Logo
>

Harga Batu Bara Melambung, ini Sentimennya

Ditulis oleh KabarBursa.com
Harga Batu Bara Melambung, ini Sentimennya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga batu bara kembali mengalami kenaikan dalam perdagangan kemarin. Si emas hitam ini terus melaju dalam tren positif.

    Pada Senin 12 Agustus 2024, harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan ini tercatat di angka USD146,75/ton. Naik 0,51 persen dan menjadi yang tertinggi sejak 2 Mei, lebih dari 3 bulan terakhir.

    Dalam sepekan terakhir, harga batu bara naik 2,12 persen secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga meroket 8,74 persen.

    Tingginya permintaan masih menjadi faktor yang menjaga harga batu bara di level atas. Pada Juli, impor batu bara China tercatat sebanyak 1,49 juta ton, meningkat dibandingkan Mei yang sebesar 1,41 juta ton.

    Sementara itu, di Bangladesh, konsumsi listrik yang melonjak turut mendongkrak permintaan batu bara. Di negara yang tengah dilanda krisis sosial-politik-ekonomi ini, permintaan listrik meningkat 7 persen selama 3 pekan terakhir.

    Selama periode demonstrasi besar sejak 16 Juli, konsumsi listrik di Bangladesh mencapai rata-rata 316 juta KWh per hari. Tumbuh 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, meski ekonominya sedang ‘mati suri’.

    Analisis Teknikal

    Secara teknikal, dalam perspektif harian (daily time frame), batu bara masih kokoh di zona bullish. Hal ini tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang mencapai 76,42.

    RSI di atas 50 mengindikasikan bahwa suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun, perlu diingat, RSI di atas 70 juga menjadi sinyal jenuh beli (overbought).

    Posisi overbought semakin terkonfirmasi dengan indikator Stochastic RSI yang telah menyentuh angka 100. Ini adalah puncak tertinggi, sangat jenuh beli.

    Perhatikan pivot point di USD140/ton. Jika level ini tertembus, maka target support di kisaran USD139-135/ton bisa terkonfirmasi.

    Sementara itu, target resisten terdekat berada di USD148/ton. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga si emas hitam melesat ke level USD154/ton.

    Pada tahun 2024, kinerja pasar batu bara menunjukkan dinamika yang menarik, dipengaruhi oleh sejumlah faktor global dan domestik. Berikut adalah gambaran mengenai perkembangan kinerja batu bara sepanjang tahun ini:

    Permintaan batu bara global mengalami fluktuasi akibat transisi energi bersih dan kebijakan dekarbonisasi di berbagai negara. Negara-negara seperti China dan India, yang merupakan konsumen utama batu bara, terus mencari keseimbangan antara kebutuhan energi dan target pengurangan emisi karbon. Meskipun ada penurunan minat di negara-negara Eropa, permintaan dari pasar Asia tetap menjadi penopang utama.

    Produksi batu bara global pada 2024 menunjukkan adanya penyesuaian, terutama di negara-negara penghasil utama seperti Indonesia, Australia, dan Rusia. Indonesia, sebagai salah satu eksportir batu bara terbesar, mengalami tantangan dalam menjaga volume ekspor karena fluktuasi harga dan regulasi domestik. Australia dan Rusia juga beradaptasi dengan perubahan pasar global serta kebijakan lingkungan.

    Harga batu bara internasional menunjukkan volatilitas yang dipengaruhi oleh ketidakpastian geopolitik, perubahan kebijakan energi, dan fluktuasi mata uang. Pasar batu bara cenderung dipengaruhi oleh permintaan dari negara-negara besar dan kebijakan perdagangan internasional.

    Di Indonesia, harga batu bara domestik dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang mengatur harga untuk kepentingan domestik dan ekspor. Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan pasokan energi yang stabil bagi industri dan rumah tangga, sembari memaksimalkan pendapatan dari ekspor.

    Kebijakan global dan lokal mengenai perubahan iklim dan energi bersih semakin mempengaruhi industri batu bara. Banyak negara menerapkan regulasi ketat yang memaksa penurunan konsumsi batu bara dan investasi dalam energi terbarukan. Ini menciptakan tekanan pada industri batu bara untuk beradaptasi atau mengurangi dampak lingkungan.

    Indonesia, sebagai eksportir utama batu bara, menerapkan regulasi yang mempengaruhi volume dan harga ekspor batu bara. Kebijakan seperti kewajiban penggunaan batu bara untuk kebutuhan domestik dan peraturan harga dapat mempengaruhi daya saing di pasar global.

    Inovasi dalam teknologi pembakaran batu bara bersih dan sistem penangkap karbon terus berkembang. Meskipun masih dalam tahap awal, teknologi ini bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan batu bara.

    Industri batu bara juga menghadapi tantangan dari diversifikasi sumber energi. Investasi dalam energi terbarukan dan efisiensi energi mengancam dominasi batu bara sebagai sumber energi utama.

    Kinerja batu bara pada tahun 2024 dipengaruhi oleh kombinasi faktor pasar, kebijakan, dan teknologi. Sementara permintaan dari beberapa pasar tetap kuat, tekanan dari kebijakan lingkungan dan perubahan pasar global memaksa industri batu bara untuk beradaptasi dengan cepat. (*)

     

     

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi