Logo
>

Hari Terakhir Bagi Dividen Saham INDF-ICBP Merosot, Kenapa?

Ditulis oleh Yunila Wati
Hari Terakhir Bagi Dividen Saham INDF-ICBP Merosot, Kenapa?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Hari terakhir bagi-bagi dividen, duo saham Indofood, INDF dan ICBP justru terkoreksi. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 11.14 WIB, saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) turun hingga 3,23 persen ke Rp6.000 per saham.

    Sementara, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), meskipun lebih ringan, tetapi juga mengalami pelemahan 0,72 persen ke level Rp10.325 per saham. Angka tersebut tidak lebih tinggi dibandingkan dividend yield yang sebesar 1,92 persen per cum date.

    Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) INDF, diputuskan bahwa dari laba bersih perseroan sebesar Rp8,1 triliun, sebesar Rp5 miliar akan disisihkan sebagai dana cadangan.

    "Dari total laba bersih, akan dibagikan dividen tunai sebesar Rp267 per lembar saham atau total sebesar Rp2,3 triliun," ujar manajemen, 28 Juni lalu.

    Dengan pembagian tersebut, sekitar 29 persen dari laba bersih akan dibagikan sebagai dividen. Sisa laba bersih sebesar Rp5,3 triliun akan dicatat sebagai saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya.

    Sementara itu, Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) yang juga merupakan bagian dari Grup Salim, akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2023 sebesar Rp2,3 triliun.

    "Setiap pemegang saham akan menerima dividen sebesar Rp200 per saham sesuai dengan keputusan RUPST pada 28 Juni 2024," jelas manajemen ICBP dalam keterbukaan informasi BEI, minggu lalu.

    Pembagian dividen akan dilakukan melalui transfer bank kepada pemegang saham yang tercantum dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 10 Juli 2024 pukul 16.00 WIB.

    Alokasi dividen ini sekitar 33 persen dari laba bersih yang mencapai Rp6,99 triliun. Selain itu, ICBP mencatat saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp34,04 triliun dengan total ekuitas Rp62,10 triliun.

    Minggu lalu KabarBursa memberitakan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) telah menyetujui pembagian dividen untuk tahun buku 2023 sebesar Rp2,33 triliun, mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Informasi ini diumumkan dalam siaran pers perseroan, dikutip Selasa, 2 Juli 2024.

    Dividen ini setara dengan Rp200 per lembar saham dan mencerminkan rasio pembayaran dividen sekitar 33,76 persen. Dibandingkan dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun buku 2022 yang mengumumkan dividen sebesar Rp2,5 triliun atau setara Rp215 per saham, jumlah dividen tahun ini lebih rendah.

    Anthoni Salim, Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP, menyatakan bahwa dividen akan dibayarkan kepada para pemegang saham pada tanggal 25 Juli 2024. Dia juga mengapresiasi dedikasi dari seluruh jajaran pengurus perusahaan.

    “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan ICBP atas dedikasi mereka. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh konsumen, mitra bisnis, dan pemegang saham atas loyalitas dan dukungannya,” ujarnya.

    Selama 2023, ICBP mencatat laba bersih sebesar Rp6,9 triliun, meningkat 52,39 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini sejalan dengan penjualan bersih yang mencapai Rp67,9 triliun, meningkat 4,80 persen year-on-year (yoy).

    Kinerja penjualan ICBP didorong oleh produk mi instan yang berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp50,43 triliun, naik 6,24 persen secara tahunan. Sementara itu, penjualan produk susu atau dairy turun menjadi Rp9,12 triliun atau mengalami penurunan sebesar 3,35 persen yoy. Penjualan makanan ringan naik 6,95 persen yoy menjadi Rp4,24 triliun, sedangkan produk penyedap makanan mengalami kenaikan sebesar 9,26 persen yoy menjadi Rp3,67 triliun.

    Produk lainnya seperti nutrisi makanan khusus berkontribusi sebesar Rp1,21 triliun dan minuman sebesar Rp1,6 triliun. Beban pokok penjualan pada tahun lalu mencapai Rp42,78 triliun, mengalami penurunan tipis sebesar 0,52 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp43 triliun. Dengan demikian, laba kotor ICBP mencapai Rp25,12 triliun pada 2023, tumbuh 15,30 persen yoy.

    Setelah mempertimbangkan pendapatan dan beban lainnya, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas mencapai Rp6,99 triliun atau meningkat 52,39 persen yoy. Laba per saham juga meningkat dari Rp393 menjadi Rp599.

    Laba usaha ICBP meningkat 8 persen yoy menjadi Rp14,39 triliun, dengan marjin laba usaha naik dari 20,6 persen menjadi 21,2 persen. Core profit ICBP, tanpa memperhitungkan pos non-recurring dan selisih kurs, juga mengalami pertumbuhan sebesar 27 persen yoy menjadi Rp9,27 triliun sepanjang tahun lalu.

    Tak hanya itu, dalam RUPS pemegang saham juga menerima baik pengunduran diri seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sehubungan dengan telah berakhirnya masa jabatan mereka sejak ditutupnya RUPST dengan disertai ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas pengabdian dan jasa-jasa mereka terhadap perseroan; serta mengangkat anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya RUPST ini sampai dengan penutupan RUPST Perseroan pada tahun 2027.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79