KABARBURSA.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengundang investor untuk berpartisipasi dalam beragam proyek infrastruktur berkelanjutan di Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) Clean Economy Investor Forum 2024.
Forum investor ini merupakan bagian integral dari Pertemuan Tingkat Menteri IPEF yang berlangsung pada 5-6 Juni 2024 di Singapura. Pemerintah Indonesia menargetkan investasi sebesar Rp1.650 triliun pada tahun 2024, dengan fokus pada peningkatan investasi infrastruktur dan memanfaatkan momentum kerja sama kawasan dalam pembangunan berkelanjutan, ujar Airlangga dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis 6 Juni 2024.
Acara ini dibuka oleh Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong, yang menekankan pentingnya pilar clean economy untuk mempercepat pembangunan dan adopsi teknologi ramah lingkungan. IPEF CEIF 2024 menjadi platform yang mempertemukan investor global dengan proyek-proyek berkelanjutan di kawasan Indo-Pasifik, berfokus pada ekonomi bersih dan teknologi iklim.
Forum ini diharapkan menghasilkan berbagai kesepakatan investasi yang konkret sebagai bukti nyata kerja sama IPEF. PM Lawrence Wong juga menyampaikan pentingnya mendukung energi bersih dan infrastruktur berkelanjutan.
Dalam pidato utamanya, US Secretary of Commerce Gina Raimondo mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan mengalokasikan dana sebesar 25 miliar dolar AS untuk kawasan Indo-Pasifik melalui para investor yang menghadiri forum ini. Raimondo juga menyatakan dukungannya bagi berbagai proyek di negara mitra IPEF, termasuk pembangunan Data Center di Indonesia.
Target pendanaan investasi yang diperlukan untuk Enhanced Nationally Determined Contribution Indonesia mencapai sekitar 281 miliar dolar AS. Untuk mencapai emisi nol karbon (net zero emission) pada tahun 2060, Indonesia membutuhkan sekitar 1,1 triliun dolar AS.
Airlangga juga menyampaikan bahwa Indonesia telah membangun strategi untuk mendukung investasi hijau melalui berbagai alternatif pembiayaan seperti green bond, green sukuk, green taxonomy, dan carbon pricing. Kerja sama dengan Pemerintah Jepang melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP) dengan pendanaan sebesar 20 miliar dolar AS juga telah dilakukan.
Selain itu, kerja sama melalui skema ASEAN Zero Emission Community (AZEC) dengan pendanaan sebesar 500 miliar dolar AS mencakup proyek-proyek unggulan seperti geothermal Muara Laboh berkapasitas 80 megawatt (MW) dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Legok Nangka berkapasitas 35MW-40MW.
Airlangga juga menyoroti bahwa Indonesia menawarkan 21 proyek infrastruktur hijau berkelanjutan sebagai peluang investasi potensial dalam pertemuan IPEF kali ini, dengan 19 di antaranya merupakan proyek saluran pipa (pipeline project).
“Dua proyek telah siap, yaitu Green Refinery Cilacap dengan nilai sebesar 860 juta dolar AS dan Green Refinery Plaju Sumatera Selatan yang juga bernilai 860 juta dolar AS,” katanya.
Investasi SDM Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengajak perusahaan-perusahaan Korea Selatan untuk meningkatkan investasi dalam pengembangan teknologi dan penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Dalam kunjungannya ke Seoul, Korea Selatan, Airlangga menekankan pentingnya investasi di bidang teknologi, termasuk pelatihan teknologi untuk meningkatkan SDM.
Airlangga menyampaikan apresiasi terhadap LG CNS, anak perusahaan LG Corporation yang berfokus pada layanan teknologi informasi, yang telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Sinar Mas Group.
Kerja sama ini mencakup pendirian joint venture Penanaman Modal Asing (PMA) di bidang layanan konsultasi manajemen data center serta information and communication technology (ICT), dengan target penyelesaian pada semester kedua tahun ini. Kolaborasi ini bertujuan menyediakan layanan ICT untuk pengembangan smart city, termasuk layanan konsultasi migrasi data berbasis cloud computing.
Selain itu, Airlangga mengapresiasi komitmen LG CNS dalam mendukung pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai smart city. LG CNS telah terlibat dalam perancangan konsep smart city untuk IKN sejak Desember 2022, dengan fokus pada integrasi artificial intelligence (AI), data, dan teknologi cloud dalam layanan pintar untuk IKN.
Airlangga berharap LG CNS dapat memperluas investasinya di Indonesia, menciptakan bisnis berkelanjutan, dan mengembangkan perekonomian Indonesia melalui pembentukan platform teknologi mutakhir.
Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, total nilai perdagangan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan mencapai 20,8 miliar dolar AS pada 2023. Korea Selatan juga merupakan salah satu investor terbesar di Indonesia, dengan total investasi langsung asing (FDI) sebesar sekitar 2,5 miliar dolar AS pada tahun 2023, meningkat 8,7 persen dari tahun sebelumnya.
Dengan adanya dorongan investasi ini, diharapkan sektor teknologi di Indonesia akan semakin berkembang, seiring dengan peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan dan pendidikan teknologi, yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (yog/prm)