Logo
>

Harga Emas Dunia Turun Pasca Rilis Tenga Kerja AS

Ditulis oleh KabarBursa.com
Harga Emas Dunia Turun Pasca Rilis Tenga Kerja AS

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pada perdagangan Jumat (8/12/2023), harga emas global tergelincir di bawah level US$2.000 karena penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Penurunan ini terjadi setelah para investor merevisi ekspektasi terkait penurunan suku bunga AS, dipicu oleh data tenaga kerja yang lebih positif dari proyeksi awal.

    Harga emas di pasar spot merosot sebesar 1,4 persen, mencapai US$2.000,49 per ounce setelah sempat menyentuh level terendah US$1.994,49. Dalam sepekan, tercatat penurunan sebesar 3,4 persen, menjadikan ini sebagai pekan terburuk dalam sepuluh minggu terakhir. Di pasar Comex, harga emas juga ditutup turun 1,6 persen menjadi US$2.014,50 pada akhir perdagangan Jumat.

    Peningkatan lapangan kerja AS pada bulan November 2023, yang disertai penurunan tingkat pengangguran menjadi 3,7 persen, menunjukkan ketahanan yang kuat dalam pasar tenaga kerja. Para pedagang kini memperkirakan Federal Reserve akan menunda keputusan pengurangan suku bunga hingga bulan Mei mendatang.

    Tai Wong, seorang pedagang logam independen berbasis di New York, mengatakan, "Emas mengalami penurunan karena laporan ketenagakerjaan AS menunjukkan kekuatan secara keseluruhan." Harga terendah ini, sekitar US$150 di bawah puncak tertinggi pekan lalu, memengaruhi narasi pertemuan The Fed. Pembeli emas kini menantikan kebijakan yang bersahabat dari The Fed, dengan harapan dapat mencegah koreksi lebih dalam atau bahkan kemungkinan mundur.

    Di sisi lain, indeks dolar AS menguat 0,7 persen dalam satu minggu ini, membuat emas batangan lebih mahal bagi pembeli internasional. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10-tahun melonjak setelah mencapai posisi terendah dalam tiga bulan. Pedagang kini menantikan proyeksi suku bunga tahun depan dari pertemuan kebijakan The Fed yang dijadwalkan pada 12-13 Desember 2023.

    Ole Hansen, kepala strategi komoditas Saxo Bank, menyatakan, "Dengan banyaknya pelonggaran yang sudah diperhitungkan di pasar, baik perak maupun emas akan terus mengalami periode di mana ekspektasi dapat ditantang."

    Harga logam mulia lainnya seperti perak di pasar spot turun 3,3 persen menjadi US$23,00 per ounce, mencatatkan minggu terburuk sejak Oktober 2022. Sementara itu, platinum mengalami kenaikan 1,3 persen menjadi US$919,01, dan paladium turun 2,44 persen menjadi US$945,94, keduanya juga mengalami penurunan secara mingguan.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi