KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat sebesar 0,55 persen atau meningkat 39 poin ke level 7.083 pada perdagangan Rabu, 4 Juni 2025.
Mengutip RTI Business, volume perdagangan pagi ini tercatat sebesar 225,699 juta lembar saham dengan nilai transaksi senilai Rp279.080 miliar.
Adapun para sesi I, sebanyak 205 saham terpantau menguat, 51 saham di zona merah, dan 267 saham mengalami stagnan.
Sementara itu mengutip Stockbit, saham PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) memimpin daftar top gainer dengan kenaikan sebesar 19,42 persen ke level 123. Jika ditelisik, kenaikan ini sama dengan peningkatan harga sebesar 20 poin.
Pindah ke posisi kedua, terdapat saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) setelah mengalami lonjakan 17,28 persen ke harga 570 atau naik sebesar 84 poin.
Saham PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pengelola waralaba KFC di Indonesia, juga mencatatkan penguatan signifikan sebesar 10,30 persen, naik 34 poin ke level 364.
Saham PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG) turut menguat 9,38 persen ke level 700, diikuti oleh PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) yang naik 9,15 perse ke level 167.
Di sisi lain, sejumlah emiten mencatatkan pelemahan tajam. Saham PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO) menjadi top loser pada pembukaan perdagangan hari ini setelah terkoreksi 12,96 persen atau turun 21 poin ke level 141.
Kemudian disusul oleh saham PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) yang melemah 10,49 persen ke level 128, serta saham Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) yang terkoreksi 9,82 persen ke level 505.
Dua emiten lain yang masuk dalam daftar top loser adalah PT Isra Presisi Indonesia Tbk (ISAP) yang turun 9,09 persen ke harga 10, dan PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) yang melemah 8,97 persen ke posisi 132.
IHSG Rawan Koreksi, Pelototi Area Support ini
Diberitakan sebelumnya, analis teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana, menilai IHSG saat ini sedang berada pada fase awal wave [b] dari wave B, berdasarkan indikator gelombang (Elliott Wave) yang digunakan.
“Posisi ini membuka potensi koreksi lanjutan menuju area 6.713–7.009,” tulis Herditya dalam riset hariannya, Rabu, 4 Juni 2025.
Secara teknikal, posisi indeks masih bertahan di atas garis rata-rata 20 hari (moving average 20/MA20), namun ruang penguatan dinilai terbatas. Jika terjadi penguatan jangka pendek, IHSG diperkirakan akan mentok di kisaran 7.078–7.105.
Kondisi ini mencerminkan pasar yang belum sepenuhnya pulih dari tekanan sentimen global, termasuk kontraksi manufaktur di China dan potensi kelanjutan tensi geopolitik.
Herditya menyebutkan bahwa selama indeks belum mampu menembus level resistance 7.263–7.324, maka peluang penurunan tetap terbuka lebar.
Adapun level support terdekat IHSG saat ini berada di 7.009, sementara support lanjutan di 6.945.(*)