Logo
>

IHSG Ditopang Sektor Transportasi, Pasar Asia Bervariasi

IHSG menguat ke 7.178 di sesi I perdagangan Rabu, 16 Juli 2025, ditopang sektor transportasi dan energi, di tengah sentimen global akibat inflasi AS dan ketidakpastian arah suku bunga The Fed.

Ditulis oleh Yunila Wati
IHSG Ditopang Sektor Transportasi, Pasar Asia Bervariasi
Ilustrasi pasar saham Asia. (Foto: Adobe Stock)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di akhir sesi pertama perdagangan hari Rabu, 16 Juli 2025, mencatat kenaikan 38 poin atau 0,53 persen ke level 7.178. 

    Pergerakan positif ini tercatat di tengah kondisi global yang masih dibayangi ketidakpastian arah kebijakan moneter Amerika Serikat, menyusul data inflasi terbaru yang menunjukkan tekanan harga mulai muncul kembali.

    Sepanjang sesi I, nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia mencapai Rp8,55 triliun, dengan volume perdagangan sebanyak 148,21 juta lot saham. 

    Saham-saham seperti ARGO, MERI, CDIA, dan BLOG menempati daftar penguat tertinggi, sementara nama-nama seperti CUAN, IOTF, dan PAMG menjadi yang paling aktif diperdagangkan oleh investor.

    Sektor transportasi dan logistik mencuri perhatian dengan kenaikan signifikan sebesar 2,41 persen, menjadikannya sektor dengan performa terbaik hari ini. Infrastruktur dan energi juga ikut menopang pasar, masing-masing naik 1,68 persen dan 1,28 persen. 

    Sebaliknya, sektor barang konsumsi primer justru menjadi satu-satunya sektor yang bergerak negatif, terkoreksi tipis 0,26 persen.

    Bursa Asia Bergerak Bervariasi

    Dari pasar regional, bursa Asia bergerak bervariasi. Sentimen di kawasan masih dipengaruhi oleh laporan inflasi Amerika Serikat yang dirilis sehari sebelumnya. Data menunjukkan kenaikan indeks harga konsumen sebesar 0,3 persen pada Juni, sesuai perkiraan, namun tetap menjadi kenaikan bulanan terbesar sejak Januari. 

    Beberapa analis menilai lonjakan ini sebagai dampak langsung dari tarif impor tambahan yang diterapkan oleh pemerintahan Trump.

    Ketua The Fed Jerome Powell sebelumnya telah memperingatkan bahwa efek dari kebijakan tarif kemungkinan akan terlihat dalam bentuk kenaikan harga, dan laporan inflasi kali ini memperkuat argumen tersebut. Dengan demikian, pelaku pasar kini mulai mengoreksi ekspektasi terhadap kemungkinan penurunan suku bunga acuan The Fed. 

    Probabilitas pemangkasan suku bunga pada bulan September menurun ke 56,5 persen, dan total ekspektasi penurunan sepanjang sisa tahun ini diperkirakan hanya sekitar 43 basis poin.

    Pergerakan indeks saham di kawasan Asia mencerminkan sentimen yang beragam. Nikkei 225 di Jepang menguat 0,57 persen, disusul oleh Hang Seng Hong Kong yang naik 0,28 persen. Taiex Taiwan mencatat kenaikan tertinggi hari ini sebesar 1,11 persen. 

    Sementara itu, indeks Shanghai Composite dan Kospi Korea Selatan justru melemah, masing-masing turun 0,13 persen dan 0,85 persen. ASX200 Australia ikut terkoreksi cukup dalam, melemah 0,93 persen.

    Rupiah Melemah, Diikuti Yen dan Ringgit

    Di pasar mata uang, rupiah melemah terhadap dolar AS dan diperdagangkan di kisaran Rp16.291 per dolar. Pelemahan juga terjadi pada yen Jepang dan ringgit Malaysia, sementara dolar Australia dan yuan China menguat tipis.

    Secara keseluruhan, pasar domestik masih menunjukkan resiliensi yang cukup baik meski dibayangi sentimen eksternal. Penguatan IHSG hari ini mencerminkan bahwa sektor-sektor tertentu masih mampu mengangkat indeks, meskipun arah pasar global masih penuh tanda tanya. 

    Dalam situasi seperti ini, investor cenderung lebih selektif dan berpijak pada sektor-sektor yang memiliki katalis positif jangka pendek, seperti transportasi dan energi.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79