KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) perlahan mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah sempat menembus titik rawan.
Saat ini, indeks berada di level 7.113, memantul dari area support penting di kisaran 6.980 yang berdekatan dengan garis rata-rata pergerakan 200 hari (EMA200). Ini menjadi sinyal awal bahwa pasar mulai mengatur ulang langkahnya setelah tekanan yang cukup tajam beberapa pekan terakhir.
Namun, reli ini masih belum bisa dibilang aman sepenuhnya. Tim riset Indonesia Investment Education (IIE) melihat bahwa pergerakan IHSG masih akan menghadapi ujian berikutnya di area 7.167, di mana ada gap yang perlu ditutup.
Jika berhasil menembus level tersebut, potensi menuju 7.241, yaitu puncak sebelumnya, terbuka lebar. Bahkan IHSG bisa terus menanjak ke 7.500 jika pola rounding bottom yang sedang terbentuk terkonfirmasi.
Meski demikian, indikator teknikal seperti MACD masih berada di zona negatif dan stochastic mulai melandai. Ini menjadi pengingat bahwa pasar belum sepenuhnya lepas dari risiko koreksi. Investor tetap perlu berhati-hati, terutama mengingat kondisi global yang masih penuh ketidakpastian.
Saham-saham Menjanjikan untuk Dibeli
Di tengah pergerakan indeks yang fluktuatif, IIE melihat ada beberapa saham yang menunjukkan sinyal teknikal yang menjanjikan. Mulai dari PT Timah Tbk (TINS), Pertamina Geothermal Energy (PGEO), Adi Sarana Armada (ASSA).
Ada pula saham Rukun Raharja (RAJA), Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), dan Bali Towerindo Tbk (WIFI).
PT Timah Tbk (TINS) berhasil menembus garis tren turun di level 1.205. Penembusan ini menjadi sinyal positif karena membuka peluang reli lanjutan menuju kisaran 1.360.
Indikator parabolic SAR telah memberi sinyal beli, dan secara tren, saham ini mencatat skor cukup baik menurut metode Minervini, yakni 6 dari 8.
Sementara itu, Pertamina Geothermal Energy (PGEO), saat ini sedang bergerak dalam pola konsolidasi. Meski sideways, PGEO mampu bertahan di atas support teknikal di 1.255.
Jika mampu menembus resistance 1.350, saham ini berpotensi melanjutkan kenaikan menuju 1.475 hingga 1.615, sejalan dengan formasi symmetrical triangle yang terbentuk.
Begitu pula dengan Adi Sarana Armada (ASSA) yang menunjukkan pemantulan teknikal dari garis EMA200 di level 675. Jika harga mampu menembus titik tertinggi sebelumnya di 765, maka target selanjutnya berada di kisaran 875.
Meskipun indikator MACD masih negatif, potensi terbentuknya golden cross memberikan harapan bahwa momentum bisa segera pulih.
Rukun Raharja (RAJA) juga menjadi perhatian pelaku pasar. Saham ini telah menembus dan bertahan di atas support 2.360, dan kini diproyeksi menuju area 3.720 berdasarkan pola flag pattern yang terbentuk.
Tren saham ini terbilang cukup kuat, dengan skor Minervini 6 dari 8 dan potensi golden cross antara EMA50 dan EMA100 yang segera terbentuk.
Dari sektor petrokimia, Chandra Asri Petrochemical (TPIA) menunjukkan stabilitas yang cukup baik meskipun mengalami koreksi. Selama harga mampu bertahan di atas 8.900, koreksi ini dianggap sehat.
Target kenaikan berikutnya diperkirakan mengarah ke 10.675, dengan potensi lanjutan hingga 12.500 jika sentimen membaik.
Tak ketinggalan, saham Bali Towerindo (WIFI) sedang menguji area support Fibonacci 50% di 1.990. Dengan indikator MACD yang sudah positif dan skor tren Minervini mencapai 7 dari 8, saham ini berpotensi untuk bangkit kembali jika mampu bertahan di area tersebut. Target resistance terdekat berada di 2.200 hingga 2.270.
Secara umum, pasar sedang dalam fase pemulihan yang rapuh. Meski sejumlah saham menunjukkan sinyal teknikal yang positif, investor tetap disarankan untuk menyeimbangkan optimisme dengan kehati-hatian.
Sentimen global dan dinamika ekonomi domestik masih akan memegang peran penting dalam menentukan arah pasar dalam beberapa pekan ke depan.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.