Logo
>

GOTO Sedang On-Track, Target Capai EBITDA Break-even

Ditulis oleh Yunila Wati
GOTO Sedang On-Track, Target Capai EBITDA Break-even

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dengan kode emiten GOTO sedang on-track. Perseoran sedang berupaya untuk mencapai target EBITDA break-even.

    Entitas hasil merger antara Gojek dan Tokopedia ini terus melanjutkan tren positif dalam kinerja keuangan pada kuartal ketiga 2024 (3Q24). Begitu mengutip hasil riset investment analyst lead Stockbit Edi Chandren, Kamis, 31 Oktober 2024,

    Berdasarkan laporan pro-forma, GOTO berhasil mencatatkan pencapaian yang lebih baik dari ekspektasi dengan membukukan adjusted EBITDA positif sebesar Rp137 miliar pada 3Q24, dibandingkan dengan adjusted EBITDA negatif Rp559 miliar pada 3Q23 dan negatif Rp48 miliar pada 2Q24.

    Hasil ini mencerminkan perbaikan signifikan dalam manajemen biaya dan efisiensi operasional yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan hasil ini, manajemen GOTO optimis bahwa target break-even EBITDA pada akhir tahun 2024 (FY24) dapat tercapai.

    Selain perbaikan adjusted EBITDA, rugi bersih GOTO juga menunjukkan peningkatan signifikan. Pada 3Q24, rugi bersih menurun menjadi Rp655 miliar, jauh lebih baik dibandingkan rugi bersih Rp1,6 triliun pada 3Q23 dan rugi Rp954 miliar pada kuartal sebelumnya (2Q24).

    Secara kumulatif, selama sembilan bulan pertama tahun 2024 (9M24), GOTO mencatatkan adjusted EBITDA yang hanya negatif Rp13 miliar, dibandingkan dengan negatif Rp2,3 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya (9M23).

    Ini menunjukkan langkah-langkah efisiensi yang diterapkan mulai membuahkan hasil, dan progres kinerja perusahaan sesuai dengan ekspektasi akselerasi pada paruh kedua tahun 2024.

    Manajemen GOTO juga tetap optimis bahwa segmen fintech perusahaan dapat mencapai adjusted EBITDA positif pada kuartal keempat 2024 (4Q24), lebih cepat satu tahun dari panduan yang sebelumnya diberikan.

    Progres positif terlihat pada dua segmen utama GOTO, yaitu On-Demand Services dan Fintech. Pada segmen On-Demand Services, GOTO mencatatkan adjusted EBITDA positif sebesar Rp156 miliar pada 3Q24, dibandingkan negatif Rp48 miliar pada 3Q23 dan positif Rp90 miliar pada 2Q24.

    Kinerja positif ini didukung oleh peningkatan efisiensi pengeluaran, di mana biaya operasional tetap (non-variable) turun menjadi Rp1,7 triliun, atau turun 32 persen YoY dan 9 persen QoQ.

    Penurunan biaya ini sepenuhnya diatribusikan pada segmen On-Demand Services, menunjukkan bahwa efisiensi operasional menjadi salah satu kunci sukses perusahaan dalam memperbaiki margin di segmen ini.

    Pada segmen Fintech, adjusted EBITDA juga mengalami perbaikan yang signifikan, meskipun masih berada di level negatif Rp65 miliar pada 3Q24. Namun, angka ini jauh lebih baik dibandingkan dengan negatif Rp388 miliar pada 3Q23 dan negatif Rp168 miliar pada 2Q24.

    Perbaikan ini terutama didorong oleh pertumbuhan contribution margin, yang mencapai Rp503 miliar pada 3Q24, naik dari Rp77 miliar pada 3Q23 dan Rp295 miliar pada 2Q24.

    Segmen Fintech juga mencatatkan pertumbuhan yang kuat secara topline, terlihat dari peningkatan gross transaction value dan gross revenue, didorong oleh lonjakan pinjaman konsumen yang mencapai Rp4,3 triliun, tumbuh 200 persen secara tahunan (YoY) dan 23 persen secara kuartalan (QoQ).

    Manajemen GOTO optimistis bahwa pertumbuhan cepat di segmen Fintech ini dapat berlanjut hingga akhir tahun 2025, dengan ekspektasi nominal pinjaman dapat meningkat dua kali lipat pada periode tersebut.

    Dengan hasil kinerja yang terus membaik di 3Q24, GOTO tampak berada di jalur yang tepat untuk mencapai target adjusted EBITDA break-even pada FY24, sesuai dengan panduan yang diberikan oleh manajemen.

    Penurunan biaya operasional, terutama pada segmen On-Demand Services, serta pertumbuhan cepat di segmen Fintech menjadi pendorong utama perbaikan kinerja keuangan perusahaan.

    Dalam beberapa kuartal terakhir, GOTO berhasil menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam memperbaiki margin dan menurunkan kerugian, yang menunjukkan bahwa strategi efisiensi dan fokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan mulai membuahkan hasil.

    Meski tantangan tetap ada, terutama dalam mengelola kompetisi di industri teknologi dan layanan keuangan, GOTO tetap optimistis bahwa momentum pertumbuhan ini dapat berlanjut ke depan.

    Update Buyback Saham

    Selain progres operasional, GOTO juga melaporkan bahwa perusahaan telah membeli kembali 14,1 miliar saham hingga akhir September 2024, dengan total dana sebesar Rp743 miliar. Ini mengimplikasikan rata-rata harga pembelian sebesar Rp52,7 per saham.

    Sebagai informasi, GOTO telah mengalokasikan dana sebesar USD200 juta atau sekitar Rp3,1 triliun untuk program buyback saham, dengan asumsi kurs rupiah terhadap dolar AS di level 15.500.

    Program buyback ini menunjukkan langkah strategis perusahaan untuk menjaga stabilitas harga saham sekaligus memberikan kepercayaan kepada para investor terkait potensi pertumbuhan jangka panjang GOTO.

    Sebagai salah satu entitas teknologi terbesar di Indonesia, pencapaian GOTO dalam memperbaiki profitabilitasnya menjadi indikasi bahwa perusahaan telah berada di jalur yang benar menuju kinerja keuangan yang lebih stabil dan berkelanjutan.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79