KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 9,795 poin atau naik 0,13 persen ke level 7.726,344 pada perdagangan Jumat, 25 Oktober 2024.
Berdasarkan data perdagangan RTI Business, 102 saham terpantau menguat, 61 saham di zona merah, dan 165 saham mengalami stagnan.
Saham-saham yang bertengger di lima besar top gainers adalah PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS) 9,80 persen, PT Klinko Karya Imaji Tbk (KLIN) 9,78 persen, PT Global Sukses Solusi Tbk (RUNS) 9,30 persen, PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK) 8,77 persen, dan PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA) 7,66 persen.
Sementara saham yang mengalami koreksi dan masuk top loser di antaranya PT Indo Oil Perkasa Tbk (OILS) 8,91 persen, PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) 6,25 persen, PT Martina Berto Tbk (MBTO) 5,66 persen, PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN) 5,26 persen, dan PT Tanah Laut Tbk (INDX) 4,49 persen.
Adapun dikutip dari Stockbit, mayoritas sektor terpantau menguat. Hanya ada dua sektor yang memerah yakni siklikal (0,28 persen) dan industri (0,15 persen).
Pergerakan Bursa Saham Asia
Diberitakan sebelumnya, bursa saham Asia masih berada di zona merah, ditutup melemah pada Kamis, 24 Oktober 2024. Ini terjadi setelah mengikuti jejak Wall Street yang mengalami penurunan tajam pada sesi perdagangan sebelumnya.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) mencatat hari terburuknya dalam lebih dari sebulan, yang memberikan tekanan tambahan pada sentimen global. Kejatuhan ini menunjukkan adanya ketidakpastian pasar yang signifikan di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi global dan dinamika suku bunga yang belum menentu
Sementara itu Wall Street mengalami gejolak pada penutupan perdagangan Jumat, 25 Oktober 2024, dengan indeks utama menunjukkan performa beragam setelah tiga hari berturut-turut mengalami penurunan.
Meskipun pasar sempat bangkit, DJIA tetap melanjutkan tren penurunannya, sementara S&P 500 dan Nasdaq berhasil mencatat kenaikan. Kondisi ini memberikan secercah harapan bagi investor yang tengah memantau pasar dengan hati-hati.
Indeks S&P 500 berhasil mencatat kenaikan pertama minggu ini, naik tipis 12,44 poin atau 0,12 persen dan menutup perdagangan di level 5.809,86. Peningkatan ini menjadi angin segar bagi investor setelah indeks ini mengalami tekanan dalam beberapa hari terakhir.
Sementara itu, indeks Nasdaq Composite (IXIC) melonjak 138,83 poin atau 0,76 persen, mengakhiri perdagangan di 18.415,49, didorong oleh saham-saham teknologi besar yang kembali menarik minat pasar.
Namun, di sisi lain, Dow Jones Industrial Average (DJIA) terus tertekan dan mencatat penurunan 140,59 poin atau 0,33 persen, berakhir di level 42.374,36. Penurunan ini menandai hari keempat berturut-turut indeks tersebut berada di zona merah, memperpanjang kerugian yang semakin memperberat beban pasar saham AS.
IHSG Hari ini
IHSG hari ini diprediksi masih berada dalam fase konsolidasi dengan potensi koreksi lebih lanjut jika tidak mampu menembus level resistance 7.805-7.810. Namun, terdapat peluang penguatan apabila IHSG berhasil melampaui resistance tersebut, dengan target penguatan menuju 7.810-7.858. Pelaku pasar perlu waspada terhadap level support di 7.636-7.676, yang menjadi penentu arah pergerakan selanjutnya.
Sementara itu, RHB Sekuritas Indonesia ikut memberikan prediksinya terhadap pergerakan IHSG hari ini. Pada perdagangan hari ini IHSG berada di level 7.717 dengan rentang pergerakan yang diprediksi berada di antara 7.650 hingga 7.850.
IHSG terlihat mengalami koreksi dan berhasil menembus support garis Moving Average 5 (MA5) dengan volume perdagangan yang rendah. Kondisi ini mengindikasikan bahwa selama IHSG masih berada di bawah garis MA5, terdapat potensi indeks untuk melanjutkan koreksi dan menguji support di garis MA20.
Namun, jika IHSG berhasil menembus kembali resistance garis MA5, ada peluang besar bagi indeks untuk kembali mencatatkan Higher High (HH) dan melanjutkan fase bullish.
Seperti ini skenario pergerakan IHSG hari ini:
- Jika IHSG Kembali Breakout Garis MA5: IHSG berpotensi melanjutkan tren penguatan dan mencapai level yang lebih tinggi, mencatat Higher High yang menunjukkan kelanjutan dari fase bullish.
- Jika IHSG Tetap di Bawah Garis MA5: Ada kemungkinan IHSG melanjutkan koreksi hingga mencapai support di garis MA20, yang akan menjadi level kunci bagi pergerakan selanjutnya.
Selain itu, IHSG hari ini masih dalam fase yang rentan terhadap koreksi, terutama jika tidak mampu menembus kembali garis MA5. Namun, peluang untuk melanjutkan tren bullish tetap terbuka jika IHSG berhasil mencatat breakout pada resistance kunci.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, sehingga KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.