Logo
>

IHSG Dibuka Melesat: Naik ke Level 7.370

Ditulis oleh Pramirvan Datu
IHSG Dibuka Melesat: Naik ke Level 7.370

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa, 28 Mei 2024, dibuka menguat signifikan.

    Pada pukul 9.15 WIB, IHSG mencatatkan kenaikan luar biasa sebesar 94,49 poin atau setara dengan 1,31 persen, mencapai level 7.270.

    Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia, volume perdagangan tercatat sebanyak 1,99 miliar saham dengan nilai transaksi Rp1,32 triliun dan frekuensi sebanyak 133.245 kali. Sebanyak 215 saham menguat, 161 saham melemah, dan 182 saham tidak bergerak.

    Sentimen positif pada perdagangan hari ini sebagian besar datang dari dalam negeri. Meskipun Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) pada April 2024 menunjukkan penurunan pendapatan negara secara tahunan akibat melemahnya harga komoditas global, APBN masih mencatat surplus.

    Penurunan harga komoditas global mempengaruhi profitabilitas perusahaan-perusahaan di sektor tambang, yang berdampak pada penurunan setoran pajak.

    Bulan Gejolak Ekonomi

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa April 2024 merupakan bulan yang penuh dengan gejolak ekonomi. Tingginya gejolak ini dipicu oleh kebijakan Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat, yang mengisyaratkan bahwa inflasi masih belum cukup terkendali.

    “(ini) diinterpretasikan penurunan Fed Fund Rate tertahan ini yang kemudian menimbulkan reaksi besar ke nilai tukar dan capital inflow dari sisi yield SBN kita,” ujarnya dalam paparan APBN Kita edisi Mei 2024. Kemarin.

    Spekulasi suku bunga yang akan tetap tinggi lebih lama menyebabkan arus modal keluar dari Indonesia, terutama di pasar saham yang cukup dalam. Namun, SBN tetap menunjukkan kinerja positif dengan perolehan dana masuk sebesar Rp 13,56 triliun pada April.

    “Dari sisi yield Indonesia bond kita relatif masih bisa kita jaga meski sempat ada spike, sekarang turun,” katanya.

    Saat ini, Fed Fund Rate masih berada di kisaran 5,5 persen dan US Treasury turun di level 4,4 persen. Perbedaan yield antara US Treasury dan SBN tetap terjaga. Sri Mulyani menekankan bahwa ekonomi Indonesia masih stabil meskipun ada gejolak pada April.

    “Ini karena image dan track record kita dikenal jadi mereka tidak mudah mengubah. Ini yang harus kita jaga,” ungkap Sri Mulyani.

    Pendapatan Negara Turun

    Menjelang akhir April 2024, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta keseimbangan primer tetap menunjukkan posisi surplus. Meski begitu, pendapatan negara tercatat mengalami penurunan.

    Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengungkapkan bahwa realisasi pendapatan negara hingga akhir April 2024 mencapai Rp924,9 triliun. Angka ini baru mencapai sekitar 33,0 persen dari target APBN 2024 yang sebesar Rp2.802,3 triliun.

    Ada penurunan sebesar 7,6 persen dari pendapatan negara pada akhir April 2024 dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita.

    Sebagai perbandingan, berdasarkan dokumen APBN Kita, pada akhir April 2023 realisasi pendapatan negara mencapai Rp1.000,5 triliun atau 40,6 persen dari target APBN. Kinerja tahun lalu juga mencatat pertumbuhan sebesar 17,3 persen.

    “Tahun lalu kita mendapatkan windfall dari kenaikan harga komoditas,” jelas Sri Mulyani.

    Sementara itu, realisasi belanja negara hingga akhir April 2024 mencapai Rp849,2 triliun, atau sekitar 25,5 persen dari pagu APBN 2024 yang sebesar Rp3.325,1 triliun.

    “Ini dibandingkan dengan posisi akhir April 2023 mengalami kenaikan sebesar 10,9 persen year on year,” tambahnya.

    Dengan kinerja pendapatan negara dan belanja negara tersebut, APBN 2024 masih mencatatkan surplus senilai Rp75,7 triliun atau 0,33 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

    “APBN masih dalam kondisi surplus, sebesar Rp75,7 triliun atau 0,33 persen dari PDB,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Mei 2024 di Jakarta, Senin 27 Mei 2024

    Tidak hanya itu, keseimbangan primer juga menunjukkan hasil positif dengan surplus sebesar Rp237,1 triliun. Keseimbangan primer ini merupakan selisih antara total pendapatan negara dan belanja negara, tidak termasuk pembayaran bunga utang.

    “APBN dan keseimbangan primer masih berada dalam posisi surplus hingga akhir April 2024,” tutupnya.

    Target Menjaga Defisit

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memiliki target untuk menjaga defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2025 agar berada dalam kisaran 2,45-2,82 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

    Sri Mulyani menambahkan bahwa pendapatan negara dipatok pada kisaran 12,14 persen hingga 12,36 persen dari PDB. Kebijakan optimalisasi pendapatan negara (collecting more) dilakukan dengan tetap menjaga iklim investasi dan bisnis serta kelestarian lingkungan.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.