Logo
>

IHSG Ditutup Turun 0,49 Persen, BBRI Catat Transaksi Tertinggi

IHSG ditutup melemah 0,49 persen ke 6.881 di tengah tekanan sektor teknologi dan energi. Namun analis melihat potensi rebound menuju 7.000–7.200 di Juli 2025 masih terbuka.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
IHSG Ditutup Turun 0,49 Persen, BBRI Catat Transaksi Tertinggi
Layar utama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Foto: Dok KabarBursa)

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 0,49 persen atau turun 34 poin ke level 6.881 pada perdagangan Rabu, 2 Juli 2025.

Mengutip data RTI Business, sebanyak 396 saham melemah, 195 saham di zona hijau, dan 196 saham mengalami stagnan. 

Sementara itu, volume perdagangan pada penutupan sore ini tercatat 24.540 juta lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp10.706 triliun.

Di sisi lain merujuk data Stockbit, saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menjadi yang paling menonjol dengan total transaksi mencapai Rp802,02 miliar.

Disusul oleh PT Bank Mandiri (BMRI) sebesar Rp750,34 miliar dan Bank Central Asia (BBCA) senilai Rp587,59 miliar. 

Adapun saham PT Barito Pacific (BRPT) juga mencatatkan nilai transaksi jumbo sebesar Rp385,60 miliar. Pun dengan Saham PT Aneka Tambang (ANTM) yang membukukan transaksi senilai Rp296,97 miliar. 

Dari sisi volume perdagangan, saham PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) memimpin dengan 40 juta lembar saham berpindah tangan. Tak ketinggalan, saham PT Bumi Resources (BUMI) dan PT Sanurhasta Mitra (MINA) menyusul dengan volume masing-masing 15,02 juta dan 11,29 juta lembar. 

Dari sektoral, sektor teknologi mengalami pelemahan terdalam sebesar -1,46 persen, diikuti sektor industri dasar yang turun -1,74 persen dan sektor energi melemah -1,34 persen. 

Di sisi lain, sektor kesehatan justru menguat sebesar +0,69 persen, bersama dengan sektor barang konsumsi siklikal yang naik +0,80 persen. 

IHSG Berpeluang Menguat di Juli 2025

Sebelumnya diberitakan, IHSG berpeluang melanjutkan penguatan secara terbatas di bulan Juli 2025, meski dibayangi ketidakpastian global, khususnya dampak dari konflik militer antara Iran dan Israel. 

Selain perkembangan geopolitik, arah kebijakan moneter Amerika Serikat serta kinerja ekonomi domestik dan laporan keuangan emiten akan menjadi faktor penentu utama arah pergerakan pasar.

Analis pasar modal dari Traderindo Wahyu Laksono, mengatakan bahwa pasar akan tetap volatile tetapi ruang untuk rebound terbuka jika ketegangan global mereda. 

“IHSG masih punya potensi untuk konsolidasi naik menuju 7.000 sampai 7.200, dengan catatan tidak ada lagi eskalasi serius dari konflik Timur Tengah. Sentimen global akan sangat menentukan,” kata Wahyu kepada KabarBursa.com, Kamis, 26 Juni 2025.

Hal serupa juga diungkapkan Analis pasar modal sekaligus Founder Stocknow.id Hendra Wardana, yang mengatakan pasar modal Indonesia tengah menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang menjanjikan.

Secara teknikal, ia memprakirakan indeks bergerak dalam kisaran support 6.745 dan resistance 7.002 pada awal Juli, dengan peluang menembus ke atas jika didukung volume dan sentimen makro yang kondusif.

Penguatan IHSG di semester lI tahun ini juga diperkuat oleh faktor musiman (seasonality). Berdasarkan data historis sembilan tahun terakhir, kata Hendra, pada bulan Juli indeks konsisten mencatatkan penguatan, dengan probabilitas 100 persen dan rata-rata kenaikan sebesar +2,31 persen. 

"Fenomena ini kerap dikaitkan dengan antisipasi pasar terhadap laporan keuangan semester I emiten serta ekspektasi terhadap pembagian dividen interim dari perusahaan-perusahaan besar, terutama perbankan," jelasnya.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Hutama Prayoga

Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.