Logo
>

Hari Kedua Pedagangan: IDX Carbon Catat Transaksi Capai Rp192 Juta

Ditulis oleh Desty Luthfiani
Hari Kedua Pedagangan: IDX Carbon Catat Transaksi Capai Rp192 Juta

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Platform IDX Carbon mencatat aktivitas perdagangan karbon harian yang signifikan dengan total volume perdagangan mencapai 2 ton karbon atau nilai sebesar Rp192 juta pada perdagangan Selasa, 21 Januari 2025 kemarin.

    Dilansir dari idxcarbon.co.id pada Rabu, 22 Januari 2025. Dalam sesi tersebut, terdapat 22 volume karbon yang telah pensiun, melibatkan 105 peserta perdagangan.

    Selain itu, perdagangan karbon internasional di hari kedua itu terdapat 6 proyek karbon yang tersedia dengan total kredit karbon aktif sejumlah 2.549.311 unit.

    Perdagangan di pasar reguler meliputi instrumen Indonesia Technology Based Solution atau IDTBS, Indonesia Technology Based Solution Renewable Energy atau IDTBS-RE, dan Indonesia Technology Based Solution Authorized atau IDTBSA.

    Untuk IDTBS, transaksi terjadi sebanyak satu kali dengan total 58.000 kilogram karbon diperdagangkan senilai Rp58 juta. Instrumen IDTBS-RE mencatat perdagangan 48.000 kilogram karbon dengan nilai Rp48 juta. Sementara itu, IDTBSA-RE mencatat volume perdagangan tertinggi sebesar 144.000 kilogram karbon dengan nilai mencapai Rp144 juta.

    Sebelumnya, Indonesia secara resmi melakukan peluncuran perdagangan karbon internasional melalui platform Indonesia Carbon Exchange (IDX Carbon) pada Senin, 20 Januari 2025.

    Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, menyampaikan komitmen pasar modal dalam mendukung perdagangan karbon melalui platform Indonesia Carbon Exchange (IDX Carbon).

    Iman mengungkapkan bahwa saat ini harga karbon untuk produk di platform IDX Carbon berada di kisaran Rp96.000. Sementara itu, untuk energi terbarukan mencapai Rp144.000, jauh lebih tinggi dibandingkan proyeksi harga awal di Rp59.200. Menurutnya, hal ini mencerminkan antusiasme pasar terhadap upaya mendukung pengembangan energi terbarukan.

    “Ini menjadi bukti bahwa sistem di IDX Carbon sudah siap untuk mendukung kebutuhan perdagangan karbon, baik untuk transaksi domestik maupun internasional,” kata Iman dalam konferensi pers di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, pada Senin 20 Januari 2025.

    Pembelian Unit Karbon

    Pasar bursa karbon Indonesia (IDX Carbon) menggeliat. Dalam laporan bulanan IDX Carbon hingga Agustus 2024, tercatat sejak awal 2024 tercatat ada transaksi sebesar 119.463 ton CO2 ekuivalen dengan nilai transaksi sebesar Rp6,13 miliar. Total ada pembelian unit karbon di bursa mencapai 75 entitas.

    Angka tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan awal tahun, di mana hanya terdapat 48 entitas. Pada akhir semester I/2024, jumlah ini meningkat menjadi 67 entitas, dan pada Juli 2024, meningkat lagi menjadi 70 entitas.

    Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan permintaan dengan melaksanakan berbagai sosialisasi kepada calon pembeli unit karbon. Salah satu langkahnya adalah menggelar acara Net Zero Incubator untuk perusahaan terbuka.

    “Selama diskusi dan sosialisasi kami dengan emiten, ternyata banyak yang belum sepenuhnya memahami kebutuhan membeli unit karbon atau bahkan menghitung emisi mereka sendiri,” jelas Jeffrey, Sabtu, 7 September 2024.

    Melalui acara Net Zero Incubator, BEI mendorong emiten untuk menghitung emisi dari aktivitas produksi atau operasional mereka dan merencanakan penurunan emisi, termasuk membeli unit karbon di bursa jika strategi penurunan emisi belum dapat diterapkan dalam waktu dekat.

    “Tidak ada paksaan untuk langsung membeli unit karbon. Namun, perhitungan ini akan membantu emiten membuat peta jalan net zero mereka sendiri. Jika setelah perhitungan ternyata perlu offset karbon, mereka bisa membeli dengan lebih pasti,” tambahnya.

    Perlu diketahui, bursa karbon tidak hanya bertujuan menciptakan nilai ekonomi karbon di Indonesia, tetapi juga mendukung pencapaian Nationally Determined Contributions (NDC) Indonesia di mata dunia. Indonesia, melalui Paris Agreement, berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89 persen pada 2030. Bursa karbon memungkinkan perusahaan yang menghasilkan emisi gas rumah kaca untuk membeli unit karbon melalui mekanisme carbon offset, jika mereka belum mampu menurunkan emisi sesuai kuota yang ditetapkan.

    Saat ini, pasokan unit karbon di IDX Carbon mencapai 1,35 juta ton CO2 ekuivalen per Agustus 2024. Sejak paruh tahun ini, tiga proyek pembangkit listrik energi baru terbarukan yang menghasilkan kredit karbon (carbon credit) resmi terdaftar di bursa karbon sebagai pemasok unit karbon. Proyek-proyek tersebut meliputi pembangkit listrik geotermal Lahendong Unit 5 & 6 dari Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE), serta pembangkit listrik mini-hidro Gunung Wungkul dan pembangkit listrik gas bumi Muara Karang Blok 3 dari PT PLN Nusantara Power.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".