Logo
>

IHSG Ditutup Menguat 0,58 Persen ke Level 7.533

IHSG menguat 0,58 persen dipimpin sektor energi dan industri, namun Mirae Asset proyeksikan penurunan ke 6.900 pada akhir 2025.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
IHSG Ditutup Menguat 0,58 Persen ke Level 7.533
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,58 persen ke level 7.533 pada perdagangan Jumat, 8 Agustus 2025. (Foto: Dok. KabarBursa)

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,58 persen ke level 7.533 pada perdagangan Jumat, 8 Agustus 2025.

Mengutip perdagangan RTI Business, indeks terpantau konsisten sepanjang sesi hingga sempat menyentuh level 7.648 dan level terendah 7.516.

Volume perdagangan pada penutupan hari ini mencapai 30,677 miliar lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp18,470 triliun. Meski IHSG menguat, 398 saham melemah dan 227 menghijau. 

Mengutip Stockbit, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) mencatat transaksi tertinggi hari ini usai membukukan nilai transaksi fantastis sebesar Rp1,25 triliun. 

Disusul oleh PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) dengan Rp1,01 triliun, serta PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dengan nilai transaksi Rp839,96 miliar.

Sementara dari sisi volume perdagangan, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memimpin dengan total volume 19,45 juta saham. 

Diikuti oleh PT BUMI Resources Tbk (BUMI) sebanyak 11,16 juta saham, serta PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) dengan 9,46 juta saham. Emiten properti PT Sentul City Tbk (BKSL) juga ikut masuk radar dengan volume sebesar 8,64 juta saham.

Dari sisi sektoral, sektor energi terpantau mengalami kenaikan tertinggi, yakni +2,27 persen diikuti sektor industri yang tumbuh +2,20 persen, dan sektor infrastruktur yang menguat +0,98 persen. 

Sebaliknya, sektor teknologi menjadi sektor yang paling tertekan dengan penurunan sebesar -2,64 persen, diikuti sektor kesehatan dan non-cyclical, masing-masing turun -0,30 persen dan -0,42 persen.

IHSG Diprediksi Turun ke 6.900 pada Akhir 2025

PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal menyentuh level 6.900 di akhir tahun 2025. Prakiraan ini tidak lepas dari kondisi makroekonomi pada semester II. 

Head of Research & Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto menilai, kondisi makroekonomi dan pasar modal pada semester II 2025 masih akan menantang.

Faktor utamanya adalah kebijakan tarif perdagangan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang mulai berlaku pada semester II 2025.  

Rully menjelaskan, saat ini data dan peristiwa yang terjadi cukup beragam. Sebab, kata dia, di tengah derasnya sentimen negatif tarif dagang AS ternyata ada beberapa katalis positif. 

"Beberapa sentimen positif itu adalah direvisi positifnya pertumbuhan ekonomi global, pelemahan dolar AS yang membuat rupiah menguat, dan ruang pemangkasan suku bunga acuan yang melebar,” ujar Rully dalam keterangannya, Senin, 4 Agustus 2025.

Rully memprediksi Bank Indonesia masih memiliki ruang pemangkasan suku bunga atau BI rate sekali lagi sebesar 0,25 persen. Dengan begitu, dia memprakirakan sektor emas dan perbankan masih akan diuntungkan karena pemangkasan yang sudah dilakukan akan berdampak pada penurunan suku bunga perbankan.  

Dengan sentimen tersebut, Rully memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan ditutup pada 6.900 di akhir 2025. (*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Hutama Prayoga

Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.