KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi akan mengalami koreksi tipis sebesar 0,02 persen. Walau begitu, perdagangan saham masih didominasi oleh volume pembelian, yang artinya bahwa minat beli investor masih cukup kuat di pasar.
Berdasarkan analisis teknikal dari MNC Sekuritas yang dikutip Kamis, 24 Oktober 2024, posisi IHSG saat ini berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [iii] dalam skenario hitam, atau dari wave 5 dalam skenario merah. Ini berarti IHSG masih memiliki peluang untuk melanjutkan penguatan dan menguji level resistance di 7,810-7,858.
Namun, terdapat kemungkinan koreksi lebih lanjut menuju level support di 7,631-7,717. Level support dan resistance yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
- Support: 7,595; 7,518
- Resistance: 7,810; 7,910
Dari hasil risetnya hari ini, MNC Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham yang menarik untuk diperdagangkan.
- INCO (PT Vale Indonesia Tbk) - Buy on Weakness
INCO terkoreksi 1,41 persen dan ditutup pada level 4,200 dengan volume penjualan yang meningkat. Namun, koreksi ini masih tertahan oleh moving average 20 (MA20). Diperkirakan, INCO berada pada bagian dari wave iii dari wave (v). Berikut ini rekomendasinya:
- Buy on Weakness: 4,160-4,200
- Target Price: 4,440; 4,530
- Stoploss: below 4,050
- ISAT (Indosat Tbk) - Buy on Weakness
ISAT menguat 2,07 persen ke level 2,470 disertai dengan volume pembelian yang signifikan. Saat ini, ISAT diperkirakan berada di bagian wave (v) dari wave [c] dari wave 1, sehingga masih berpotensi untuk terkoreksi kembali. Berikut ini rekomendasinya:
- Buy on Weakness: 2,300-2,390
- Target Price: 2,510; 2,630
- Stoploss: below 2,240
- MAPI (Matahari Department Store Tbk) - Spec Buy
MAPI mengalami koreksi 1,42 persen ke level 1,740 dengan volume pembelian yang tetap ada. Posisi MAPI saat ini diperkirakan berada di bagian wave i dari wave (v) dari wave [iii], yang menunjukkan peluang untuk melanjutkan penguatan. Berikut ini rekomendasinya:
- Spec Buy: 1,725-1,740
- Target Price: 1,850; 1,900
- Stoploss: below 1,710
- ESSA (Eagle High Plantations Tbk) - Sell on Strength
ESSA terkoreksi 3,06 persen ke level 950 dengan munculnya volume penjualan. Diperkirakan posisi ESSA saat ini berada di awal wave [b] dari wave Y, sehingga masih rawan untuk melanjutkan koreksi ke rentang 830-900. Berikutnya ini rekomendasinya Sell on Strength: 970-985.
Secara keseluruhan, meskipun IHSG mengalami sedikit koreksi, pasar tetap menunjukkan adanya volume pembelian yang signifikan, mengindikasikan minat yang kuat dari investor. Beberapa saham menunjukkan peluang untuk dibeli pada level-level tertentu, sementara saham lain seperti ESSA perlu dijual pada kekuatan harga.
Investor disarankan untuk memperhatikan level support dan resistance serta menggunakan strategi pembelian dan penjualan yang tepat untuk memaksimalkan potensi keuntungan di pasar modal saat ini.
Sementara itu, analisis BNI Sekuritas Fanny Suherman, memproyeksikan IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran level support 7,720 hingga 7,740 dan level resistensi 7,830 sampai dengan 7,850. Dalam laporan riset yang dirilis pada pagi hari ini, Fanny menyebutkan bahwa IHSG berpotensi mengalami koreksi minor setelah mengalami tren kenaikan yang signifikan sejak 11 Oktober 2024.
Pada penutupan perdagangan Rabu, 23 Oktober 2024, IHSG turun 1,418 poin atau melemah tipis 0,02 persen menjadi 7,787.565, dibandingkan dengan penutupan pada Selasa, 22 Oktober 2024 di level 7,788.983. Penurunan ini dipicu oleh melemahnya harga sejumlah saham, dengan 323 emiten dari 794 yang ditransaksikan mengalami penutupan di zona merah.
IHSG sempat mencapai posisi tertinggi harian di 7,805.917 dan terendah di 7,761.252. Investor asing juga mencatatkan net sell sebesar Rp444 miliar, dengan saham-saham yang paling banyak dijual asing antara lain BBRI, TLKM, MDKA, PTBA, dan ANTM.
BNI Sekuritas memberikan rekomendasi trading untuk beberapa saham yang menarik perhatian investor. Berikut adalah rincian trading ideas yang disarankan:
- BREN - Spec Buy
- Area Beli: 7,525
- Cutloss: Jika break di bawah 7,475
- Potensi Naik: Jika tidak break di bawah 7,525, diharapkan naik ke 7,600-7,800 dalam jangka pendek.
- BBRI (Bank Rakyat Indonesia Tbk) - Spec Buy
- Area Beli: 4,850
- Cutloss: Jika break di bawah 4,800
- Potensi Naik: Jika tidak break di bawah 4,800, target kenaikan jangka pendek ke 4,900-4,950.
- ADRO (Adaro Energy Tbk) - Buy on Weakness
- Area Beli: 3,690
- Cutloss: Jika break di bawah 3,650
- Potensi Naik: Jika tidak break di bawah 3,650, diharapkan naik ke 3,750-3,840 dalam jangka pendek.
- BRPT (Barito Pacific Tbk) - Spec Buy
- Area Beli: 1,035
- Cutloss: Jika break di bawah 1,015
- Potensi Naik: Jika tidak break di bawah 1,035, diharapkan naik ke 1,050-1,065 dalam jangka pendek.
- SMGR (Semen Indonesia Tbk) - Spec Buy
- Area Beli: 4,250
- Cutloss: Jika break di bawah 4,150
- Potensi Naik: Jika tidak break di bawah 4,250, target kenaikan jangka pendek ke 4,320-4,430.
- ERAA (Erajaya Swasembada Tbk) - Spec Buy
- Area Beli: 442
- Cutloss: Jika break di bawah 438
- Potensi Naik: Jika tidak break di bawah 442, diharapkan naik ke 450-456 dalam jangka pendek.
Secara keseluruhan, IHSG menunjukkan potensi untuk mengalami koreksi minor setelah serangkaian kenaikan sebelumnya. Para investor disarankan untuk memperhatikan level support dan resistance yang telah ditentukan serta menggunakan rekomendasi trading dari BNI Sekuritas untuk memanfaatkan peluang di pasar. Dengan adanya volume penjualan yang tinggi dari investor asing, penting untuk tetap waspada terhadap pergerakan pasar dan mengambil langkah yang tepat dalam berinvestasi.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.