Logo
>

IHSG Dibuka Menguat 0,39 Persen ke Level 7.170

Sektor basic industry mencatat pertumbuhan tertinggi dengan kenaikan 0,85 persen, diikuti oleh sektor teknologi (+0,56 persen) dan properti (+0,40 persen). 

Ditulis oleh Hutama Prayoga
IHSG Dibuka Menguat 0,39 Persen ke Level 7.170
IHSG masih berada di zona nyaman. (Foto: KabarBursa/Abbas Sandji)

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat sebesar 0,39 persen atau naik 28 poin ke level 7.170 pada sesi I perdagangan Kamis, 22 Mei 2025.

Mengutip data perdagangan RTI Business, pagi ini 202 saham terpantau berada di zona hijau, 68 saham melemah, dan 261 saham mengalami stagnan.

Adapun volume perdagangan pada pembukaan sesi I mencapai 452,213 juta lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp322.441 miliar.

Sementara itu mengutip Stockbit, Saham PT Wahana Interfood Nusantara Tbk. (COCO) mempimpin daftar top gainer setelah mencatat lonjakan tertinggi dengan kenaikan sebesar 32,57 persen atau 57 poin ke level 232. 

Diikuti oleh PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) yang meroket 22,50 persen ke level 294. Di posisi ketiga ditempati oleh PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) dengan kenaikan 12 persen ke level 140.

Emiten PT Sumber Mas Kontruksi Tbk (SMKM) terpantau menduduki peringkat empat usai mengalami kenaikan 9,59 persen ke level 80. Serta, PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO) ada di peringkat terakhir dalam posisi lima besar dengan kenaikan 9,48 persen ke level 635.

Di sisi lain, saham PT Mitra Energi Persada Tbk. (KOPI) bertengger di posisi teratas top loser pagi ini setelah merosot 14,83 persen ke level 494. Disusul oleh PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) yang juga mengalami koreksi tajam masing-masing sebesar 13,79 persen dan 13,39 persen.

Selain itu, ada juga PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk (LMAX) yang melemah 8,16 persen ke level 45 dan PT Multitrend Indo Tbk (BABY) terkoreksi 5,85 persen ke level 354.

Dari sisi sektoral, sektor basic industry mencatat pertumbuhan tertinggi dengan kenaikan 0,85 persen, diikuti oleh sektor teknologi (+0,56 persen) dan properti (+0,40 persen).  Sebaliknya, sektor non-cyclical melemah sebesar 0,44 persen, dan sektor kesehatan turun 0,41 persen.

IHSG Diprediksi Mulai Kehabisan Tenaga

Sebelumnya diberitakan, IHSG mencatat penguatan 0,67 persen ke level 7.142 pada penutupan perdagangan Rabu, 21 Mei 2025, didorong oleh peningkatan volume beli yang cukup signifikan. 

Namun, penguatan ini dinilai sudah mulai terbatas. Berdasarkan analisis teknikal yang dilakukan tim riset MNC Sekuritas, IHSG hari ini, 22 Mei 2025, diperkirakan tengah berada di akhir fase wave (v) dari wave [a]. 

Ini adalah suatu pola yang biasanya mengindikasikan potensi pembalikan arah dalam waktu dekat.

Dengan area uji terdekat berada di kisaran 7.218–7.227, analis mengingatkan bahwa penguatan indeks bisa terhenti sewaktu-waktu. Jika tekanan jual mulai meningkat, koreksi diperkirakan akan membawa IHSG turun ke area 6.713 hingga 7.031. 

Support utama berada di level 7.009 dan 6.913, sementara resistance jangka pendek dipatok di 7.263 dan 7.324.

Sementara itu analis pasar modal Ibrahim Assuaibi, menyebut koreksi IHSG saat ini masih tergolong wajar dan tidak mengganggu tren jangka menengah. Ia memproyeksikan indeks bisa kembali menuju level 7.200 dalam waktu dekat, terutama jika stabilitas sektor perbankan terjaga dan tensi global cenderung mereda.

“Kalau tidak ada tekanan eksternal yang signifikan, IHSG bisa rebound ke 7.200. Sektor perbankan akan jadi motor utama karena secara fundamental masih sangat solid,” kata Ibrahim saat dihubungi KabarBursa.com, 20 Mei 2025.

Menurutnya, saham-saham bank besar tetap menjadi favorit investor karena kontribusinya yang besar terhadap gerak IHSG. Ditambah lagi, ekonomi domestik dinilai cukup kokoh dan sektor konsumsi masih tumbuh.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Hutama Prayoga

Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.