KABARBURSA.COM - PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) mendapatkan kado manis jelang IPO di Bursa Efek Indonesia. Hak paten susu Spirulina yang selama ini dinantikan, akhirnya berhasil diraih.
OBAT meluncurkan inovasi terbaru berupa produk susu spirulina yang diklaim mampu menjadi pengganti susu sapi. Produk ini tidak hanya memberikan alternatif sumber nutrisi, tetapi juga dirancang untuk mendukung pemenuhan gizi harian masyarakat Indonesia.
Direktur Utama OBAT Is Heriyanto, mengungkapkan bahwa pengembangan susu spirulina dimulai sejak tahun 2013 dan akhirnya berhasil mendapatkan paten pada akhir 2024. Selain susu spirulina, perusahaan ini juga mematenkan produk inovatif lainnya, yaitu neoalgae spirulina, yang merupakan suplemen berbasis algae untuk membantu mengatasi masalah stunting pada balita.
Heriyanto optimistis, produk ini akan diterima dengan baik oleh masyarakat, mengingat kebutuhan akan sumber nutrisi alternatif semakin meningkat.
"Kami yakin, kehadiran susu spirulina dan neoalgae spirulina akan memberikan kontribusi nyata terhadap kesehatan keluarga Indonesia, sekaligus memperkuat lini bisnis kami di bidang produk berbasis biofarmaka," kata Is dalam keterangan resminya dikutip di Jakarta, Minggu, 5 Januari 2025.
Melalui momentum peluncuran produk baru tersebut, OBAT juga memperkuat langkahnya menuju pasar modal Indonesia.
Melangkah ke Bursa Efek
Perusahaan yang bergerak di bidang maklon herbal, kosmetik, serta minuman fungsional dan botanikal ini melangsungkan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada 3 Januari hingga 9 Januari 2025.
Dalam prospektusnya, OBAT menawarkan sebanyak 170 juta saham biasa dengan nominal Rp50 per saham, setara dengan 28,33 persen dari total saham yang ditempatkan dan disetor penuh pasca-IPO. Harga penawaran ditetapkan sebesar Rp350 per saham, sehingga berpotensi mengumpulkan dana segar sebesar Rp59,50 miliar.
Seluruh dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan untuk modal kerja. Prioritas utama adalah pembelian bahan baku, peningkatan kapasitas produksi, dan pengembangan strategi pemasaran guna memperluas jangkauan pasar. Hal ini diharapkan dapat menopang ekspansi bisnis OBAT yang semakin agresif.
Dari sisi kinerja keuangan, OBAT mencatatkan pertumbuhan signifikan pada semester pertama 2024. Laba bersih mencapai Rp12,80 miliar, melonjak tajam dibandingkan periode yang sama pada 2023 sebesar Rp4,31 miliar.
Pendapatan juga meningkat pesat dari Rp19,25 miliar pada pertengahan 2023 menjadi Rp54,75 miliar di periode yang sama tahun 2024. Pertumbuhan yang kuat ini menjadi bukti keberhasilan perusahaan dalam mengembangkan dan memasarkan produk-produk berbasis biofarmaka yang inovatif.
Dengan produk baru yang memiliki nilai tambah tinggi dan prospek bisnis yang menjanjikan, PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk. tidak hanya membawa solusi bagi kebutuhan nutrisi masyarakat tetapi juga memperlihatkan potensi untuk menjadi salah satu pemain terkemuka di industri biofarmaka di Indonesia.
Melalui langkah strategis IPO, perusahaan ini optimistis mampu memperluas pangsa pasar dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, sekaligus menciptakan nilai tambah bagi para investornya.
Penerbitan 85 Juta Waran Seri I
Selain saham baru, OBAT juga akan menerbitkan 85 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru, setara dengan 19,77 persen dari total saham ditempatkan dan disetor penuh. Waran Seri I ini diberikan secara gratis dengan rasio setiap dua saham baru berhak atas satu Waran Seri I.
Harga pelaksanaan waran ditetapkan sebesar Rp350 per lembar, memberikan peluang bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan dana hingga Rp29,75 miliar jika seluruh waran dilaksanakan. Dana yang terkumpul dari penerbitan saham maupun pelaksanaan waran akan sepenuhnya dialokasikan untuk kebutuhan modal kerja, seperti pembelian bahan baku, peningkatan kapasitas produksi, dan pengembangan pemasaran.
Sebagai penjamin pelaksana emisi adalah PT Oso Sekuritas Indonesia mendukung kesuksesan IPO ini. Rangkaian proses IPO dimulai dengan masa penawaran awal (bookbuilding) yang berlangsung dari 18 hingga 23 Desember 2024.
Setelah itu, perseroan menargetkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 31 Desember 2024. Masa penawaran umum perdana dijadwalkan berlangsung dari 3 hingga 7 Januari 2025, diikuti dengan tanggal penjatahan saham pada 7 Januari 2025.
Proses distribusi saham kepada investor dijadwalkan pada 8 Januari 2025, dengan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan pada 9 Januari 2025.
Strategi OBAT ini mencerminkan ambisinya untuk memperkuat fondasi bisnis melalui penggalangan dana dari publik. Industri yang digeluti perusahaan memiliki prospek cerah, mengingat tren meningkatnya minat masyarakat terhadap produk herbal dan berbasis botanikal yang dinilai lebih alami dan sehat.
Dukungan dari pendapatan tambahan melalui pelaksanaan waran menjadi salah satu keunggulan rencana ini, memberikan fleksibilitas kepada perusahaan dalam menghadapi tantangan di pasar. Di sisi lain, perusahaan menawarkan daya tarik bagi para calon investor melalui rencana pembagian dividen tunai hingga 50 persen dari laba bersih tahun buku 2024, menunjukkan komitmen terhadap optimalisasi nilai pemegang saham.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.