Logo
>

IHSG Diramal Masih Perkasa di Awal Pekan, Saham-saham Ini Jadi Rekomendasi

Secara teknikal, IHSG kini berada dalam fase menguji area resistance di kisaran 8.100–8.200.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
IHSG Diramal Masih Perkasa di Awal Pekan, Saham-saham Ini Jadi Rekomendasi
Papan pantau IHSG di Bursa Efek Indonesia. (Foto:KabarBursa.com/Desty Luthfiani)

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan melanjutkan penguatan pada perdagangan awal pekan, Senin, 22 September 2025.

Pengamat Pasar Modal sekaligus founder Republik Investor, Hendra Wardana menjelaskan, secara teknikal, IHSG kini berada dalam fase menguji area resistance di kisaran 8.100–8.200. Apabila level ini berhasil ditembus, peluang penguatan lanjutan terbuka.

"Namun, jika tekanan jual kembali muncul, support terdekat berada di 7.911–7.862 (MA20), dengan support berikutnya di MA50 sekitar 7.660. Selama indeks bertahan di atas level tersebut, tren kenaikan masih terjaga," ujar dia dalam risetnya kepada Kabarbursa.com, Minggu, 21 September 2025.

Diketahui, IHSG ditutup menghijau usai naik tipis 0,53 persen ke level 8.051 pada perdagangan Jumat, 19 September 2025. Hendra mengatakan arus dana asing menjadi pendorong utama dengan catatan penguatan ini usai net buy sebesar Rp1,41 triliun di pasar reguler dan Rp1,46 triliun di pasar negosiasi.

"Hal ini menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap prospek pasar domestik, khususnya pada saham sektor industri dan komoditas," ungkapnya.

Dari sisi saham, Hendra mencatat BRMS menjadi bintang dengan lonjakan +17,1 persen ke level 650 disertai nilai transaksi jumbo Rp1,1 triliun, didorong sentimen ekspansi tambang emas. DSSA (+4,5 persen), BBCA (+1,3 persen), ASII (+2,7 persen), dan BRPT (+3,4 persen) juga menopang penguatan indeks.

Sebaliknya, saham AMMN (-5,0 persen), BMRI (-0,9 persen), BBNI (-1,6 persen), TLKM (-0,6 persen), dan GOTO (-1,8 persen) menahan laju kenaikan IHSG.

"Secara sektoral, industri menjadi motor penggerak utama, sementara sektor properti tercatat sebagai yang paling tertekan," terangnya.

Untuk perdagangan awal pekan depan, sejumlah saham dinilai menarik untuk dicermati. Hendra merekomendasikan SRTG buy dengan target 2.090 seiring akumulasi investor, sementara RATU berpotensi melanjutkan tren naik dengan target 6.750.

"Dari sektor media, SCMA berpeluang rebound menuju target 370. Adapun BUKA layak diperhatikan sebagai opsi speculative buy dengan target 185, setelah menunjukkan pola teknikal rebound," pungkasnya.

BEI Sebut Rekor IHSG 8.000 Cerminan Kepercayaan Investor

Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan pencapaian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menembus rekor tertinggi ke level 8.000 merupakan cermin kuatnya kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia.

Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Kautsar Primadi Nurahmad menyatakan, “Rekor IHSG dan kapitalisasi pasar pada 17 September 2025 menunjukkan kokohnya kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia.

"Capaian ini merupakan hasil sinergi erat antara BEI, pelaku industri pasar modal, serta dukungan kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Pemerintah Indonesia,” kata Kautsar dikutip Kamis, 18 September 2025.

Ia menyatakan jika BEI akan terus menjaga momentum positif ini melalui penguatan infrastruktur perdagangan, perluasan basis investor, dan peningkatan kualitas layanan bagi emiten.

"Kami berharap pasar modal Indonesia semakin memperkuat pilar perekonomian nasional yang mandiri, berdaulat, dan berkelanjutan.” ungkapnya.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Hutama Prayoga

Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.