KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi masih berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan Jumat, 15 Jumat 2024, meskipun tekanan jual masih mendominasi. Menurut analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, selama IHSG mampu bertahan di atas level support 7.182, indeks berada di awal wave [iii] dari wave 3, yang membuka peluang untuk menguji rentang 7.396 hingga 7.528.
“Namun, jika IHSG gagal bertahan di atas 7.182, indeks berisiko melanjutkan koreksi ke rentang 6.835 hingga 7.065 untuk membentuk wave C dari wave (2),” jelas Herditya dalam laporannya yang diterima KabarBursa.com, Jumat, 15 November 2024.
Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah 1,29 persen di level 7.214, seiring tekanan jual yang masih dominan. Support IHSG berada di level 7.182 dan 7.076, sementara resistensi terdekat ada di 7.354 dan 7.449.
Rekomendasi Saham Hari ini
MNC Sekuritas juga memberikan sejumlah rekomendasi saham yang berpotensi menguat:
1. AKRA (Buy on Weakness)
Saham AKRA terkoreksi 1,46 persen ke level 1.350. Herditya memperkirakan AKRA berada di awal wave [b] dari wave Y. Selama bertahan di atas level stop-loss 1.295, saham ini memiliki target harga di 1.430 hingga 1.475.
- Entry: 1.315–1.345
- Target Price: 1.430, 1.475
- Stop-loss:
2. ICBP (Buy on Weakness)
Saham ICBP melemah 3,38 persen ke level 11.450. Herditya menilai saham ini sedang berada di bagian dari wave [c] dari wave 2, yang artinya koreksi masih bisa berlanjut.
- Entry: 11.100–11.450
- Target Price: 11.775, 12.200
- Stop-loss:
3. ISAT (Buy on Weakness)
ISAT menguat 1,82 persen ke level 2.240, didukung oleh volume pembelian. Saham ini diperkirakan berada di awal wave 2 dari wave (C), dengan target harga di 2.290 hingga 2.480.
- Entry: 2.180–2.230
- Target Price: 2.290, 2.480
- Stop-loss:
4. KLBF (Speculative Buy)
Saham KLBF terkoreksi 3,33 persen ke level 1.450. Menurut Herditya, saham ini berada di akhir wave [c] dari wave B, sehingga koreksi diperkirakan terbatas.
- Entry: 1.410–1.435
- Target Price: 1.505, 1.560
- Stop-loss:
Dengan potensi penguatan IHSG yang masih terbuka, pelaku pasar disarankan tetap waspada terhadap risiko koreksi lanjutan. Saham-saham seperti AKRA, ICBP, ISAT, dan KLBF dapat menjadi pilihan menarik, dengan catatan tetap memperhatikan level stop-loss untuk mengelola risiko.
Pelaku pasar juga diimbau mencermati dinamika di level support dan resistance IHSG untuk menentukan arah pergerakan lebih lanjut.
Ditutup Amblas
IHSG sebelumnya ditutup amblas 94 poin atau turun 1,29 persen ke level 7,214 pada perdagangan Kamis, 14 November 2024. Mengutip data perdagangan RTI Bussiness, pada hari ini pergerakan IHSG terpantau bervariasi dengan level tertinggi 7,318 dan terendah 7,214.
Sebanyak 173 saham menghijau, kemudian saham yang melemah berjumlah 431, dan 182 saham mengalami stagnan pada penutupan perdagangan hari ini.
Saham-saham yang berada di lima besar top gainer adalah NAIK (34,72 persen), DART (34,52 persen), DAAZ (24,78 persen), SKRN (24,60 persen), dan MLPT (19,88 persen).
Sedangkan saham-saham yang mengalami koreksi paling dalam di antaranya BDKR (10,83 persen), BOAT (9,03 persen), DEWA (8,82 persen), MEJA (7,80 persen), dan SURI (7,69 persen).
Di sisi lain mengutip Stockbit, teknologi menjadi satu-satunya sektor yang menguat pada penutupan hari ini dengan performa 1,27 persen. Sektor-sektor yang mengalami terjun paling dalam ialah properti (1,78 persen), energi (1,77 persen), industri dasar (1,66 persen), dan siklikal (1,11 persen).
Pasar Modal RI Tunjukkan Ketahanan dan Potensi Besar
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, pasar modal Indonesia masih berjalan positif meski di banyaknya tantangan global.
Kepala Departemen Pemeriksaan Khusus, Pengawasan Keuangan Derivatif, Bursa Karbon dan Transaksi Efek OJK I Made Bagus Tirthayatra, mengatakan pasar modal Indonesia hingga kini menunjukkan ketahanan dan potensi yang besar. Hal ini tercermin dari kapitalisasi pasar saham pada pekan lalu.
“Minggu lalu, nilai kapitalisasi pasar saham kita mencapai angka Rp12,24 triliun atau naik lima persen dibandingkan dengan akhir 2023,” kata Made di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip, Kamis, 14 November 2024.
Kemudian dari sisi supply penghimpunan pasar modal, lanjut Made, per 4 November sebanyak Rp162,61 triliun dengan penambahan 31 emiten baru. Pun dengan demand penambahan jumlah investor pasar modal mencapai 14,35 juta pada akhir Oktober 2024. “Jumlah ini meningkat 17,9 persen dibandingkan akhir 2023 yang jumlahnya mencapai 12,2 juta,” ungkap dia.
Made menegaskan, catatan apik tersebut menunjukkan masih tingginya tingkat kepercayaan prospek ekonomi di Indonesia. Meski begitu, dia mengaku pihaknya tidak ingin berpuas diri. Sebab, masih banyak wilayah-wilayah di Indonesia yang harus ditingkatkan lagi, terutama untuk mengembangkan pasar modal.
“Masih banyak area-area yang selalu dapat kita tingkatkan untuk menjadikan pasar global sebagai wahana untuk pembiayaan dan investasi yang dapat diandalkan,” ucapnya.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.