Logo
>

IHSG Diproyeksi Cerah, Cek Saham ini Meski Deflasi

Ditulis oleh KabarBursa.com
IHSG Diproyeksi Cerah, Cek Saham ini Meski Deflasi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diharapkan melanjutkan penguatan pada perdagangan Selasa 4 Juni 2024, menurut analis PT MNC Sekuritas, T Herditya Wicaksana, IHSG pada Senin kemarin ditutup menguat 0,94 persen ke level 7.036, didorong oleh volume pembelian yang signifikan. "Namun, penguatan IHSG masih tertahan oleh MA200," ungkap Herditya dalam riset hariannya.

    Saat ini, posisi IHSG diperkirakan berada di wave [iv] dari wave C dari wave (2), sehingga masih berpotensi melanjutkan penguatannya untuk menguji level 7.092 – 7.174.

    Adapun target support IHSG berada di titik 6.958 dan 6.926, sementara titik resistance pada level 7.171 dan 7.236.

    Saham-Saham Pilihan Trading dari MNC Sekuritas Hari Ini:

    PT Ace Hardware Tbk (ACES) - Spec Buy

    ACES terkoreksi 2,44 persen ke 800 dengan volume penjualan yang tinggi. Namun, selama harga mampu bertahan di atas 775 sebagai stoploss, posisi ACES diperkirakan berada di wave B dari wave (2).

    • Spec Buy: 785-800
    • Target Price: 860, 885
    • Stoploss: di bawah 775

    PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) - Buy on Weakness

    BMRI menguat 3,39 persen ke 6.100 dengan volume pembelian yang kuat, meskipun penguatannya tertahan oleh MA20. Saat ini, BMRI diperkirakan berada di wave 1 dari wave (5) pada label hitam.

    • Buy on Weakness: 5.775-6.000
    • Target Price: 6.275, 6.525
    • Stoploss: di bawah 5.525

    PT Bukalapak.com (BUKA) - Buy on Weakness

    BUKA menguat 3,08 persen ke 134, didukung oleh volume pembelian yang besar. Selama BUKA mampu bertahan di atas 126 sebagai stoploss, posisinya diperkirakan berada di awal wave [iii] dari wave C.

    • Buy on Weakness: 129-133
    • Target Price: 150, 164
    • Stoploss: di bawah 126

    PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) - Buy on Weakness

    TLKM menguat 1,03 persen ke 2.930 dengan volume pembelian yang dominan. Saat ini, posisi TLKM diperkirakan berada di awal wave A, sehingga masih berpeluang untuk melanjutkan penguatannya.

    • Trading Buy: 2.870-2.930
    • Target Price: 3.080, 3.300
    • Stoploss: di bawah 2.810

    Sentimen Awal Juni

    Pasar keuangan Indonesia mencatatkan kinerja positif di awal Juni. Meski begitu, penguatan ini masih prematur karena tidak didorong oleh sentimen kuat. Beberapa kabar negatif perlu diperhatikan investor karena bisa kembali menekan pasar saham dan rupiah.

    Pada perdagangan Senin 3 Juni 2024, IHSG ditutup melesat 0,94 persen ke posisi 7.036,19, berhasil kembali ke level psikologis 7.000. Nilai transaksi mencapai sekitar Rp 10 triliun dengan 16 miliar saham diperdagangkan sebanyak 961.437 kali. Sebanyak 278 saham menguat, 299 melemah, dan 203 stabil.

    Sektor kesehatan menjadi penopang terbesar IHSG dengan kenaikan 1,58 persen. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi penopang utama IHSG dengan kenaikan 22,5 poin. Saham BBRI ditutup menguat Rp 190 atau 4,38 persen ke level Rp 4.530.

    Total transaksi saham BBRI sebanyak 54.228 kali dengan volume 3,45 juta lembar saham senilai Rp 1,55 triliun. Saham BBRI sempat mencapai harga tertinggi Rp 4.560 dan terendah Rp 4.400.

    Rupiah menguat terhadap dolar AS setelah Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan inflasi Indonesia melandai lebih tajam dari perkiraan pasar. Inflasi tahunan tercatat 2,84 persen dan bulanan deflasi 0,03 persen mtm, inflasi inti tumbuh 1,93 persen yoy. Rupiah ditutup menguat 0,12 persen di angka Rp 16.225/US$.

    S&P 500 dan Nasdaq menguat tipis pada sesi berombak Senin di tengah data sektor manufaktur yang lemah dan gangguan pada NYSE. Dow Jones Industrial Average turun 115,29 poin, atau 0,30 persen, menjadi 38.571,03, S&P 500 naik 5,89 poin, atau 0,11 persen, menjadi 5.283,40 dan Nasdaq Composite naik 93,66 poin, atau 0,56 persen, menjadi 16.828,67.

    Data menunjukkan aktivitas manufaktur AS melambat untuk bulan kedua berturut-turut, meningkatkan kekhawatiran pelemahan pertumbuhan ekonomi. Indeks manufaktur ISM sebesar 48,7 pada Mei, angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi. Saham-saham siklis seperti energi, industri, dan material memimpin penurunan.

    Wall Street mencatatkan penguatan di bulan Mei dengan Nasdaq naik 6,9 persen, bulan terbaik sejak November 2023. Namun, reli tersebut melemah menjelang akhir bulan. Ketiga indeks utama ditutup Mei lebih dari 1 persen di bawah rekor tertingginya, meski Dow menambahkan lebih dari 500 poin pada Jumat. Nasdaq turun 1,1 persen minggu lalu karena saham chip seperti Nvidia tersandung.

    Keith Lerner, co-chief investment officer di Truist Advisory Services di Atlanta, menyebutkan bahwa volatilitas akan meningkat selama musim panas.

    Minggu pertama Juni penuh dengan perkembangan ekonomi lebih lanjut. Investor menunggu data penggajian swasta dari ADP pada Kamis dan laporan pekerjaan Mei pada Jumat. PMI manufaktur AS turun menjadi 48,7 pada Mei, menunjukkan perlambatan aktivitas.

    IHSG masih dalam tekanan meski menguat pada perdagangan kemarin, karena penurunan tajam dua hari sebelumnya membawa IHSG di bawah MA 200. Penguatan hari ini belum mampu membawa IHSG di atas MA 200, rentan memasuki fase bearish.

    Tekanan juga membayangi rupiah yang dalam jangka pendek berpotensi tetap di atas 16.200. Bank Indonesia merespons dengan aksi di pasar untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, menyatakan BI siap masuk ke pasar melalui spot maupun DNDF.

    Pasar keuangan Indonesia tertekan oleh data makro domestik dan proyeksi tren suku bunga bank sentral. Aktivitas konsumsi rumah tangga dan produksi sepanjang Mei 2024 tampak lesu, tidak baik untuk pertumbuhan ekonomi.

    Aktivitas manufaktur Indonesia terjun ke level terendah pada Mei 2024. PMI manufaktur Indonesia jatuh ke 52,1 pada Mei 2024, lebih rendah dibandingkan April 2024 yang sebesar 52,9. PMI manufaktur Indonesia masih berada dalam fase ekspansif selama 33 bulan terakhir.

    Inflasi Indonesia melandai, dengan deflasi sebesar 0,03 persen pada Mei 2024, pertama kali sejak Agustus 2023. Kelompok pengeluaran yang menyumbang deflasi terbesar ialah makanan, minuman, dan tembakau.

    Bank Indonesia telah meraup Rp 505 triliun dana asing ke dalam Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI). Destry Damayanti menyatakan kebutuhan valas Indonesia mencakup impor, dividen repatriasi, dan pembayaran utang.

    Dari luar negeri, PMI Manufaktur China tercatat 51,7 pada Mei, naik dari bulan sebelumnya 51,4. China meningkatkan investasi infrastruktur dan menyalurkan dana ke sektor manufaktur berteknologi tinggi untuk mendukung perekonomian.

    Aktivitas manufaktur AS melambat untuk bulan kedua berturut-turut pada Mei. Penurunan suku bunga The Fed hanya diperkirakan terjadi sekali pada September 2024. Indeks manajer pembelian manufaktur ISM Mei turun menjadi 48,7 dari 49,2 pada April. Penurunan kedua berturut-turut ini meningkatkan kekhawatiran pelemahan pertumbuhan ekonomi. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi