Logo
>

Harga Bitcoin di Kisaran USD115.500, Apa Artinya bagi Investor?

Bitcoin bergerak di kisaran USD115.500 dengan volatilitas tinggi, di tengah spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed yang bisa jadi katalis utama pasar kripto.

Ditulis oleh Yunila Wati
Harga Bitcoin di Kisaran USD115.500, Apa Artinya bagi Investor?
Ilustrasi bitcoin. Foto: AI untuk KabarBursa.

KABARBURSA.COM - Bitcoin kembali menunjukkan volatilitas tinggi pada perdagangan Senin, 22 September 2025, dengan harga bergerak di kisaran USD115.500 atau setara Rp1,9 miliar per koin. 

Pergerakan ini terjadi di saat pasar global tengah menanti sinyal jelas dari Federal Reserve (The Fed) terkait arah kebijakan suku bunga. Amerika Serikat, yang masih menjadi pusat perhatian investor global, diperkirakan bakal menjadi katalis utama yang menentukan langkah pasar kripto dalam beberapa bulan ke depan.

Ekonom Timothy Peterson memperingatkan bahwa pelaku pasar masih meremehkan kemungkinan langkah agresif The Fed. Menurutnya, berbeda dengan pola pemangkasan bertahap pada periode sebelumnya, kali ini bank sentral AS bisa saja mengambil langkah lebih cepat dan mengejutkan. 

Jika benar terjadi, hal tersebut akan menjadi dorongan kuat bagi aset berisiko seperti bitcoin maupun altcoin.

Saat ini, The Fed sudah melakukan pemangkasan suku bunga pertama tahun ini sebesar 25 basis poin. Meskipun langkah ini sesuai ekspektasi pasar, pintu terbuka lebar bagi pemangkasan berikutnya yang berpotensi membawa dampak lebih besar. 

Perkiraan pasar bahkan sudah mengarah pada peluang pemangkasan tambahan pada rapat 29 Oktober mendatang. Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa bank sentral tidak berada pada jalur yang kaku, melainkan akan menyesuaikan keputusan sesuai dengan kondisi ekonomi terkini.

Secara fundamental, suku bunga yang lebih rendah biasanya memperlemah daya tarik obligasi dan instrumen simpanan, sehingga investor cenderung melakukan rotasi modal ke aset berisiko. 

Dalam konteks ini, bitcoin dan aset digital lain bisa menjadi salah satu sasaran utama, baik dari investor ritel maupun institusional.

Dorongan Sangat Beli Muncul di Teknikal Harian Bitcoin

Dari sisi teknikal, sinyal pergerakan harga bitcoin saat ini terbilang positif. Indikator utama seperti RSI berada di 58,9, yang menandakan tren masih berada di zona beli. Beberapa indikator osilator seperti Stochastic dan Williams %R bahkan sudah menunjukkan kondisi jenuh beli, menandakan dorongan bullish yang cukup kuat namun juga membuka risiko koreksi teknis dalam jangka pendek. 

Dari 12 indikator teknikal yang dipantau, delapan memberikan sinyal beli, hanya satu yang jual, dan sisanya netral.

Sementara itu, indikator tren jangka menengah hingga panjang juga memberi sinyal optimistis. Moving Average 50, 100, hingga 200 hari seluruhnya mengindikasikan posisi beli, memperkuat pandangan bahwa momentum bullish bitcoin belum sepenuhnya padam. 

Meski demikian, beberapa indikator jangka pendek seperti MA-5 dan MA-10 masih memberikan sinyal jual, mengingat volatilitas intraday yang cukup tinggi.

Berdasarkan pivot point, area support terdekat bitcoin berada di kisaran Rp1,91 miliar hingga Rp1,92 miliar, sementara level resistance kuat berada di Rp1,93 miliar hingga Rp1,94 miliar. 

Jika mampu menembus area tersebut, peluang untuk melanjutkan kenaikan menuju kisaran psikologis di atas USD120.000 terbuka lebar.

Sinyal Jenuh Beli Masih Mengintai

Bagi investor, kondisi saat ini menghadirkan dilema menarik. Di satu sisi, kombinasi fundamental yang didorong oleh potensi pelonggaran moneter dan dukungan teknikal memberi alasan kuat untuk optimistis. 

Namun di sisi lain, sinyal jenuh beli pada beberapa indikator teknikal mengingatkan bahwa koreksi jangka pendek masih mungkin terjadi. Karena itu, investor dengan horizon jangka pendek perlu berhati-hati mengatur momentum masuk, sementara investor jangka panjang dapat memanfaatkan konsolidasi harga sebagai peluang akumulasi.

Kesimpulannya, bitcoin berada dalam posisi yang menjanjikan dengan dukungan faktor makroekonomi dan teknikal, namun volatilitas tetap akan menjadi bagian dari perjalanannya. 

Strategi yang lebih bijak adalah memadukan disiplin pengelolaan risiko dengan pandangan jangka panjang, sebab dinamika The Fed dalam beberapa bulan mendatang kemungkinan besar akan menjadi penentu arah besar berikutnya bagi pasar kripto.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79