KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren penguatan pada pembukaan perdagangan hari Rabu, 16 Juli 2025. IHSG dibuka di level 7.182,64 dan sempat menyentuh titik tertingginya di level 7.195,02 sebelum bergerak ke posisi 7.191,45 pada pukul sesi pertama, naik 50,97 poin atau 0,71 persen dibandingkan penutupan sebelumnya.
Volume perdagangan di seluruh pasar tercatat sebesar 4,22 juta lot dengan nilai transaksi mencapai Rp504,72 miliar dari 45.600 kali frekuensi. Di pasar reguler, volume tercatat sebesar 4,13 juta lot dengan nilai perdagangan Rp504,69 miliar.
Meskipun indeks menguat, investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp316 miliar di pasar reguler.
Total pembelian asing mencapai Rp4,1 triliun, sementara penjualan asing tercatat lebih tinggi yaitu Rp4,42 triliun. Aktivitas pasar masih didominasi investor domestik dengan proporsi sebesar 71,96 persen, sementara investor asing berkontribusi sebesar 28,04 persen dari total nilai transaksi.
Sejumlah saham mencatatkan kenaikan signifikan, terutama dari perusahaan-perusahaan yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia. PT Chandra Daya Investasi Tbk (sektor infrastruktur, kode saham CDIA), yang baru mencatatkan saham perdana pada 9 Juli 2025, naik sebesar 24,80 persen ke harga Rp780.
Sementara itu, PT Indokripto Koin Semesta Tbk (sektor teknologi kripto, kode saham COIN), emiten kripto pertama di Indonesia yang baru IPO pada 11 Juli 2025, melonjak 24,74 persen ke level Rp474.
Saham PT Trimitra Trans Persada Tbk sektor transportasi logistik, kode saham BLOG ikut menguat 22,31 persen ke level Rp740. Kenaikan serupa juga dialami oleh PT Nusa Raya Cipta Tbk (sektor konstruksi dan infrastruktur, kode saham NRCA) yang naik 21,90 persen ke harga Rp640.
Sementara itu, PT Merry Riana Edukasi Tbk (sektor pendidikan, kode saham MERI), emiten baru dari sektor edutech yang melantai pada 7 Juli 2025, turut menguat 20,99 persen ke harga Rp438.
Di sisi lain, pelemahan tercatat pada saham PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (sektor konsumer, kode saham IOTF) yang terkoreksi 13,95 persen ke harga Rp74. Penurunan juga terjadi pada PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (sektor teknologi informasi, kode saham KJEN) sebesar 8,65 persen ke Rp95, serta PT Pancaran Samudera Transport Tbk (sektor pelayaran, kode saham PSAT) sebesar 6,44 persen ke level Rp2.470.
Saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (sektor properti, kode saham MINA) dan PT Indo Boga Sukses Tbk (sektor makanan dan minuman, kode saham IBOS) juga melemah masing-masing sebesar 4,88 persen dan 3,57 persen.
Secara sektoral, penguatan terbesar terjadi pada sektor infrastruktur yang naik 2,64 persen, disusul sektor transportasi naik 1,33 persen, sektor properti naik 1,10 persen, serta sektor energi dan keuangan yang masing-masing menguat 0,84 persen dan 0,85 persen.
Sektor barang baku naik 0,90 persen, teknologi naik 0,48 persen, serta sektor kesehatan menguat 0,33 persen. Sementara sektor industri dan siklikal mengalami kenaikan tipis masing-masing sebesar 0,17 persen dan 0,19 persen. Non-siklikal tercatat menguat 0,23 persen.
Dengan tren positif ini, pelaku pasar akan mencermati apakah IHSG mampu menembus level resistensi berikutnya di tengah sentimen global yang cenderung positif dan minat investor terhadap emiten-emiten baru yang masih tinggi.
Analis MNC Sekuritas memprediksi IHSG menguat sebesar 0,6o persen ke level 7,047 didominasi oleh volume pembelian.
“Pada skenario terbaiknya, posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave c dari wave (b) dari wave [b]. Hal tersebut berarti, IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji 7,064-7,134,” kata tim analis MNC Sekuritas, Senin, 14 Juli 2025.
Tim analis memprakirakan, dalam jangka pendek, IHSG akan menguji 6,971, 6,907, namun demikian waspadai akan adanya lanjutan koreksi yang cukup dalam pada rentang area 7,085, 7,117.
Sementara itu tim riset PT Reliance Sekuritas Tbk memproyeksikan IHSG hari ini akan bergerak di kisaran support pada level 6,933 dan resistance pada level 7,046 dengan kecenderungan menguat.
Menurut Reliance Sekuritas, secara teknikal candle IHSG berbentuk white spinning top, masih di atas MA5 dan MA20, indikator Stochastic golden cross pada area overbought.
"Dengan demikian, kami proyeksikan hari ini IHSG akan mengalami pelemahan," tulis Reliance dalam risetnya.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.