KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,80 persen ke 7,658 disertai dengan munculnya volume pembelian. MNC Sekuritas memperkirakan, posisi IHSG saat ini sedang berada pada bagian dari wave iii dari wave (v) dari wave [i], sehingga IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji area 7,743 sekaligus sebagai resistance berikutnya.
Selain itu, proyeksi level IHSG pada hari ini ada di level support: 7,547, 7,460 dan resistance: 7,664, 7,743. Secara teknikal IHSG berhasil menembus level strong resist di level 7600, yang tervalidasi dengan adanya pelebaran positif slope MACD. Sentimen dari luar negeri seperti dari Eropa, pasar menantikan rilis data final consumer confidence untuk Agustus, yang diperkirakan akan sedikit turun ke level 13.40 dari 13.00 pada bulan sebelumnya.
Penurunan ini menunjukkan perlambatan dalam konsumsi rumah tangga yang terjadi di kawasan Eropa. Di Jerman, akan dirilis data inflasi awal Agustus, dengan proyeksi turun menjadi 2.10 persen YoY dari 2.30 persen YoY di Juli. Sementara dari Amerika Serikat, pasar menantikan rilis estimasi GDP growth rate kuartal kedua, yang diprediksi membaik dari 1.40 persen pada kuartal pertama menjadi 2.80 persen.
Perbaikan data ini menunjukan kondisi perekonoian di Amerika Serikat yang masih solid. Selain itu, pasar juga akan mencermati rilis data initial jobless claims, yang diperkirakan tetap stabil di level 232 ribu.
Sebelumnya, mengutip RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp115,99 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 26,05 miliar saham. Pada penutupan kemarin, 311 saham menguat, 280 terkoreksi, dan 198 lainnya stagnan.
Adapun IHSG dan rupiah menguat di tengah optimisme pasar global didorong oleh peningkatan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Amerika Serikat (AS) yang mencapai 103,3 pada bulan ini, menjadi level tertinggi dalam enam bulan terakhir. Bahkan, kepercayaan konsumen AS meningkat dari 101,9 pada Juli lalu, meskipun para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan indeks ini akan tetap di sekitar angka 100,3.
Adapun kenaikan ini mencerminkan optimisme terhadap prospek ekonomi AS, meskipun terdapat kekhawatiran mengenai kondisi pasar tenaga kerja setelah tingkat pengangguran naik mendekati level tertinggi dalam tiga tahun, yaitu 4,3 persen pada periode sebelumnya.
Indeks Ekspektasi Conference Board, yang mengukur pandangan konsumen terhadap pendapatan, bisnis, dan kondisi pasar tenaga kerja dalam jangka pendek, juga meningkat menjadi 82,5, level tertinggi sejak Agustus 2023, naik dari 81,1 pada Juli. Namun, konsumen tetap menunjukkan kekhawatiran terhadap pasar tenaga kerja, dengan persentase yang menganggap pekerjaan banyak tersedia turun menjadi 32,8 persen dari 33,4 persen pada bulan sebelumnya.
Meskipun inflasi telah menurun signifikan, pasar tenaga kerja yang kurang ketat menjadi alasan tambahan bagi bank sentral untuk mempertimbangkan penyesuaian kebijakan. Pelaku pasar menunjukkan bahwa kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunganya pada pertemuan 18 September 2024 sebesar 71,5 persen.
Pasar melihat peluang The Fed memangkas 25 basis poin ke target 5,00 persen hingga 5,25 persen pada pertemuan tersebut.
Adapun MNC Sekuritas memberikan opsi pilihan sahan untuk hari ini yaitu ADRO, ASII, BMRI, SMGR. Seperti ini rinciannya:
- ADRO - Spec Buy
ADRO menguat 0,28 persen ke 3,530 namun disertai oleh munculnya volume penjualan. Selama ADRO masih mampu berada di atas 3,460 sebagai stoplossnya, maka posisi ADRO saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave v dari wave (v) dari wave [c].
Spec Buy: 3,480-3,520
Target Price: 3,600, 3,670
Stoploss: below 3,460
- ASII - Buy on Weakness
ASII terkoreksi 2,43 persen ke 5,025 disertai dengan munculnya volume penjualan. Saat ini, posisi ASII diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [iii] dari wave 3, sehingga koreksi ASII akan cenderung terbatas.
Buy on Weakness: 4,870-4,960
Target Price: 5,225, 5,425
Stoploss: below 4,740
- BMRI - Buy on Weakness
BMRI menguat 2,85 persen ke 7,225 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. Selama BMRI masih mampu berada di atas 6,925 sebagai stoplossnya, maka posisi BMRI saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave [v] dari wave 1 dari wave (5).
Buy on Weakness: 7,050-7,175
Target Price: 7,350, 7,625
Stoploss: below 6,925
- SMGR - Spec Buy
SMGR menguat 1,26 persen ke 4,020 disertai dengan munculnya volume pembelian. Selama SMGR masih mampu berada di atas 3,950 sebagai stoplossnya, maka posisi SMGR saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave iii dari wave (c).
Spec Buy: 3,970-4,000
Target Price: 4,190, 4,370
Stoploss: below 3,950
Dari sisi lainnya, harga minyak ditutup melemah 1 persen setelah stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) berkurang lebih kecil dari perkiraan. Tekanan bertambah dari kekhawatiran atas permintaan China yang terus berlanjut, meskipun kerugian dibatasi oleh risiko pasokan di Timur Tengah dan Libya.
Pada Rabu, 28 Agustus 2024, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Oktober 2024 ditutup melemah 90 sen atau 1,13 oersen , ke USD78,65 per barel. Sejalan, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Oktober 2024 ditutup turun US$ 1,01, atau 1,34 persen menjadi USD74,52 per barel.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.