Logo
>

Harga Minyak Melorot, Pasar Menanti Perintah Eksekutif Trump tentang Energi

Ditulis oleh Syahrianto
Harga Minyak Melorot, Pasar Menanti Perintah Eksekutif Trump tentang Energi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga minyak ditutup lebih rendah pada Senin, 20 Januari 2025, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilantik untuk masa jabatan kedua.

    Seperti dilansir Reuters, kontrak berjangka Brent turun 64 sen, atau 0,8 persen, menjadi USD80,15 pada penutupan awal karena libur Hari Martin Luther King Jr. di AS. Kontrak berjangka minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun USD1,30, atau 1,7 persen, menjadi USD76,58.

    Kontrak WTI Maret yang lebih aktif turun 91 sen, atau 1,2 persen, menjadi USD 76,48. Tidak ada penyelesaian untuk kontrak WTI karena liburan AS.

    Patokan Brent dan WTI naik lebih dari 1 persen pekan lalu untuk keuntungan mingguan keempat berturut-turut setelah pemerintahan Joe Biden memberlakukan sanksi pada lebih dari 100 kapal tanker dan dua produsen minyak Rusia.

    Usai dilantik pada Senin, 20 Januari 2025, waktu AS, Trump mengatakan bahwa ia akan segera menyatakan keadaan darurat energi nasional, menjanjikan untuk mengisi cadangan strategis dan mengekspor energi AS ke seluruh dunia.

    Ia juga menyampaikan bahwa hal tersebut bertujuan meningkatkan produksi minyak dan gas AS serta menurunkan biaya bagi konsumen di AS.

    "Amerika akan menjadi negara manufaktur sekali lagi, dan kami memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh negara manufaktur lainnya: jumlah minyak dan gas terbesar di dunia, dan kami akan menggunakannya," kata Trump dalam pidato pelantikannya di Gedung Capitol AS.

    "Kami akan bor, bor, bor," ujar Trump.

    Trump menyatakan bahwa AS berada dalam perlombaan senjata kecerdasan buatan (AI) dengan China dan negara-negara lainnya, yang membuat kebutuhan daya besar dari industri ini menjadi prioritas nasional.

    Permintaan daya pusat data di AS diperkirakan hampir tiga kali lipat dalam tiga tahun ke depan dan dapat mengonsumsi hingga 12 persen dari listrik negara itu karena kebutuhan AI dan teknologi lainnya, menurut Departemen Energi.

    Pemerintahan Trump sebelumnya pernah mempertimbangkan untuk menggunakan kekuatan darurat berdasarkan Undang-Undang Tenaga Federal untuk memenuhi janji menyelamatkan industri batu bara, tetapi tidak pernah direalisasikan.

    Kali ini, Trump dapat menggunakan kekuatan darurat untuk melonggarkan pembatasan lingkungan pada pembangkit listrik, mempercepat pembangunan pembangkit baru, mempermudah izin proyek transmisi, dan membuka lahan federal untuk pusat data baru.

    Trump juga mengatakan bahwa AS akan mencabut apa yang ia sebut sebagai mandat kendaraan listrik, dengan alasan hal itu akan menyelamatkan industri otomotif AS.

    Gedung Putih menyatakan dalam sebuah dokumen bahwa kebijakan Trump akan "mengakhiri sewa untuk ladang angin besar-besaran" dan menutup "kebijakan ekstremisme iklim." Trump juga akan menarik AS dari perjanjian iklim Paris, sebuah langkah yang pernah ia ambil pada masa jabatan pertamanya.

    "Tema utamanya adalah benar-benar melepaskan energi Amerika yang terjangkau dan andal," kata seorang pejabat Trump sebelumnya pada Senin, 20 Januari 2025.

    "Karena energi meresap ke setiap bagian ekonomi kita, ini juga kunci untuk memulihkan keamanan nasional kita dan menegaskan dominasi energi Amerika di seluruh dunia," tambahnya.

    Analis UBS Giovanni Staunovo mengatakan fokusnya adalah pada perintah eksekutif apa yang akan ditandatangani Trump dalam 24 jam ke depan. "Trump juga diharapkan membuat pengumuman kebijakan yang mencakup penghentian moratorium pada lisensi ekspor LNG sebagai bagian dari strategi yang lebih luas untuk memperkuat ekonomi," kata Staunovo kepada Reuters.

    Hal itu menyebabkan pembeli utama seperti China dan India berebut untuk mendapatkan kargo minyak dengan pengiriman cepat dan kekurangan kapal, karena pedagang minyak Rusia dan Iran mencari kapal tanker yang tidak dikenai sanksi untuk pengiriman minyak.

    Meskipun sanksi baru dapat mengurangi pasokan dari Rusia hampir 1 juta barel per hari, kenaikan harga baru-baru ini dapat bersifat sementara tergantung pada tindakan Trump, kata analis ANZ dalam catatan kepada klien.

    Trump telah berjanji untuk membantu mengakhiri perang Rusia-Ukraina dengan cepat, yang dapat melibatkan pelonggaran beberapa pembatasan untuk memungkinkan kesepakatan, kata mereka.

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada Trump atas pelantikannya beberapa jam sebelum inaugurasi Trump di Washington dan mengatakan ia terbuka untuk berdialog dengan pemerintahan AS yang baru mengenai Ukraina dan senjata nuklir.

    Meredanya ketegangan di Timur Tengah juga menahan harga minyak. Hamas dan Israel saling menukar sandera dan tahanan pada hari Minggu yang menandai hari pertama gencatan senjata setelah 15 bulan perang.

    Houthi Yaman akan menargetkan hanya kapal yang terkait dengan Israel setelah gencatan senjata Gaza, kata Pusat Koordinasi Operasi Kemanusiaan yang berbasis di Sana'a. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.