tempuh, kami optimistis Krom Bank akan terus tumbuh sehat dan memperkuat posisinya di industri,” kata dia.

BBSI beroperasi sejak 1957 dan awalnya bernama i PT Bank Bisnis Internasional Tbk, bank ini melakukan rebranding setelah diakuisisi oleh Kredivo pada tahun 2022 dan berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pada perdagangan hari ini, saham BBSI berada di level Rp4.010 atau belum ada transaksi.

Apakah sahamnya layak dikoleksi ?

Berdasarkan data laporan keuangannya. Pada tahun 2024, BBSI membukukan laba bersih tahunan sebesar 141 miliar, naik dari 124 miliar pada tahun 2023. Laba bersih konsisten meningkat sejak tahun 2020, yang saat itu hanya mencapai 35 miliar. Pendapatan pun terus tumbuh, mencerminkan ekspansi agresif dari layanan perbankan digital yang mereka jalankan.

Pendapatan per saham (revenue per share) TTM hingga kuartal I 2025 sebesar 350,33, sementara laba per saham (EPS) TTM tercatat 35,70. EPS annualised diproyeksikan sebesar 38,46.

Pada awal 2025, saham BBSI diperdagangkan dengan rasio PE (TTM) sebesar 112,31 dan PE annualised sebesar 104,25. Angka ini jauh melampaui median PE IHSG yang hanya 8,03, menunjukkan valuasi tinggi dibandingkan pasar secara keseluruhan. Price to Book Value (PBV) BBSI saat ini adalah 4,39 dan Price to Sales (P/S) sebesar 11,45. Price to Free Cashflow (TTM) mencapai 20,27 dengan free cashflow per saham sebesar 197,87.

Enterprise Value (EV) to EBIT dan EV to EBITDA masing-masing berada di kisaran 83 kali, memperkuat gambaran valuasi premium. Sementara itu, PEG Ratio tercatat negatif (-17,47), mengindikasikan pertumbuhan laba tidak cukup untuk menjustifikasi harga saat ini.

Profitabilitas BBSI mulai menguat, dengan Return on Equity (ROE) TTM sebesar 3,91 persen pada 2024, naik dari 3,2 persen pada 2023. Return on Assets (ROA) tercatat sebesar 1,58 persen, sedangkan Return on Invested Capital (ROIC) mencapai 4,11 persen. Asset Turn over masih rendah di angka 0,17, menunjukkan bahwa utilisasi aset terhadap pendapatan belum optimal.

Margin laba kotor per kuartal tercatat sebesar 81,81 persen, margin laba operasi 11,19 persen, dan margin laba bersih sebesar 8,72 persen.

Hingga kuartal I 2025, rasio total liabilities to equity tercatat 1,47, dan financial leverage berada di angka 2,47. Altman Z-Score sebesar 1,11 menempatkan BBSI dalam zona abu-abu, mengindikasikan kewaspadaan perlu ditingkatkan terhadap risiko keuangan jangka panjang.

Sejak 2019 hingga 2025, BBSI belum pernah membagikan dividen. Dengan tidak adanya dividend payout ratio dan dividend yield, saham ini kurang cocok bagi investor yang mencari pendapatan pasif. Langkah ini sejalan dengan strategi perusahaan yang fokus pada pertumbuhan jangka panjang dan reinvestasi modal.

BBSI menunjukkan pertumbuhan pendapatan dan laba yang solid dari tahun ke tahun, namun valuasinya saat ini sangat tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata pasar. Dengan PE Ratio lebih dari 100 kali dan PBV hampir 4,5 kali, saham ini diposisikan untuk investor yang sangat percaya terhadap potensi jangka panjang sektor perbankan digital dan ekosistem Kredivo Group.

Bagi investor yang berorientasi pada pertumbuhan dan siap menghadapi volatilitas tinggi, BBSI dapat dipertimbangkan. Namun, bagi investor yang mengutamakan nilai wajar dan pendapatan dividen, saham ini mungkin kurang sesuai. Tetap disarankan untuk mencermati perkembangan kinerja kuartalan berikutnya dan arah kebijakan ekspansi sebelum mengambil keputusan investasi.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Desty Luthfiani

Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".