KABARBURSA.COM – Aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) awal pekan ini diwarnai tekanan jual yang cukup besar. Meski sempat terjadi aksi beli di sejumlah saham, pelaku pasar masih mencermati arah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cenderung melemah.
IHSG pada penutupan perdagangan Senin, 1 September 2025, tercatat terkoreksi 1,21 persen dan parkir di level 7.736. Pergerakan indeks tersebut disertai dengan peningkatan volume pembelian, namun analis menilai risiko koreksi lanjutan masih terbuka.
Menurut riset MNCS Daily Scope Wave, posisi IHSG rawan membentuk pola pelemahan lanjutan. Area koreksi indeks diproyeksikan menguji rentang 7.233 hingga 7.534, dengan support terdekat di 7.680 dan 7.551. Adapun level resistance berada di kisaran 7.858 dan 8.008.
Herditya Wicaksana, analis MNCS Sekuritas, menjelaskan bahwa kondisi IHSG saat ini belum sepenuhnya stabil.
“IHSG masih rawan terkoreksi kembali untuk membentuk pola teknikal lanjutan. Investor perlu mencermati area support 7.680 sebagai penahan pertama, sebelum potensi penurunan lebih dalam terbuka,” ujarnya dalam riset, Selasa, 2 September 2025.
Empat Saham Buy on Weakness
Di tengah tekanan IHSG, MNCS Sekuritas merilis empat saham pilihan harian dengan strategi buy on weakness.
MBMA
Saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) ditutup melemah 2,82 persen ke level 414. MNCS menilai posisi teknikal MBMA berada di bagian dari wave (v) dari [c] dari wave B.
- Area beli: 376–400
- Target harga: 430 dan 462
- Stoploss: di bawah 368
PGEO
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) ditutup turun 3,08 persen ke level 1.415. Saham ini dinilai berada di awal wave [a] dari wave B dari wave (2).
- Area beli: 1.365–1.415
- Target harga: 1.520 dan 1.585
- Stoploss: di bawah 1.310
RATU
PT Rukun Raharja Tbk (RATU) terkoreksi 4,10 persen ke level 5.850. MNCS memperkirakan saham ini berada di awal wave [iv] dari wave C dari wave (B).
- Area beli: 5.775–5.825
- Target harga: 6.400 dan 6.675
- Stoploss: di bawah 5.575
WINS
PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) turun tipis 0,99 persen ke level 400. Posisi teknikal dinilai berada pada bagian dari wave (b) dari wave [iii] dari wave C.
- Area beli: 388–394
- Target harga: 408 dan 432
- Stoploss: di bawah 384
Sentimen Pasar Masih Rawan
Analis MNCS Sekuritas menegaskan, sinyal koreksi yang muncul di IHSG sejalan dengan pola teknikal yang sedang terbentuk.
Dengan kondisi pasar yang penuh ketidakpastian, investor disarankan berhati-hati dan memanfaatkan momentum koreksi untuk mengakumulasi saham-saham berfundamental baik.
“Empat saham pilihan kami masih memiliki peluang teknikal untuk rebound jangka pendek. Namun, disiplin pada level stoploss menjadi penting agar risiko bisa terkelola,” tambah Herditya.
Secara teknikal, pergerakan IHSG masih terjepit antara risiko koreksi dan peluang penguatan terbatas. Level support 7.680 menjadi acuan penting dalam jangka pendek.
Apabila tembus ke bawah, potensi penurunan ke area 7.233–7.534 akan semakin terbuka.
Namun, jika mampu bertahan di atas support dan menembus resistance 7.858–8.008, peluang IHSG untuk kembali ke zona positif masih ada. Pergerakan indeks dalam beberapa hari ke depan akan menentukan arah jangka pendek yang lebih jelas. (*)