KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Kamis, 13 November 2025, naik 26,70 poin atau 0,32 persen ke level 8.415,27. Total volume transaksi tercatat mencapai 5,53 miliar lot dengan nilai perdagangan sebesar Rp338,32 miliar dari 45.160 transaksi.
Aktivitas investor asing menunjukkan arus masuk yang kuat, mencatatkan net buy di seluruh pasar sebesar Rp1,23 triliun. Rinciannya, pembelian di pasar reguler mencapai Rp337,06 miliar dan di pasar tunai serta negosiasi sebesar Rp894,42 miliar. Porsi transaksi asing mencapai 27,10 persen, sementara investor domestik masih mendominasi 72,90 persen.
Dari sisi sektoral, penguatan IHSG ditopang oleh sektor infrastruktur yang naik 1,69 persen, diikuti sektor kesehatan yang menguat 0,87 persen, serta sektor energi yang tumbuh 0,64 persen. Sektor properti juga bergerak positif 0,59 persen, sementara sektor barang konsumen siklikal naik 0,38 persen dan non-siklikal menguat 0,29 persen. Tekanan masih terasa pada sektor industri yang turun 0,44 persen, transportasi melemah 0,30 persen, dan teknologi terkoreksi 0,22 persen.
Beberapa saham unggulan mencatat kenaikan signifikan pada awal sesi. Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO) naik 20,00 persen ke Rp10.800 per saham, Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK) melonjak 13,46 persen ke Rp118, Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) menguat 12,12 persen ke Rp296, dan Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) naik 12,07 persen ke Rp4.550.
Sementara itu, sejumlah saham mengalami koreksi cukup dalam. Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) turun 10,00 persen ke Rp900 per saham, Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) melemah 9,73 persen ke Rp835, Anugerah Spareparts Sejahtera Tbk (AEGS) terkoreksi 8,43 persen ke Rp76, Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) turun 8,25 persen ke Rp189, dan Global Sukses Solusi Tbk (RUNS) melemah 8,16 persen ke Rp90.
Pergerakan positif di awal perdagangan ini menandakan optimisme pelaku pasar terhadap stabilitas ekonomi domestik menjelang rilis data ekonomi akhir pekan, seiring derasnya aliran dana asing yang masih konsisten masuk ke pasar modal Indonesia.
Menurut analis Indo Premier Sekuritas, strategi buy on weakness masih relevan diterapkan untuk pekan ini, terutama pada saham-saham berfundamental kuat di sektor perbankan, konsumsi, dan infrastruktur. Ketiga sektor tersebut dinilai memiliki daya tahan tinggi terhadap volatilitas eksternal, dengan dukungan dari aliran dana asing dan stabilitas makroekonomi domestik. Analis menambahkan, sentimen positif dari laporan keuangan kuartal ketiga dan ekspektasi penurunan suku bunga global turut memperkuat optimisme pelaku pasar di awal pekan ini.
IPOT memperkirakan, IHSG akan memasuki fase konsolidasi terbatas pada pekan perdagangan 10 hingga 14 November 2025 setelah pekan sebelumnya menembus rekor tertinggi di level 8.394. Aksi beli bersih investor asing senilai Rp3,3 triliun dan data ekonomi domestik yang solid menjadi pendorong utama reli IHSG di tengah tekanan pasar global.(*)