Logo
>

IHSG Dibuka Menguat, Lompat, 0,33 Persen

Ditulis oleh Hutama Prayoga
IHSG Dibuka Menguat, Lompat, 0,33 Persen

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 23 poin atau 0,33 persen ke level 7,219 pada perdagangan Rabu, 20 November 2024.

    Mengutip perdagangan Stockbit, saham-saham yang berada di lima besar top gainer adalah JSPT (+19,92 persen), ISAP (+11,11 persen), MENN (+10,00 persen), BPTR (+9,20 persen), dan PNSE (+9,17 persen).

    Lima saham yang mengalami koreksi paling dalam di antaranya HAJJ (-9,38 persen), SOUL (-8,89 persen), PMJS (-8,33 persen), SULI (-8,24 persen), dan VINS (-7,89 persen).

    Sementara itu Research Team, PT Reliance Sekuritas Tbk memproyeksikan pergerakan IHSG masih akan diperdagangkan mixed dan menguat dengan support pada level 7,050 dan resistance pada level 7,240.

    "Pasar akan mencermati hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada hari ini dimana consensus melihat BI akan tetap mempertahankan suku bunga di level 6 persen untuk menjaga stabilitas rupiah dan akibat sentiment pelambatan laju pemangkasan suku bunga The Fed," tulis Reliance dalam risetnya kepada Kabarbursa.com.

    Secara teknikal, dituliskan Reliance, IHSG mulai terbatas di level support dan masih uji MA 5, sementara indicator stochastic mulai membentuk golden cross yang menjadi sinyal awal untuk reversal.

    Lebih lanjut Reliance melihat terdapat sejumlah saham yang memiliki potensi naik pada beberapa hari mendatang yaitu ARTO, EMTK, PYFA, dan ASRI.

    Reliance juga melaporkan, bursa Asia pada pagi ini mayoritas diperdagangkan menguat, saat laporan ini ditulis perdagangan indeks Nikkei 225 diperdagangkan menguat (+0.23 persen). Sedangkan, index Kospi diperdagangkan menguat (+0.18 persen).

    Dari Asia, pasar akan mencermati Keputusan bank sentral China pada suku bunga 1Y dan 5Y Dimana consensus memperkirakan akan dipertahankan masing-masing di level 3.1 persen dan 3.6 persen.

    Wall Street Menguat, Nvidia dan Walmart Jadi Penggerak Utama

    Di pasar global, mayoritas indeks saham Wall Street kembali mencatat kenaikan pada perdagangan Selasa, 19 November 2024, waktu setempat. Performa saham Nvidia yang meroket menjadi motor penggerak, meski pasar dihantui ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina. Namun, Dow Jones Industrial Average justru melemah, melawan tren kenaikan indeks lainnya.

    Berdasarkan data Consumer News and Business Channel International, Nasdaq Composite naik 1,04 persen ke level 18.987,47, didukung lonjakan saham teknologi, termasuk Nvidia. Indeks S&P 500 turut menguat 0,4 persen ke posisi 5.916,98. Sebaliknya, Dow Jones tergelincir 0,28 persen atau turun 120,66 poin ke 43.268,94.

    Saham Nvidia melonjak hampir 5 persen menjelang rilis laporan keuangan yang dinanti pada Rabu, 20 November 2024. Saham Walmart juga menambah tenaga bagi Wall Street dengan kenaikan 3 persen setelah membukukan kinerja keuangan yang melampaui ekspektasi, didorong kuatnya belanja konsumen.

    Saham Tesla mencatat kenaikan 2 persen, menjadikan November sebagai bulan terbaik sejak Januari 2023 dengan kenaikan bulanan mencapai 38 persen. Saham teknologi lainnya seperti Alphabet dan Amazon juga naik lebih dari 1 persen.

    Kepala Investasi Bersama di Truist, Keith Lerner, menyebutkan tren pasar masih positif meskipun ada tekanan geopolitik. “Risiko geopolitik memang ada, tetapi tidak terlihat tanda-tanda panik. Pasar hanya mencerna kenaikan yang sudah cukup tinggi sebelumnya,” ujarnya.

    Sementara itu, ketegangan antara Rusia dan Ukraina terus memanas. Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat terkait ambang batas penggunaan senjata nuklir, setelah Presiden Joe Biden mengizinkan Ukraina menyerang wilayah Rusia menggunakan senjata buatan AS.

    Ketegangan ini mencapai puncaknya saat Ukraina meluncurkan serangan rudal ke wilayah Bryansk, yang diklaim Rusia menargetkan gudang amunisi. Serangan tersebut dilaporkan menggunakan senjata buatan AS, sebagaimana dikonfirmasi oleh The New York Times.

    Gaurav Mallik, Kepala Investasi di Pallas Capital Advisors, memperingatkan bahwa retorika perang dari Rusia dan ketidakpastian respons AS berpotensi meningkatkan volatilitas pasar. “Ini menciptakan risiko besar bagi pergerakan saham,” katanya.

    Di tengah situasi tersebut, investor beralih ke aset aman seperti obligasi pemerintah AS, sehingga menekan imbal hasilnya. Harga emas juga naik seiring lonjakan permintaan, sedangkan indeks volatilitas Cboe—yang sering disebut fear gauge—melonjak 16 persen, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap ketidakpastian pasar.

    Dengan tekanan geopolitik yang belum mereda, pelaku pasar tetap waspada sambil menanti arah kebijakan dan data ekonomi baru.

    Tren Penguatan Nasdaq dan S&P 500

    Dua indeks Wall Street, Nasdaq Composite dan S&P 500, sebelumnya mencatat tren penguatan pada akhir perdagangan Senin, 18 November 2024. Ini terjadi salah satunya karena para investor menantikan laporan keuangan Nvidia dan Tesla.

    Seperti dilansir Reuters, Dow Jones Industrial Average melemah 55,39 poin atau 0,13 persen di akhir perdagangan menjadi 43.389,60, sedangkan S&P 500 naik 23,00 poin atau 0,39 persen menjadi 5.893,62. Sementara itu, Nasdaq naik 111,69 poin atau 0,60 persen menjadi 18.791,81.

    Di Bursa Efek New York (NYSE), saham yang naik jumlahnya lebih banyak dibandingkan yang turun dengan rasio 1,71 berbanding 1. Sebanyak 159 saham mencapai level tertinggi baru sementara 88 saham menyentuh level terendah baru.

    Di Nasdaq, 2.158 saham naik dan 2.150 turun, dengan rasio yang hampir sama. S&P 500 mencatat 29 level tertinggi baru dalam 52 minggu terakhir dan 13 level terendah baru, sedangkan Nasdaq Composite mencatat 69 level tertinggi baru dan 265 level terendah baru.

    Volume perdagangan di bursa AS mencapai 14,94 miliar saham, dibandingkan rata-rata 14,12 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

    Adapun Tesla mencatat lonjakan harga saham setelah muncul prospek perubahan kebijakan yang menguntungkan dari pemerintahan Donald Trump yang akan datang.

    Sementara Nvidia dijadwalkan melaporkan pendapatan kuartal ketiga pada Rabu, 20 November 2024, di mana investor akan menilai permintaan untuk chip serta keberlanjutan antusiasme terhadap artificial intelligence (AI) yang menjadi pendorong utama reli pasar tahun ini.

    Desainer chip ini, yang menyumbang 20 persen dari pengembalian S&P 500 dalam setahun terakhir, diperkirakan akan mendorong hampir 25 persen pertumbuhan laba per saham (EPS) pada kuartal ketiga, menurut riset dari BofA Global Research. Namun, saham Nvidia turun 1,3 persen setelah laporan mengungkapkan bahwa chip AI baru mereka mengalami panas berlebih di server.

    “Meski Nvidia adalah perusahaan terakhir dari ‘Tujuh Raksasa’ yang melaporkan, Anda sudah melihat adanya pelebaran perhatian dan pendapatan yang lebih luas,” kata Carol Schleif, Kepala Investasi di BMO Family Office.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.