Logo
>

Harga Nikel Lesu, Intip Nasib Saham INCO dan NCKL

Ditulis oleh KabarBursa.com
Harga Nikel Lesu, Intip Nasib Saham INCO dan NCKL

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga nikel masih menjadi sorotan, kendati mengalami sedikit kenaikan dalam sebulan terakhir. Berdasarkan data dari Trading Economics pada Rabu 13 Maret 2024, harga nikel turun 20,07persen secara tahunan. Namun, dalam kurun waktu sebulan terakhir, harga nikel telah naik sebesar 14,49persen menjadi US$ 18.325 per ton.

    Pengamat pasar modal dan Direktur Avere Investama Teguh Hidayat, mencermati bahwa meskipun harga mengalami penurunan, emiten produsen nikel di Indonesia masih menunjukkan kinerja yang baik pada tahun 2023, terutama dengan peningkatan volume produksi.

    "Kenaikan produksi ini tidak akan menjadi ancaman oversupply mengingat permintaan yang masih tinggi. Sebagai contoh, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) berhasil meningkatkan produksinya dari 60.090 ton pada tahun 2022 menjadi 70.728 metrik ton nikel dalam matte pada tahun 2023," jelasnya dikutip Kamis 14 Maret 2024.

    {

    "width": "100persen",

    "height": "480",

    "symbol": "IDX:INCO",

    "interval": "D",

    "timezone": "Asia/Jakarta",

    "theme": "light",

    "style": "1",

    "locale": "en",

    "enable_publishing": false,

    "hide_top_toolbar": true,

    "save_image": false,

    "calendar": false,

    "hide_volume": true,

    "support_host": "https://www.tradingview.com"

    }

    Meskipun harga nikel mengalami penurunan dalam setahun terakhir, hal ini sejalan dengan penurunan harga komoditas secara keseluruhan di tahun sebelumnya. Namun, Teguh memperkirakan bahwa harga nikel akan kembali stabil di tahun 2024.

    Perlu ditekankan bahwa nikel tidak hanya digunakan sebagai bahan baku untuk baterai, tetapi juga penting dalam pembuatan logam dasar lainnya, seperti stainless steel, yang menjadi komponen vital dalam industri otomotif, properti, dan konstruksi.

    Dari sudut pandang investasi, Teguh merekomendasikan perhatian kepada dua emiten nikel, yaitu INCO dan PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL).

    INCO masih memiliki price to book value (PBV) sebesar 1,07 kali, menunjukkan bahwa harga sahamnya masih tergolong murah. Sementara itu, PBV NCKL sudah mencapai 2,65 kali.

    “Dengan kinerja yang terus membaik dan tren kenaikan produksi yang berlanjut di tahun 2024, saham-saham INCO dan NCKL menjadi menarik untuk dipertimbangkan,” ungkap Teguh.

    Teguh merekomendasikan pembelian saham INCO dengan target harga Rp 5.000 per saham. Sedangkan untuk NCKL, dia menyarankan buy on weakness dengan entry level di Rp 700 per saham dan target harga Rp 1.000 per saham.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi