KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menghijau ke level 7.790,70 atau menguat 54,63 poin setara 0,71 persen pada perdagangan Selasa, 2 September 2025.
Pada pembukaan sesi I pagi ini, aktivitas transaksi mencapai 5,95 juta lot dengan nilai Rp252,14 miliar dan frekuensi 32,38 ribu kali.
Mengutip Stockbit, sejumlah saham tampil sebagai penggerak kenaikan. Saham PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menguat 13,59 persen ke level 1.755. Di sisi lain, PT Ketrosden Triasmitra Tbk. (KETR) juga melonjak 15,57 persen ke posisi 705.
Saham PT Wahana Interfood Nusantara Tbk. (COCO) ikut naik signifikan 17,39 persen ke level 675, sementara PT Tunas Alfin Tbk. (TALF) terkerek 15,26 persen ke harga 438.
Penguatan paling tinggi dicatatkan oleh Shield On Service Tbk. (SOSS) yang meroket 24,54 persen ke level 1.015.
Di sisi lain, sejumlah saham justru tertekan. PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk. (CASH) terkoreksi 4,81 persen ke posisi 99, sedangkan PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. (IPOL) turun 3,62 persen ke 133.
Saham PT Map Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB) juga melemah 5,14 persen ke level 1.660. Pelemahan terjadi pula pada PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. (CARE) yang turun 4,26 persen ke 270, serta PT Sumi Indo Kabel Tbk. (IKBI) yang terkoreksi paling dalam dengan penurunan 9,24 persen ke level 540.
Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor basic industri memimpin kenaikan dengan penguatan 1,85 persen. Sektor properti turut meningkat 1,04 persen, infrastruktur menghijau 1,03 persen, serta cyclical meluncur 1,01 persen.
Sektor energi naik 0,96 persen, transportasi bertambah 0,80 persen, keuangan menguat 0,64 persen, teknologi naik 0,65 persen, kesehatan bertambah 0,60 persen, dan industrial naik 0,44 persen. Adapun sektor non-cyclical menguat tipis 0,35 persen.
IHSG Hari ini Berpotensi Lanjut Terkoreksi
Aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) awal pekan ini diwarnai tekanan jual yang cukup besar. Meski sempat terjadi aksi beli di sejumlah saham, pelaku pasar masih mencermati arah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cenderung melemah.
IHSG pada penutupan perdagangan Senin, 1 September 2025, tercatat terkoreksi 1,21 persen dan parkir di level 7.736. Pergerakan indeks tersebut disertai dengan peningkatan volume pembelian, namun analis menilai risiko koreksi lanjutan masih terbuka.
Menurut riset MNCS Daily Scope Wave, posisi IHSG rawan membentuk pola pelemahan lanjutan. Area koreksi indeks diproyeksikan menguji rentang 7.233 hingga 7.534, dengan support terdekat di 7.680 dan 7.551. Adapun level resistance berada di kisaran 7.858 dan 8.008.
Herditya Wicaksana, analis MNCS Sekuritas, menjelaskan bahwa kondisi IHSG saat ini belum sepenuhnya stabil.
“IHSG masih rawan terkoreksi kembali untuk membentuk pola teknikal lanjutan. Investor perlu mencermati area support 7.680 sebagai penahan pertama, sebelum potensi penurunan lebih dalam terbuka,” ujarnya dalam riset, Selasa, 2 September 2025.
Analis MNCS Sekuritas menegaskan, sinyal koreksi yang muncul di IHSG sejalan dengan pola teknikal yang sedang terbentuk.
Dengan kondisi pasar yang penuh ketidakpastian, investor disarankan berhati-hati dan memanfaatkan momentum koreksi untuk mengakumulasi saham-saham berfundamental baik.
“Empat saham pilihan kami masih memiliki peluang teknikal untuk rebound jangka pendek. Namun, disiplin pada level stoploss menjadi penting agar risiko bisa terkelola,” tambah Herditya.
Secara teknikal, pergerakan IHSG masih terjepit antara risiko koreksi dan peluang penguatan terbatas. Level support 7.680 menjadi acuan penting dalam jangka pendek.
Apabila tembus ke bawah, potensi penurunan ke area 7.233–7.534 akan semakin terbuka.
Namun, jika mampu bertahan di atas support dan menembus resistance 7.858–8.008, peluang IHSG untuk kembali ke zona positif masih ada. Pergerakan indeks dalam beberapa hari ke depan akan menentukan arah jangka pendek yang lebih jelas. (*)