Logo
>

IHSG Ditutup Menguat, Berpotensi Naik Level Hingga 7.300

Ditulis oleh Yunila Wati
IHSG Ditutup Menguat, Berpotensi Naik Level Hingga 7.300

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan potensi untuk mencapai level 7.300, didorong oleh penguatan yang konsisten dalam beberapa waktu terakhir. Alfredo Jason Kusuma, Financial Educator dari Sucor Sekuritas, menyatakan bahwa IHSG terus bergerak di zona hijau dan hampir mencapai 7.200 pada perdagangan Rabu, 3 Juli 2024.

    Jason menuturkan bahwa tren jangka pendek sudah patah dan saat ini IHSG menuju ke area 7.200 hingga 7.300. Dalam tiga hari terakhir, IHSG telah melewati MA200, yang menunjukkan adanya uptrend lanjutan.

    "Setelah breakout MA200, kemungkinan besar minggu ini IHSG bisa mencapai 7.100 dan akhirnya ke area 7.200 hingga 7.300 dalam pekan depan dan dua pekan lagi," jelas Jason dalam IDX 2nd Session Closing Market.

    Berikut adalah saham-saham pilihan yang direkomendasikan untuk dikoleksi:

    1. BUMI (Buy on Break) dengan target harga 76 - 89
    2. INTP (Buy on Weakness) dengan target harga 7200 - 8000
    3. SMGR (Buy on Break) dengan target harga 3850 - 4350
    4. KAEF (Buy on Weakness) dengan target harga 550 - 645

    Rekomendasi ini memberikan panduan bagi investor dalam memilih saham yang memiliki potensi pertumbuhan di tengah pergerakan IHSG yang positif.

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup di zona hijau pada sesi terakhir perdagangan hari ini, menguat sebesar 71,61 poin atau 1,01 persen dan mencapai level 7.196,75. Pada penutupan perdagangan Rabu (3/7/2024), terdapat 325 saham yang menguat, 216 saham melemah, dan 243 saham stagnan. Total transaksi perdagangan mencapai Rp8,3 triliun dari 14,7 miliar saham yang diperdagangkan.

    Berikut rincian pergerakan indeks lainnya:

    • Indeks LQ45 naik 0,55 persen ke 897,6
    • Indeks JII naik 0,54 persen ke 508,78
    • Indeks IDX30 naik 0,6 persen ke 447,129
    • Indeks MNC36 naik 0,53 persen ke 336,008

    Sebagian besar indeks sektoral menunjukkan penguatan, dengan rincian sebagai berikut:

    • Sektor energi: naik 1,33 persen
    • Sektor barang baku: naik 0,81 persen
    • Sektor industri: naik 1,64 persen
    • Sektor non-siklikal: naik 0,22 persen
    • Sektor siklikal: naik 0,17 persen
    • Sektor properti: naik 0,03 persen
    • Sektor teknologi: naik 0,05 persen
    • Sektor infrastruktur: naik 0,7 persen
    • Sektor transportasi: naik 1,67 persen

    Sementara itu, dua sektor mengalami penurunan:

    • Sektor kesehatan: turun 0,3 persen
    • Sektor keuangan: turun 0,12 persen

    Saham-saham yang masuk dalam daftar top gainers hari ini adalah:

    • PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS): naik 34,55 persen ke Rp74
    • PT PP Presisi Tbk (PPRE): naik 25,45 persen ke Rp69
    • PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA): naik 13,85 persen ke Rp148

    Saham-saham yang masuk dalam daftar top losers hari ini adalah:

    • PT Estee Gold Feet Tbk (EURO): turun 9,59 persen ke Rp264
    • PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA): turun 8,52 persen ke Rp805
    • PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR): turun 5,71 persen ke Rp3960

    Tiga saham yang paling aktif diperdagangkan hari ini adalah:

    • PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
    • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
    • PT Barito Pacific Tbk (BRPT)

    Kinerja positif IHSG dan beberapa sektor utama menunjukkan optimisme investor, sementara aktivitas perdagangan yang tinggi pada saham-saham tertentu mencerminkan minat yang kuat di pasar.

    Sementara, pada penutupan perdagangan Selasa, 2 Juli 2024 sore, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penurunan di tengah tren positif yang terjadi di bursa saham kawasan Asia.

    IHSG turun sebesar 14,48 poin atau 0,20 persen, berakhir di level 7.125,14. Indeks LQ45, yang terdiri dari 45 saham unggulan, juga mencatat penurunan sebesar 3,93 poin atau 0,44 persen, berakhir di posisi 892,71.

    Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan dalam kajian mereka di Jakarta bahwa penguatan bursa saham Asia didorong oleh pandangan positif pelaku pasar terhadap data manufaktur Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan kontraksi.

    Menurut laporan dari Institute for Supply Management (ISM), aktivitas manufaktur AS berada di angka 48,5, sedikit turun dari 48,7 pada bulan sebelumnya dan di bawah angka 50 yang menandakan kontraksi.

    Data tersebut memberikan gambaran mengenai kondisi ekonomi AS yang melemah, sehingga meningkatkan peluang pemangkasan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve (The Fed).

    Sementara itu, Menteri Keuangan Jepang, Shunichi Suzuki, menegaskan kembali pada hari Selasa bahwa pemerintah Jepang terus mengawasi pergerakan mata uang asing.

    Suzuki menyatakan bahwa nilai tukar mata uang mencerminkan berbagai faktor kompleks yang harus diperhatikan.

    Selain itu, pasar didukung oleh kenaikan harga minyak mentah berjangka. Harga Brent naik di atas USD86,8 per barel, sedangkan WTI mencapai USD83,38 per barel.

    Kenaikan ini disebabkan oleh prospek permintaan yang lebih tinggi selama musim panas dan spekulasi terhadap penurunan suku bunga The Fed setelah moderasi inflasi AS memicu optimisme akan pemangkasan suku bunga lebih awal.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79