KABARBURSA.COM - Harga emas Loga Mulia keluaran PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, Senin, 2 September 2024 di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung stagnan alias tidak ada perubahan, yakni Rp14,401 juta per gram.
Begitu juga dengan harga buyback atau harga jual kembali, tidak berubah pada perdagangan sebelumnya, yakni di harga Rp1,248 juta per gram.
Padahal, harga emas di pasar spot melemah pada perdagangan akhir pekan lalu.
Pada perdagangan, Jumat, 30 Agustus 2024 kemarin, harga emas di pasar spot ditutup melemah 0,72 persen di level USD2.503,03 per troy ons.
Harga emas turun nyaris 1 persen pada perdagangan Jumat kemarin karena penguatan indeks dolar AS dan imbal hasil Treasury AS setelah data inflasi AS sesuai dengan ekspektasi.
Meski begitu, emas batangan diprediksi tetap berada di jalur yang tinggi karena optimisme pemangkasan suku oleh The Federal Reserve (The Fed) pada bulan ini.
Departemen Perdagangan melaporkan pada hari Jumat bahwa indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) Amerika Serikat (AS) naik 0,2 persen pada bulan tersebut dan naik 2,5 persen dari periode yang sama tahun lalu, namun tidak berubah dari periode Juni 2024 sebesar 2,5 persen. Angka tersebut persis sesuai dengan estimasi konsensus Dow Jones.
Tidak termasuk harga pangan dan energi yang fluktuatif, PCE inti juga naik 0,2 persen untuk bulan tersebut tetapi naik 2,6 persen dari tahun lalu, akan tetapi sedikit lebih rendah dari estimasi 2,7 persen.
Dalam beberapa hari terakhir, para pembuat kebijakan seperti Ketua The Fed Jerome Powell telah menyatakan keyakinannya bahwa inflasi kembali ke target 2 persen yang ditetapkan The Fed.
Berikut daftar harga emas batangan Antam dengan berbagai ukuran, Senin, 2 September 2024, sebelum ada penambahan pajak:
- Harga emas 0,5 gram: Rp750.500
- Harga emas 1 gram: Rp1.401.000
- Harga emas 5 gram: Rp6.780.000
- Harga emas 10 gram: Rp13.505.000
- Harga emas 25 gram: Rp33.637.000
- Harga emas 50 gram: Rp67.195.000
- Harga emas 100 gram: Rp134.312.000
- Harga emas 250 gram: Rp335.515.000
- Harga emas 500 gram: Rp670.820.000
- Harga emas 1.000 gram: Rp1.341.600.000.
Proyeksi Komoditas Emas ke Depan
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mengungkap proyeksi nasib komoditas emas ke depan.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Aneka Tambang Tbk Arianto Sabtonugroho mengatakan, selaras dengan pandangan beberapa analis di pasar, komoditas emas akan masih akan terus terpengaruh dari kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Sentral AS atau The Fed dan faktor-faktor lain seperti konflik geopolitik yang akan terus mendorong emas sebagai alternatif instrumen investasi yang dianggap cukup aman bagi para investor dunia,”.
Karena itu, menurut Arianto, Antam percaya pergerakan market balance akan mengarah pada penguatan permintaan emas.
“Dan kami optimis untuk dapat mencapai peningkatan penjualan di tahun ini maupun tahun depan,” paparnya.
Dia memperkirakan, pangsa pasar domestik produk emas Antam akan tetap di kisaran 80 persen, didorong juga peningkatan brand awareness dan penguatan strategi penjualan untuk memperluas channel distribusi.
Di sisi lain, harga emas turun 1 persen pada Jumat, 30 Agustus kemarin. Hal itu karena dolar dan imbal hasil obligasi AS menguat. Setelah laporan inflasi AS yang sesuai dengan ekspektasi.
Meskipun demikian, harga emas tetap mencatatkan kenaikan bulanan karena peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada September masih terbuka.
Untuk diketahui, harga emas spot turun 0,9 persen menjadi USD2.497,53 per ons pada pukul 17:42 GMT. Sementara kontrak berjangka emas AS ditutup 1,3 persen lebih rendah pada USD2.527,6.
Sepanjang bulan ini, emas telah menguat 2 persen setelah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di USD2.531,6 pada 20 Agustus lalu.
Sebelumnya, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, David Meger, menjelaskan bahwa penguatan dolar AS memberikan sedikit tekanan pada emas. Menurut dia, pasar saat ini sedang menunggu informasi lebih lanjut terkait data inflasi yang akan datang, sehingga terjadi konsolidasi dan pengambilan untung menjelang laporan tersebut.
Analis senior di ActivTrades, Ricardo Evangelista, menyatakan bahwa jika angka pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) lebih rendah dari perkiraan, hal ini dapat meningkatkan harapan akan kebijakan moneter yang lebih dovish dari The Fed, yang pada gilirannya bisa memberikan dorongan kenaikan bagi harga emas.
Proyeksi pasar saat ini menunjukkan kemungkinan sekitar 63,5 persen untuk pemangkasan suku bunga AS sebesar 25 basis poin pada September, dan 36,5 persen kemungkinan pemangkasan 50 basis poin, menurut alat CME FedWatch.
Selain itu, Dewan Emas Dunia melaporkan bahwa ETF emas mencatat arus masuk bersih sebesar 8 ton metrik, senilai USD403 juta pada dua pekan sebelumnya, dengan dana-dana dari Amerika Utara memimpin arus masuk tersebut.
Sementara itu, impor emas bersih China melalui Hong Kong naik 17 persen pada Juli, menandai kenaikan pertama sejak Maret. China, sebagai konsumen utama emas, menunjukkan peningkatan permintaan yang bisa mendukung harga emas global.
Untuk logam mulia lainnya, harga perak spot turun 2,5 persen menjadi USD29,24 per ons, platinum merosot 2,1 persen menjadi USD933,90, dan paladium terpangkas 2,6 persen menjadi USD944,58. (*)