KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi bakal mengalami dua skenario pada pekan depan periode 3-7 November 2025.
BRI Danareksa Sekuritas menyampaikan dalam skenario bullish, IHSG masih terjaga diatas MA60 nya dengan support klasiknya di level 8.040 - 8.090.
"Selama berada diatas level support tersebut dan didukung oleh sentimen positif, IHSG diproyeksi akan menuju level resistance 8.230 - 8.320," tulus BRI Danareksa dalam risetnya, Minggu, 2 November 2025.
Untuk skenario bearish, IHSG mempunyai candle bearish reversal yaitu shooting star candle minggu lalu. Secara indikator stochastic juga sudah mengarah ke bawah.
"Waspadai rawan taking profit dengan target pelemahan di support 8.045 - 7.910," ungkap BRI Danareksa.
BRI Danareksa menyebut secara historis, IHSG cenderung bergerak kurang positif jika memasuki bulan November. Berdasarkan data seasonality, probabilitas IHSG naik di bulan ini hanya sekitar 33 persen,menjadikannya salah satu bulan dengan peluang penguatan terendah sepanjang tahun.
"Rendahnya peluang ini menunjukkan bahwa pasar sering kali menghadapi tekanan menjelang akhir kuartal IV, baik karena aksi ambil untung maupun penyesuaian portofolio menjelang akhir tahun," tulis BRI Danareksa.
Meskipun demikian, BRI Danareksa menjelaskan November tetap bisa menjadi fase transisi sebelum potensi year-end rally di bukan Desember mendatang.
"Investor dapat memanfaatkan periode ini untuk mencermati sektor-sektor yang mulai menunjukkan akumulasi dan potensi di akhir tahun," tulis BRI Danareksa.
BRI Danareksa sendiri memiliki tiga rekomendasi saham untuk pekan depan. Di antaranya ialah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT umi Resources Tbk (BUMI), dan PT lang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK). Berikut penjelasannya:
- UNVR
BRI Danareksa menyebut UNVR menjadi salah satu saham yang paling banyak diakumulasi oleh investor asing selama satu bulan terakhir dengan inflow sebesar Rp 463 miliar.
Secara teknikal, harga masih strong bullish dan berpotensi membentuk pola bullish pennant. Target penguatan diproyeksi mencapai level 2.780 - 2.990.
Buy : 2.450 - 2.550
R1 : 2.780
R2 : 2.990
SL :
- BUMI
Secara teknikal, BRI Danareksa menyampaikan harga BUMI membentuk pola ascending triangle dengan neckline di level 137. Menurut mereka, selama berada di atas level tersebut, kenaikan diproyeksi hingga level 151 - 164.
Buy : 138 - 142
R1 : 151
R2 : 164
SL :
- EMTK
Secara teknikal, BRI Danareksa melaporkan harga masih EMTK dalam trend yang bullish dan berhasil rebound dari support pentingnya pada 1.065. Proyeksi kenaikan diperkirakan hingga level 1.320 -1.560.
Buy : 1.070 - 1.085
R1 : 1.320
R2 : 1.560
SL :
IHSG Sepekan Turun 1,3 Persen
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan data perdagangan saham selama periode 27—31 Oktober 2025 ditutup bervariasi.
Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Permadi mengatakan peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa pekan ini sebesar 3,72 persen.
"Menjadi miliar 31,61 miliar lembar saham dari 30,47 miliar lembar saham pada pekan lalu," ujar dia dalam keterangannya.
Rata-rata nilai transaksi harian BEI juga mengalami peningkatan sebesar 1,55 persen menjadi Rp22,63 triliun, dari Rp22,28 triliun pada pekan sebelumnya.
Akan tetapi di sisi lain, Kautsar menyampaikan IHSG pada pekan ini mengalami penurunan sebesar 1,3 persen dengan.
"Ditutup pada level 8.163,875 dari level 8.271,722 pekan lalu," katanya.
Rata-rata frekuensi transaksi harian turut mengalami penurunan sebesar 1,79 persen menjadi 2,32 juta kali transaksi, dari 2,37 juta kali transaksi pada pekan lalu.
Tak hanya itu, kapitalisasi pasar BEI mengalami perubahan sebesar 2,48 persen menjadi Rp14.857 triliun dari Rp15.234 triliun pada sepekan sebelumnya.
"Investor asing pada hari ini (Jumat, 31 Oktober 2025) mencatatkan nilai beli bersih Rp1,13 triliun dan sepanjang tahun 2025 investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp47,317 triliun," pungkas Kautsar.