KABARBURSA.COM - Pengembang kawasan modern terpadu Kota Deltamas, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), berhasil mencatatkan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp1,44 triliun dalam sembilan bulan pertama tahun 2024. Hasil ini mencapai sekitar 80 persen dari target marketing sales tahun 2024 yang sebesar Rp1,81 triliun.
Sebelumnya, perseroan membukukan prapenjualan senilai Rp1,1 triliun pada semester pertama tahun 2024. Pada kuartal ketiga 2024, perseroan meraih tambahan prapenjualan sebesar Rp322 miliar. Capaian ini terutama didorong oleh penjualan lahan industri.
Tondy Suwanto, Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Puradelta Lestari Tbk, mengungkapkan bahwa penjualan lahan industri masih mendominasi prapenjualan hingga akhir sembilan bulan pertama tahun ini. "Sekitar 45 hektar lahan industri telah terjual dalam periode tersebut," ujarnya.
Penjualan lahan industri yang kuat ini sebagian besar berasal dari permintaan tenant data center. "Lebih dari 70 persen penjualan lahan industri pada sembilan bulan pertama tahun 2024 berasal dari tenant data center," kata Tondy.
"Kami yakin permintaan lahan untuk data center masih sangat besar, terutama mengingat perkembangan transformasi digital dan ledakan kecerdasan buatan (AI) yang sedang berlangsung," katanya menambahkan.
Lebih lanjut, Tondy menyampaikan bahwa perseroan optimis dapat mencapai target prapenjualan 2024 sebesar Rp1,81 triliun, dengan mempertimbangkan tingginya permintaan lahan industri. "Saat ini, terdapat permintaan lebih dari 90 hektar lahan industri, dengan segmen utama berasal dari industri data center," jelasnya.
Perseroan juga terus berupaya meningkatkan infrastruktur dan aksesibilitas di Kota Deltamas. Pembangunan Deltamas Bhagasasi Flyover serta penambahan akses tol baru Jakarta-Cikampek (Japek) Selatan II di KM 31 merupakan bagian dari upaya mewujudkan Kota Deltamas sebagai kawasan terpadu modern yang ramah lingkungan dan pusat aktivitas regional di timur Jakarta.
Kinerja Keuangan DMAS
DMAS mencatat laba bersih sebesar Rp803 miliar pada semester pertama tahun 2024. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 33,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp600 miliar. Pertumbuhan ini didukung oleh margin laba bersih yang mencapai 67 persen.
Peningkatan laba bersih DMAS juga didorong oleh pendapatan usaha yang mencapai Rp1,2 triliun pada semester pertama 2024, meningkat 24,4 persen yoy. Segmen industri memberikan kontribusi terbesar dengan menyumbang Rp1,1 triliun atau sekitar 95 persen dari total pendapatan usaha di paruh pertama tahun 2024.
Adapun segmen hunian menyumbang pendapatan sebesar Rp26 miliar, segmen komersial Rp22 miliar, sementara segmen hotel menyumbang Rp8,3 miliar pada semester pertama 2024.
Pergerakan Harga Saham DMAS
Saham DMAS mengalami kenaikan tipis sebesar 0,62 persen atau 1 poin pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu, 16 Oktober 2024, mengakhiri sesi di level Rp163 per saham. Dibuka di harga Rp161, saham DMAS bergerak stabil di kisaran Rp161 hingga Rp163 sepanjang hari. Volume transaksi mencapai 6,96 juta lot, sementara nilai transaksi tercatat sebesar Rp1,1 miliar, menunjukkan likuiditas yang cukup baik.
Frekuensi perdagangan saham DMAS hari ini tercatat sebanyak 1.342 kali, dengan nilai pembelian oleh investor asing mencapai Rp360,5 juta, jauh lebih tinggi dibandingkan penjualan asing yang hanya sebesar Rp72,2 juta. Hal ini menandakan adanya arus masuk modal asing yang cukup signifikan ke saham ini.
Secara mingguan, saham DMAS mencatatkan kenaikan sebesar 1,88 persen, menunjukkan tren penguatan dalam jangka pendek. Dalam tiga bulan terakhir, saham ini telah membukukan kenaikan yang cukup solid sebesar 5,84 persen. Namun, jika dilihat dari kinerja bulanan, saham DMAS mengalami sedikit koreksi, turun sebesar 0,61 persen.
Dalam jangka waktu satu tahun, saham DMAS mengalami penurunan sebesar 7,39 persen. Meski begitu, saham ini masih menunjukkan potensi penguatan di tengah permintaan yang stabil pada sektor lahan industri yang menjadi fokus bisnis utama perusahaan.
Level tertinggi saham DMAS hari ini tercatat di Rp163, sementara level terendah berada di Rp161, dengan rata-rata harga perdagangan harian mencapai Rp162. Saham ini masih memiliki ruang pergerakan menuju batas ARA (auto reject atas) di Rp218 dan ARB (auto reject bawah) di Rp106, memberikan peluang fluktuasi lebih lanjut di masa mendatang.
Penjualan lahan industri yang kuat menjadi pendorong kinerja fundamental DMAS, di mana perseroan optimis mencapai target prapenjualan tahun 2024 sebesar Rp1,81 triliun. Kenaikan permintaan lahan, terutama dari sektor data center, menjadi faktor utama yang mendukung prospek pertumbuhan perusahaan ke depan.
Secara keseluruhan, dengan arus modal asing yang positif dan kinerja yang relatif stabil, saham PT Puradelta Lestari Tbk memiliki potensi untuk terus menarik minat investor, terutama mereka yang mencari eksposur di sektor properti dan kawasan industri di Indonesia. (*)