KABARBURSA.COM - Direktur Marketing JI Expo Kemayoran Ralph Scheneumann, menyatakan bahwa bisnis parkir di sekitar Jakarta Fair merupakan bagian penting dari efek berlipat (multiplier effect) dari ajang pameran terbesar dan terlama tersebut. Dalam wawancaranya di Jakarta, Selasa, 18 Juni 2024, Ralph menyoroti pentingnya kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Pusat Pengelola Komplek Kemayoran (PPKK), Kepolisian, dan TNI, untuk mengatur parkir dengan baik dan mencegah praktik premanisme.
Ralph mengungkapkan kekhawatiran terhadap oknum-oknum yang mengenakan tarif parkir yang tidak wajar, mencapai Rp30 ribu sampai Rp50 ribu untuk motor dan mobil di luar area resmi Jakarta Fair. Hal ini menurutnya tidak hanya merugikan pengunjung tetapi juga dapat menciptakan ketidaknyamanan.
Meskipun kapasitas parkir di dalam JI Expo Kemayoran terbatas, hanya dapat menampung sekitar delapan ribu mobil dan 20 ribu motor, Ralph mengimbau pengunjung untuk memanfaatkan area parkir yang telah disediakan secara resmi. Dia juga mengakui bahwa parkir di luar area mungkin menjadi pilihan yang tidak terhindarkan bagi sebagian pengunjung.
Untuk mengatasi masalah ini, penyelenggara Jakarta Fair telah menyediakan fasilitas parkir di beberapa titik strategis, termasuk Gedung Pusat Niaga, Sayap Utara, Sayap Timur, dan Sayap Barat. Selain itu, JI Expo juga berkolaborasi dengan PPKK untuk menyiapkan kantong parkir tambahan di sekitar area pameran guna memfasilitasi pengunjung.
Adapun tarif parkir di area resmi Jakarta Fair adalah flat per hari, yakni Rp35.000 untuk mobil dan Rp15.000 untuk motor, yang bisa dibayar secara tunai atau menggunakan sistem nontunai seperti Flazz, e-Money, atau TapCash. Ralph menegaskan bahwa tarif ini dianggap wajar mengingat permintaan tinggi selama acara berlangsung, dan penting untuk menjaga agar tidak terjadi penyalahgunaan dengan mematok tarif yang tidak sesuai.
Dengan kerja sama yang kuat antara penyelenggara, pihak keamanan, dan pemerintah setempat, Ralph berharap agar pengaturan parkir yang baik dapat memberikan kontribusi positif bagi keseluruhan pengalaman pengunjung selama Jakarta Fair berlangsung dari 12 Juni hingga 14 Juli 2024 mendatang.
Potensi Kehilangan Pemasukan Rp290 Juta
Jika dihitung, penghasilan dari parkir resmi di area Pekan Raya Jakarta per harinya mencapai Rp580 juta, maka ada potensi kehilangan pemasukan sebesar Rp290 juta dari parkir kendaraan roda dua dan roda empat. Asumsinya, jika perhari event terbesar di Jakarta itu dikunjungi oleh sekitar 420 ribu warga, maka pemasukan yang didapat dari parkir resmi bisa mencapai Rp870 juta.
Namun, apabila setengah dari pengunjung menggunakan jasa parkir liar, yang tarifnya dipatok Rp50.000 untuk kendaraan roda empat dan Rp25.000 untuk kendaraan roda dua, maka ada potensi kehilangan pemasukan dari sektor parkir sebesar Rp290 juta.
PRJ digelar dari 12 Juni hingga 14 Juli 2024. Event ini merupakan pameran multiproduk terbesar, terlengkap, dan terlama di Asia Tenggara, menjadikannya magnet tersendiri bagi para pengunjung.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.