Logo
>

IHSG Masih dalam Tren Positif, ini Penopangnya

Founder Stocknow.id, Hendra Wardana mengatakan penguatan ini tidak hanya mencerminkan aksi teknikal rebound, namun juga didukung oleh faktor fundamental yang kuat.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
IHSG Masih dalam Tren Positif, ini Penopangnya
Aktivitas di papan pantau Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Foto: Kabar Bursa/Abbas Sandji

Poin Penting :


    KABARBURSA.COM - Sejumlah sentimen dipandang membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan dalam beberapa hari terakhir. 

    Diketahui, IHSG terus mengalami penguatan dalam dua hari terakhir. Pada 26 Maret 2025, indeks ditutup menguat sebesar 3,80 persen ke level 6.472. Pun pada sehari setelahnya, IHSGkembali ditutup di zona hijau dengan kenaikan 38 poin ke level 6.510.

    Founder Stocknow.id, Hendra Wardana mengatakan penguatan ini tidak hanya mencerminkan aksi teknikal rebound, namun juga didukung oleh faktor fundamental yang kuat. 

    "Seperti aksi buyback saham dan pembagian dividen jumbo oleh bank-bank besar," ujar dia kepada Kabarbursa.com dikutip, Jumat, 28 Maret 2025.

    Selain itu, Hendra menerangkan kepastian mengenai pengelolaan Sovereign Wealth Fund (SWF) Danantara turut menjadi katalis positif bagi pasar. 

    Dengan total aset kelolaan mencapai USD900 miliar dan kepemimpinan yang berbasis profesionalisme global, lanjut dia, Danantara memberikan sinyal stabilitas kebijakan investasi jangka panjang di Indonesia. 

    "Hal ini membantu meredakan kekhawatiran investor terhadap ketidakpastian ekonomi domestik, terutama setelah capital outflow besar-besaran sepanjang awal tahun 2025" jelasnya. 

    Hendra juga menuturkan dana asing ke pasar sudah kembali, hal ini terlihat dari net buy sebesar Rp2,3 triliun dalam dua hari terakhir. Saham perbankan dan sektor konsumsi menjadi target utama akumulasi.  

    Adapun dari sisi teknikal, ia menjelaskan IHSG telah berhasil breakout resistance MA20 di level 6.461 dan kini berpotensi melanjutkan penguatan menuju MA50 di 6.667 hingga resistance 6.707. 

    Volume perdagangan yang meningkat, kata dia, mengindikasikan bahwa tren bullish masih kuat, meskipun potensi aksi profit-taking dalam jangka pendek tetap perlu diwaspadai. 

    "Support IHSG saat ini berada di kisaran 6.246 - 6.355, yang menjadi level pertahanan apabila terjadi koreksi sehat sebelum melanjutkan tren naik," pungkasnya. 

    IHSG Pekan ini Meningkat Signifikan, Lompat 4,03 Persen

    PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat mayoritas data perdagangan saham selama sepekan periode 24 - 27 Maret 2/25, ditutup positif. 

    Sekretaris Perusahaan PT BEI Kautsar Primadi Nurahmad mengungkapkan peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa selama sepekan yaitu sebesar 22,26 persen. 

    "Menjadi Rp18,60 triliun dari Rp15,21 triliun pada pekan sebelumnya," ujar dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis, 27 Maret 2025.

    Kautsar menyampaikan, catatan positif juga dialami Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik sebesar 4,03 persen menjadi berada di level 6.510,620 dari 6.258,179 pada pekan lalu. 

    Selain itu, kapitalisasi pasar bursa turut mengalami peningkatan sebesar 2,81 persen menjadi Rp11.126 triliun dari Rp10.822 triliun pada sepekan sebelumnya. 

    "Sedangkan, rata-rata volume transaksi harian bursa pekan ini mengalami perubahan yaitu sebesar 8,60 persen menjadi 18,77 miliar lembar saham dari 20,53 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya," jelasnya. 

    Kautsar melanjutkan, perubahan juga dialami oleh rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa pekan ini, yaitu sebesar 16,16 persen, menjadi 1,02 juta kali  transaksi dari 1,21 juta kali transaksi pada pekan lalu.  Adapun untuk Investor asing pada Kamis, 27 Maret 2025, mencatatkan nilai beli bersih Rp623,65 miliar. 

    "Dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp29,92 triliun," pungkas Kautsar. 

    IHSG Ketiban Berkah Pembagian Dividen Emiten Perbankan

    Equity Research Analyst MNC Sekuritas Christian mengatakan, penguatan IHSG dipengaruhi aksi bagi dividen oleh perusahaan perbankan. 

    "Nah ini  menjadi katalis-katalis pendongkrak  bagi saham-saham perbankan yang menjadi penggerak dari IHSG pada kemarin," kata Christian dalam acara 'Bursa Pagi-pagi' Kabarbursa.com, Rabu, 26 Maret 2025.

    Selain faktor pembagian dividen, pengumuman struktur petinggi perusahaan perbankan juga dinilai menjadi sentimen positif bagi saham-saham di sektor ini. Christian menyebut, selama ini para investor masih wait and see menunggu reshuffle-reshuffle dari perusahaan perbankan di BUMN. 

    Lebih jauh ia memperkirakan, penguatan IHSG ini sendiri akan bersifat jangka pendek hingga menengah. Namun, hal ini bisa berbalik andai ada kabar buruk yang terjadi. 

    "Akan tetapi perlu dicatat tetap berhati-hati ketika nanti pada saat lebaran ada isu-isu negatif yang membuat ini malah jadi menurun saham-sahamnya," jelasnya. 

    Secara teknikal, Christian melihat IHSG masih berpeluang untuk terkoreksi dengan berada di bawah level 6.000. Sebab, hingga saat ini belum ada sentimen positif yang signifikan untuk menguatkan IHSG, baik di pasar global maupun domestik. 

    "Jadi, kita juga berharap ketika nanti libur lebaran purchasing power meningkat dan tidak ada isu-isu negatif yang malah membuat IHSG ini semakin menurun," pungkasnya. 

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.