KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 52,88 poin atau setara 0,74 persen ke level 7.102,98 pada akhir perdagangan Rabu, 18 Juni 2025.
Sepanjang sesi, indeks bergerak dalam rentang 7.089,46 hingga 7.166,67 dengan level pembukaan di 7.155,12.
Total volume perdagangan di seluruh pasar mencapai 191,91 juta lot dengan nilai transaksi sebesar Rp10,43 triliun dan frekuensi sebanyak 1,16 juta kali. Di pasar reguler, volume mencapai 173,26 juta lot dengan nilai Rp9,95 triliun.
Investor asing mencatatkan beli bersih (net foreign buy) di pasar reguler senilai Rp197 miliar, dengan nilai pembelian asing Rp3,59 triliun dan penjualan asing Rp3,39 triliun.
Saham dengan kenaikan harga tertinggi antara lain PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) yang melonjak 34,25 persen ke harga Rp98 per saham, disusul PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI) naik 34,07 persen ke Rp244 per saham.
Lalu, PT Haloni Jane Tbk (HALO) naik 33,85 persen ke Rp87 per saham, PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk (MKAP) naik 24,59 persen ke Rp304 per saham, dan PT Maja Agung Latexindo Tbk (SURI) naik 23,29 persen ke Rp90 per saham.
Sementara itu, saham-saham dengan penurunan terdalam meliputi PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) yang turun 14,89 persen ke harga Rp160 per saham, PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO) turun 14,87 persen ke Rp166 per saham.
PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) turun 14,86 persen ke Rp2.350 per saham, PT LCK Global Kedaton Tbk (LCKM) turun 10,92 persen ke Rp212 per saham, dan PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE) turun 9,59 persen ke Rp132 per saham.
Dari sebelas sektor, hanya dua sektor yang menguat. Sektor properti mencatat kenaikan tertinggi sebesar 1,01 persen, disusul sektor industri yang naik 0,15 persen.
Sektor lainnya mengalami tekanan, dipimpin sektor barang konsumsi siklikal yang melemah 1,29 persen, sektor teknologi turun 1,21 persen, sektor keuangan turun 0,84 persen, sektor barang konsumsi non-siklikal turun 0,60 persen.
Sementara, sektor transportasi turun 0,49 persen, sektor kesehatan turun 0,48 persen, sektor bahan baku turun 0,46 persen, sektor infrastruktur turun 0,28 persen, dan sektor energi turun 0,11 persen.
IHSG Bentuk Pola Shooting Star: Potensi Koreksi Masih Tinggi
Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT) Imam Gunadi mengatakan, meskipun pekan ini indeks sempat menguat, IHSG sebenarnya membentuk pola shooting star yang merupakan salah satu jenis bearish candle.
Lantas bagaimana dengan pekan ini 16 hingga 20 Juni 2025?
Meskipun ada banyak data ekonomi yang akan rilis, namun pelaku pasar akan fokus pada 2 agenda, pertama FOMC yang kemungkinan FFR masih akan ditahan dan eskalasi konflik Israel dan Iran.
"Kami memproyeksikan IHSG akan melemah dengan support 6.994 dan resistance di 7.239," kata dia.(*)