Logo
>

Harga Semakin Mewah, Analis Yakin ANTM Buat Rekor Baru

Melihat data pergerakan harga sejak pertengahan 2022 hingga Mei 2025 ada cerita pemulihan dan optimisme baru bagi para investor yang ulet dan cermat membaca momentum.

Ditulis oleh Yunila Wati
Harga Semakin Mewah, Analis Yakin ANTM Buat Rekor Baru
lustrasi emas perhiasan. Foto: KabarBursa/Abbas Sandji.

KABARBURSA.COM - Saham PT Aneka Tambang Tbk (Antam), atau IDX ANTM, melesat tajam dalam sebulan terakhir. Nilainya naik nyaris dua kali lipat atau 96,43 persen dan ditutup pada level Rp2.750 per saham pada 7 Mei 2025. 

Kenaikan ini bukan tanpa alasan. Di tengah lonjakan harga emas dunia yang menyentuh rekor tertinggi, performa keuangan Antam di awal tahun juga menunjukkan kinerja luar biasa.

Harga emas global mencetak sejarah baru dengan menembus USD3.400 per ounce pada April lalu. Lonjakan ini otomatis memberikan angin segar bagi emiten seperti Antam, yang memiliki lini bisnis emas terintegrasi dari hulu ke hilir. 

Kinerja di kuartal pertama tahun ini mencerminkan momentum tersebut. Antam mencatat laba bersih Rp2,3 triliun, naik sembilan kali lipat dari periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan perusahaan pun melonjak 203 persen secara tahunan menjadi Rp26 triliun, didorong oleh penjualan emas yang naik 93,2 persen menjadi 13,7 ton.

Analis pasar menilai tren ini belum akan berhenti dalam waktu dekat. Ekky Topan, analis dari Infovesta Kapital Advisori, memperkirakan saham Antam masih memiliki ruang naik, bahkan berpotensi menyentuh kembali level tertingginya yang tercatat pada 2022. Menurutnya, pola pergerakan harga saat ini sejalan dengan tren historis dan realistis untuk diteruskan dalam jangka pendek hingga menengah.

Minat investor global pun tampak nyata. Selama 20 hari perdagangan terakhir, asing membukukan pembelian bersih saham Antam senilai Rp1,65 triliun. Angka ini menunjukkan keyakinan terhadap potensi pertumbuhan perusahaan yang tak hanya bergantung pada harga komoditas, tetapi juga posisi strategisnya dalam peta industrialisasi tambang nasional.

Antam kini juga tergabung dalam Danantara, lembaga pengelola kekayaan negara (sovereign wealth fund) yang menaungi 47 BUMN. Status ini menjadikan Antam sebagai salah satu pemain kunci dalam misi jangka panjang pemerintah di sektor pertambangan. 

Proyeksi bisnis juga diperkuat oleh dukungan dari ekosistem keuangan syariah, dengan hadirnya Bank Syariah Indonesia dan Pegadaian yang kini mengelola bank emas pertama di Indonesia. Ini menjadi tambahan daya dorong bagi permintaan emas domestik yang berpotensi menjaga stabilitas pendapatan Antam di masa mendatang.

Namun demikian, investor tetap perlu mencermati risiko yang mungkin muncul. Jika harga emas global terkoreksi akibat penguatan dolar AS atau perubahan kebijakan moneter global, volatilitas saham Antam bisa meningkat. 

Tapi, dengan integrasi bisnis yang kuat dan kontribusinya dalam kebijakan ekonomi nasional, Antam memiliki fondasi yang cukup kokoh untuk tetap bertahan di tengah tekanan pasar.

Kenaikan saham Antam dalam beberapa pekan terakhir mencerminkan lebih dari sekadar euforia pasar. Ini adalah cerminan dari kombinasi antara momentum harga komoditas, solidnya kinerja operasional, dan dukungan kebijakan pemerintah. 

Di tengah dinamika pasar yang penuh tantangan, Antam menunjukkan bahwa konsistensi dalam strategi bisnis dan ketepatan dalam membaca tren global tetap menjadi kunci untuk bertahan dan tumbuh.

Pasar Saham Menggeliat: Reli Dua Bulan yang Mengubah Arah Tren

Setelah berbulan-bulan bergerak dalam ketidakpastian, pasar saham kembali menunjukkan taringnya. Terutama dalam satu tahun terakhir, geliat yang ditunjukkan sungguh tak bisa diabaikan. 

Melihat data pergerakan harga sejak pertengahan 2022 hingga Mei 2025, kita dihadapkan pada lanskap yang penuh gejolak, namun menyimpan cerita pemulihan dan optimisme baru bagi para investor yang ulet dan cermat membaca momentum.

Grafik harga saham ANTM tahun 2022-2025. Sumber: Investing
Mei 2025 mencatat sejarah sebagai bulan dengan reli spektakuler. Harga saham melonjak ke level tertinggi dalam dua tahun terakhir, yaitu 2.850. Ini bukan sekadar angka, tetapi sebuah indikator bahwa pasar tengah berada dalam fase bullish yang kuat.  Saham yang dibuka di harga 2.260 itu menutup bulan di angka 2.670, naik lebih dari 23 persen hanya dalam 30 hari. 

Bila menengok ke bulan sebelumnya, April pun membukukan kenaikan yang lebih mengesankan yaitu 32,72 persen dari bulan Maret. Artinya, dalam dua bulan, saham ini melesat hampir 62 persen, sebuah performa yang jarang terlihat dalam kondisi pasar normal.

Kebangkitan ini seolah menandai akhir dari periode koreksi yang cukup menyakitkan, terutama di paruh kedua 2024 hingga awal 2025. Pada Januari lalu, harga saham sempat jatuh ke level 1.390, mencatat penurunan bulanan sebesar 8,85 persen.

Namun sejak Februari, arah angin mulai berubah. Sentimen mulai pulih, volume transaksi kembali menggeliat, dan akumulasi tampak jelas, indikasi bahwa para investor mulai kembali masuk ke pasar secara agresif.

Rentang pergerakan harga selama tiga tahun terakhir sangat menarik untuk dianalisis. Harga terendah sempat disentuh pada Juni 2024, di level 1.175. Sementara itu, harga tertinggi tercatat pada Mei 2025, yakni 2.850. Rentang selisih sebesar 1.675 poin ini mencerminkan volatilitas pasar yang tinggi, namun juga peluang besar yang bisa dimanfaatkan. 

Rata-rata harga dalam periode tersebut berada di kisaran 1.776, mencerminkan tren jangka panjang yang secara umum masih mengarah ke atas meskipun sempat terinterupsi oleh koreksi tajam di beberapa bulan, seperti Juni 2022 dan Februari 2023.

Volume perdagangan juga memberi sinyal penting. April 2025 mencatatkan volume tertinggi, lebih dari 3,6 miliar lembar saham berpindah tangan, memperlihatkan bahwa antusiasme pasar kembali membara. 

Bulan-bulan lain dengan volume besar seperti Juni 2022 dan Maret 2023 menunjukkan bahwa saham ini memang likuid, dan selalu berada dalam radar investor.

Bagi investor ritel maupun institusi, data ini menyajikan satu pesan jelas: saham ini tengah berada dalam fase yang menjanjikan. Dengan tren harga yang mulai konsisten menanjak dan didukung oleh volume transaksi yang sehat, momentum saat ini patut dipertimbangkan sebagai bagian dari strategi jangka menengah hingga panjang.

Di tengah derasnya informasi yang berseliweran di dunia digital, narasi seperti ini penting untuk memberikan konteks dan pemahaman yang lebih mendalam. Apalagi bagi mereka yang sedang mencari referensi terpercaya soal tren harga saham terbaru, proyeksi bulan depan, atau analisis berbasis data historis yang solid.

Kini pasar berada di persimpangan penting. Dengan reli dua bulan terakhir yang kuat dan sentimen pasar yang mulai pulih, bukan tidak mungkin kita akan melihat harga menembus rekor-rekor baru dalam waktu dekat. Tetap waspada, tetapi jangan sampai ketinggalan momentum. Karena dalam dunia pasar modal, waktu adalah segalanya.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79