KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada perdagangan Rabu, 20 Agustus 2025, ditutup naik 1,03 persen ke level 7.943, disertai volume pembelian yang meningkat.
Secara teknikal, posisi IHSG saat ini diperkirakan masih berada pada bagian wave [v] dari wave 1 dalam fase wave (3) menurut hitungan gelombang. Kondisi ini membuka ruang bagi IHSG untuk melanjutkan reli ke kisaran 8.025–8.102.
Meski demikian, pelaku pasar tetap perlu mewaspadai potensi koreksi jangka pendek ke area 7.815–7.831 sebagai bagian dari pola pergerakan sehat pasar. Secara keseluruhan, support kuat IHSG saat ini berada di 7.800 dan 7.680, sementara level resistance penting berada di 8.008 dan 8.103.
Dari sisi saham, MNC Sekuritas merekomendasikan sejumlah emiten mencuri perhatian dan masuk radar trading dengan rekomendasi buy on weakness.
BRMS melesat 5,73 persen ke level 480 dengan dukungan volume perdagangan tinggi. Saham pertambangan emas ini diperkirakan masih berada dalam fase konsolidasi, dengan potensi melanjutkan pergerakan ke wave [iii] dari wave C.
Area ideal akumulasi ada di rentang 460–476 dengan target kenaikan di 498 hingga 520, sementara batas risiko ditempatkan di bawah 458.
Saham BRPT juga tampil impresif dengan lonjakan 5,38 persen ke posisi 2.350. Secara teknikal, BRPT berada di awal wave [v] dari wave 5, menandakan peluang reli masih terbuka.
Rekomendasi masuk berada di 2.260–2.290 dengan target harga 2.530 hingga 2.750, sedangkan stoploss disarankan di bawah 2.210.
Emiten lain yang patut dicermati adalah SMBR, yang menguat 3,33 persen ke 310. Pergerakannya diperkirakan memasuki fase awal wave 1 dari wave (1), menandakan tren baru yang berpotensi terbentuk.
Saham ini direkomendasikan akumulasi di level 298–302 dengan target 326 hingga 342, sementara batas bawah risiko ada di 286.
Sementara itu, TKIM justru terkoreksi 1,02 persen ke 7.275 akibat tekanan jual. Namun secara teknikal, koreksi ini dipandang sebagai bagian dari wave [iv] dalam fase wave C.
Dengan demikian, peluang rebound masih terbuka jika harga menyentuh area buy on weakness di kisaran 6.775–7.075. Target kenaikan berada di 7.625 hingga 7.900, dengan stoploss ketat di bawah 6.375.
Secara keseluruhan, pasar saham Indonesia masih menunjukkan sinyal positif dengan kecenderungan penguatan menuju level psikologis 8.100, meski koreksi sehat tetap mungkin terjadi dalam jangka pendek.
Bagi investor dan trader, pendekatan akumulasi bertahap pada saham-saham berfundamental dan teknikal kuat seperti BRMS, BRPT, SMBR, serta peluang teknikal di TKIM, bisa menjadi strategi yang rasional untuk memanfaatkan momentum pasar.(*)