KABARBURSA.COM – Perusahaan teknologi dengan ekosistem digital terbesar di Indonesia, PT GoTo Gojek Tokopedia bersama Alibaba Cloud, penyedia layanan cloud terkemuka dari Alibaba Group, mengumumkan selesai melakukan proses migrasi infrastruktur GoTo Financial ke pusat data milik Alibaba Cloud di Indonesia.
Emiten berkode saham GOTO tersebut memiliki inisiatif mengembangkan lini bisnisnya dan hal tersebut akan menandai fase baru dalam kerja sama strategis antara kedua perusahaan dan menjadi bagian penting dari salah satu proyek migrasi cloud terbesar serta paling kompleks yang pernah dilakukan di Tanah Air.
GoTo Financial, entitas yang berada di bawah naungan Grup GoTo dan dikenal luas sebagai pengelola layanan dompet digital GoPay, menjadi fokus utama dalam migrasi ini. Dengan lebih dari 20 juta pengguna aktif yang melakukan transaksi bulanan, kebutuhan terhadap sistem infrastruktur yang tangguh, aman, dan memiliki skalabilitas tinggi menjadi krusial.
Direktur Utama Grup GOTO, Patrick Walujo menyebut migrasi bertujuan menyederhanakan struktur operasional, menurunkan biaya teknologi informasi, serta meningkatkan efisiensi layanan digital bagi konsumen dan mitra usaha.
Ia menyatakan bahwa migrasi ke Alibaba Cloud menandai komitmen jangka panjang perseroan terhadap peningkatan mutu layanan digital.
“Dengan menyelesaikan migrasi ini bersama Alibaba Cloud, kami telah memperkuat infrastruktur inti yang menopang layanan GoTo Financial," kata Patrick dalam keterangan resmi yang diterima KabarBursa.com pada Selasa, 10 Juni 2025.
Ia menjelaskan transisi itu sebagai bentuk komitmen perusahaannya terhadap kedaulatan data Indonesia, dengan penyimpanan data yang dilakukan seluruhnya di dalam negeri. "Sebagai hasilnya, perusahaan kami kini berada dalam posisi yang kuat untuk menyongsong masa depan, sambil terus mendukung jutaan masyarakat Indonesia melalui solusi keuangan terpercaya, yang dikembangkan secara lokal,” ujarnya.
Kolaborasi antara GoTo dan Alibaba Cloud pertama kali diumumkan pada September 2024. Sejak saat itu, tim teknis dari kedua pihak bekerja sama intensif untuk menyiapkan arsitektur migrasi yang tangguh. Proyek itu tidak hanya melibatkan pemindahan aplikasi utama GoTo Financial, tetapi juga transformasi menyeluruh atas pendekatan pengelolaan infrastruktur digital melalui teknologi Infrastructure as Code (IaC).
Sean Yuan, Regional General Manager untuk South Pacific & Japan di Alibaba Cloud Intelligence, menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang terjalin.
“Keberhasilan proses migrasi ini menunjukkan kapabilitas teknologi Alibaba Cloud yang mampu mendukung transformasi digital berskala besar. Kami bangga dapat bermitra dengan GoTo dalam membentuk masa depan digital Indonesia dan menantikan kolaborasi yang lebih mendalam ke depannya,” ujar Sean Yuan.
Dalam proses teknisnya, Alibaba Cloud menghadirkan solusi penuh mulai dari komputasi, kontainerisasi, hingga sistem keamanan berlapis. Ia menjelaskan perusahaan juga memanfaatkan pendekatan dual-core architecture untuk memastikan perpindahan lalu lintas secara bertahap dari infrastruktur lama ke sistem cloud baru, dengan jaminan pengalaman pengguna yang tetap mulus. Selain itu, penggunaan platform seperti Landing Zone dan Terraform memungkinkan implementasi penuh prinsip Infrastructure as Code yang kini menjadi fondasi bagi ribuan layanan mikro GoTo Financial.
Keberadaan tiga pusat data Alibaba Cloud di wilayah Indonesia turut memainkan peran penting dalam menjamin keandalan, latensi rendah, serta kepatuhan terhadap regulasi lokal terkait kedaulatan data.
Hal itu juga dianggap sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mendorong pemanfaatan infrastruktur digital domestik sebagai landasan bagi ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Tak hanya berfokus pada teknologi, kemitraan antara GoTo dan Alibaba Cloud juga menjangkau ranah pengembangan sumber daya manusia. Pada Mei 2025 lalu, Alibaba Cloud bersama GoTo dan Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) menyelenggarakan ajang Alibaba Cloud GenAI Hackathon. Acara yang bertujuan menumbuhkan talenta lokal di bidang kecerdasan buatan serta mempercepat integrasi teknologi inovatif di sektor industri digital nasional.
Ke depan, kedua perusahaan menyatakan komitmennya untuk terus memperluas cakupan kolaborasi melalui pengembangan layanan baru yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi lokal. Melalui penguatan infrastruktur digital dan peningkatan kapabilitas talenta nasional, GOTO dan Alibaba Cloud berharap dapat mendorong efisiensi operasional, memperluas inklusi keuangan, serta mempercepat transisi Indonesia menuju era ekonomi berbasis digital yang tangguh dan kompetitif.
Sejak kemitraan ini diumumkan tahun lalu, teknologi Alibaba Cloud telah menjadi elemen penting dalam menopang operasional dan ekspansi GoTo. Proyek migrasi cloud untuk GoTo Financial menandai langkah konkret dari sinergi tersebut—bukan hanya dari sisi teknologi, namun juga sebagai contoh model kerja sama strategis jangka panjang antara pemain teknologi nasional dan global yang berorientasi pada dampak sosial dan ekonomi yang luas.
Di tengah pengumuman selesainya proses migrasi, saham GOTO hari ini 10 Juni 2025 masih rendah di kisaran Rp65 per lembarnya.
Dalam waktu dekat ini GOTO juga berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) secara berturut-turut pada Rabu, 18 Juni 2025. Banyak agenda penting yang akan dibahas dari mulai rencana buyback hingga pengurus-pengurus baru yang potensial memimpin arah berkembangnya perusahaan.
Pekan kemarin, pada 5 Juni 2025 GOTO juga mengumumkan selesainya proses migrasi bersama Tencent Cloud menyelesaikan proses migrasi penuh layanan on-demand ke pusat data Tencent Cloud di Jakarta. Proyek ini diklaim sebagai migrasi cloud terbesar dan paling kompleks di Asia Tenggara, yang tidak hanya memperkuat kedaulatan digital Indonesia, tetapi juga meningkatkan efisiensi sistem dan performa aplikasi GOTO.
Proses migrasi tersebut melibatkan lebih dari 1.000 layanan mikro (micro services) dan berhasil dituntaskan dalam waktu 4 jam 54 menit, lebih cepat satu jam dari jadwal semula. Ini menjadikannya salah satu proyek relokasi sistem cloud tercepat dan terbesar di kawasan.
Proyek migrasi itu juga dirancang selama delapan bulan, melibatkan simulasi dan pengujian intensif. Tim teknis Gojek dan Tencent Cloud memanfaatkan lebih dari 50 produk cloud unggulan seperti Tencent Kubernetes Engine, Elastic Search Service, dan Web Application Firewall. Langkah ini memastikan transisi berjalan aman, lancar, dan minim gangguan.
Dengan berbagai upaya GOTO memperkuat sistemnya investor berharap kinerja keuangan, fundamental perusahaan ini juga menguat.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.