KABARBURSA.COM - Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengalami penurunan pada sesi perdagangan kedua pada Rabu (6/12/2023), meskipun kerja sama dengan TikTok telah resmi disepakati. Hingga berita ini diturunkan, harga saham GOTO turun 6,93 persen ke level Rp 94/saham. Saham GOTO kini berada di kisaran psikologis Rp 90 per saham, setelah sebelumnya mencapai level psikologis Rp 120 per saham.
[caption id="attachment_7819" align="aligncenter" width="855"]
Google Finance[/caption]
Jumlah transaksi saham GOTO mencapai 47.369 dengan volume mencapai 6,81 miliar lembar saham, dan nilai transaksi mencapai Rp 660,11 miliar. Kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 114,13 triliun.
Dari orderbook, terlihat antrean beli mendominasi antrean jual. Total antrean beli dari order bid mencapai 34 juta lot, dengan antrean beli terbanyak di harga Rp 94/saham sebanyak 5,8 juta lot atau sekitar Rp 55 miliar.
Sementara itu, total antrean jual dari order offer mencapai 17 juta lot, dengan antrean jual terbanyak di harga Rp 102/saham sebanyak 3,04 juta lot atau sekitar Rp 31 miliar.
Dalam satu minggu terakhir, saham GOTO masih mengalami kenaikan sebesar 2,13 persen, sementara dalam sebulan terakhir, saham GOTO telah meningkat sebesar 26,32 persen. Dari harga terendahnya di Rp 56/saham pada 30 Oktober lalu hingga sesi II hari ini, GOTO telah mengalami kenaikan signifikan mencapai 69,64 persen.
Meskipun kerja sama dengan TikTok, ByteDance telah disetujui, saham GOTO mengalami penurunan. Kesepakatan ini dilakukan untuk memungkinkan TikTok membuka layanan e-commerce di Indonesia.
Informasi ini mengonfirmasi bahwa TikTok Shop akan kembali beroperasi di Indonesia melalui kolaborasi dengan pemain lokal, Tokopedia, yang merupakan unit e-commerce milik GoTo.
TikTok dan GoTo dijadwalkan akan mengumumkan kerja sama ini pada pekan depan, menurut sumber dalam yang dikutip dari YahooFinance pada Selasa kemarin.
Meskipun kerja sama tersebut telah disepakati, rincian kerja sama dan detail teknisnya masih belum dijelaskan secara formal, termasuk nilai investasi dari ByteDance ke Tokopedia.
Investasi ByteDance ke Tokopedia menegaskan posisi penting Indonesia sebagai pasar e-commerce bagi TikTok Shop. TikTok Shop sebelumnya ditutup karena aturan Kementerian Perdagangan yang melarang media sosial berfungsi ganda sebagai e-commerce.
Dengan bergabung ke Tokopedia, TikTok Shop kini dapat beroperasi kembali di Indonesia dan bersaing dengan pelaku industri lainnya.