KABARBURSA.COM - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) secara fisik dan elektronik pada Rabu, 18 Juni 2025. Pengumuman rencana rapat ini juga berlangsung di tengah isu merger dengan Grab yang sempat ditepisnya.
Melalui pengumuman resminya, GOTO menyebut pemanggilan resmi Rapat yang mencantumkan mata acara akan diumumkan pada 27 Mei 2025 melalui situs web GOTO, Bursa Efek Indonesia (BEI), dan KSEI.
Perseroan menegaskan bahwa pemegang saham yang berhak hadir atau memberikan kuasa dalam Rapat adalah yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham hingga penutupan perdagangan pada 26 Mei 2025 pukul 16.00 WIB.
GOTO juga memberikan kesempatan kepada para pemegang saham untuk mengusulkan mata acara Rapat. Usulan tersebut dapat disampaikan paling lambat 20 Mei 2025 dan harus sesuai dengan ketentuan Pasal 12 ayat 18 Anggaran Dasar Perseroan serta Pasal 16 POJK No. 15/POJK.04/2020.
Sejalan dengan semangat digitalisasi, GOTO menyarankan kehadiran secara elektronik bagi para pemegang saham. Dalam pengumumannya, GOTO menyampaikan bahwa kapasitas kehadiran fisik dibatasi maksimal 100 peserta dan diberlakukan sistem first come, first serve. Perseroan juga menyatakan tidak akan menyediakan souvenir, makanan, dan minuman dalam rapat tersebut.
Untuk kehadiran secara tidak langsung, pemegang saham dapat memberikan kuasa melalui dua metode, yaitu secara elektronik melalui eASY.KSEI atau secara konvensional dengan formulir surat kuasa yang dapat diunduh mulai 27 Mei 2025 melalui situs web resmi perusahaan.
Surat kuasa secara konvensional beserta dokumen pendukungnya wajib dikirimkan paling lambat 17 Juni 2025 pukul 16.00 WIB ke Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom, Jakarta Pusat.
Seluruh pemegang saham diimbau untuk mempelajari prosedur dan tata cara pemberian kuasa yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam pemanggilan resmi Rapat.
GOTO juga menekankan pentingnya partisipasi aktif pemegang saham dalam proses pengambilan keputusan perusahaan yang akan dibahas dalam RUPST dan RUPSLB mendatang.
Salah satu pembahasan dalam RUPS adalah rencana pembelian kembali atau buyback saham sebesar USD 200 juta atau Rp3,3 triliun dengan kurs Rp16.500 per USD.
Corporate Secretary GOTO, A. Koesoemohadiani, menjelaskan aksi korporasi ini akan dilaksanakan dalam periode 12 bulan terhitung sejak 10 Mei 2025 hingga 9 Mei 2026. Serta keputusan tersebut telah mendapat persetujuan Dewan Komisaris dan Direksi serta mempertimbangkan kondisi keuangan yang sehat dan kemampuan kas internal perusahaan.
“Pembelian kembali saham ini dilakukan sebagai bagian dari upaya kami untuk mendukung stabilitas harga saham di tengah volatilitas pasar, serta meningkatkan nilai bagi pemegang saham,” ujar Koesoemohadiani melalui keterangan resminya dikutip Selasa, 13 Mei 2025. Ia menambahkan bahwa buyback ini tidak akan berdampak negatif terhadap kegiatan usaha dan pertumbuhan GOTO karena didanai sepenuhnya dari kas internal, tanpa mengganggu operasional perusahaan.
GOTO menyatakan bahwa buyback akan dilaksanakan melalui perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara bertahap, dengan mengacu pada ketentuan Peraturan OJK Nomor 29/POJK.04/2016 tentang pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh perusahaan terbuka.
Adapun tujuan utama dari aksi ini adalah untuk mendukung stabilisasi harga saham yang dinilai belum mencerminkan nilai fundamental perusahaan. Kemudian memberikan fleksibilitas lebih dalam pengelolaan modal, termasuk kemungkinan untuk mengimplementasikan program insentif karyawan seperti Management Stock Option Plan (MSOP) atau Employee Stock Allocation (ESA). Dan meningkatkan kepercayaan investor, baik institusional maupun ritel, terhadap prospek jangka panjang perusahaan.
Per akhir 2024, GOTO mencatatkan kas dan setara kas sebesar Rp22,5 triliun, dengan rasio lancar 4,1 kali, yang menandakan posisi keuangan yang sangat likuid untuk mendukung aksi korporasi ini tanpa menimbulkan tekanan terhadap likuiditas.
Dalam setahun terakhir, harga saham GOTO sempat bergerak fluktuatif, mencerminkan tekanan pasar terhadap sektor teknologi digital. Dengan buyback ini, manajemen berharap dapat memberikan sinyal positif kepada pasar terkait komitmen jangka panjang perseroan terhadap penciptaan nilai pemegang saham.
Berikut jadwal kegiatan GOTO dan rangkaian tanggal-tanggal penting yang telah diumumkan:
- 2 Mei 2025 – Perseroan menyampaikan pemberitahuan mengenai agenda RUPST dan RUPSLB kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
- 9 Mei 2025 – Pengumuman resmi mengenai rencana penyelenggaraan RUPS disampaikan kepada para pemegang saham melalui situs web Bursa Efek Indonesia (BEI), eASY.KSEI, dan situs resmi Perseroan.
- 9 Mei 2025 – Pada hari yang sama, GOTO juga mengumumkan keterbukaan informasi mengenai rencana pembelian kembali saham melalui situs BEI dan situs Perseroan.
- 26 Mei 2025 – Tanggal pencatatan (recording date) pemegang saham yang berhak untuk hadir dan memberikan suara dalam RUPS.
- 27 Mei 2025 – Pemanggilan resmi kepada para pemegang saham untuk menghadiri RUPS dilakukan melalui situs BEI, eASY.KSEI, dan situs web Perseroan.
- 16 Juni 2025 – Jika diperlukan, tambahan informasi atas keterbukaan informasi buyback akan disampaikan kepada publik melalui situs BEI dan situs web Perseroan.
- 18 Juni 2025 – Pelaksanaan RUPS digelar untuk membahas seluruh agenda, termasuk laporan tahunan, rencana strategis, dan aksi korporasi seperti buyback saham.
- 20 Juni 2025 – Pengumuman ringkasan risalah RUPS dipublikasikan kepada pemegang saham melalui situs BEI, eASY.KSEI, dan situs web Perseroan.
- 18 Juli 2025 – Perseroan menyampaikan risalah lengkap RUPS kepada OJK dan BEI sebagai bentuk kepatuhan terhadap peraturan pasar modal yang berlaku.
Laporan Keuangan Terkini: Pede?
Dalam dokumen resmi yang dirilis perusahaan, Sabtu, 10 Mei 2025, GOTO menegaskan bahwa aksi pembelian kembali saham ini tidak akan menggunakan dana hasil penawaran umum, maupun pinjaman dalam bentuk apa pun. Sebaliknya, seluruh pembiayaan akan bersumber dari kas internal perseroan.
Jika dilihat dari catatan keuangannya, kas internal perseroan Per 31 Maret 2025 memperlihatkan posisi keuangan yang sangat solid. Total kas, setara kas, dan deposito berjangka mencapai Rp21 triliun. Angka ini menegaskan bahwa GOTO memiliki ruang likuiditas yang sangat memadai, tidak hanya untuk mendukung operasional sehari-hari, tetapi juga untuk merealisasikan inisiatif strategis seperti program buyback ini.
Rencana buyback saham GOTO ini tidak akan melebihi 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, termasuk saham treasuri yang saat ini telah dimiliki oleh perseroan.
Berdasarkan laporan terakhir, GOTO memiliki 27,79 miliar lembar saham treasuri, atau setara dengan 2,33 persen dari total modal ditempatkan. Artinya, ruang manuver untuk buyback masih sangat terbuka lebar, dan jika dimanfaatkan secara maksimal, bisa berdampak langsung terhadap penguatan nilai saham di pasar.
Lebih dari sekadar aksi korporasi biasa, buyback saham GoTo ini dirancang untuk memberikan fleksibilitas lebih besar kepada manajemen dalam pengelolaan modal. Perseroan mengisyaratkan bahwa saham hasil pembelian kembali ini bisa dialokasikan untuk berbagai tujuan strategis, termasuk program kepemilikan saham bagi karyawan dan manajemen (Employee and Management Stock Ownership Program).
Hal ini menegaskan bahwa buyback tidak hanya bertujuan mengerek harga saham, tetapi juga bagian dari langkah jangka panjang untuk menjaga keberlanjutan dan motivasi internal perusahaan digital ini. (*)