Logo
>

IHSG Masih di Atas Support, tapi Berpotensi Balik Arah

Para investor atau trader untuk siap antisipasi pullback kapan saja. Watch level 7150 sebagai bantalan pertama atau trigger untuk mulai kurangi posisi

Ditulis oleh Hutama Prayoga
IHSG Masih di Atas Support, tapi Berpotensi Balik Arah
Hall Bursa Efek Indonesia. Foto: KabarBursa.com/Abbas

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai masih dalam kondisi yang aman. Meski begitu, investor diminta harus tetap hati-hati. 

    Head of Research Kiwoom Sekuritas, Liza Camelia Suryanata memandang IHSG masih dalam zona aman di atas support pertama MA10. Namun, ia melihat bentuk candle menyerupai hanging man (mengindikasikan tren penurunan). 

    "Para investor atau trader untuk siap antisipasi pullback kapan saja. Watch level 7150 sebagai bantalan pertama atau trigger untuk mulai kurangi posisi," ujar dia dalam risetnya yang diterima Kabarbursa.com, Kamis, 12 Juni 2025.

    Liza menerangkan saat ini area support IHSG berada pada kisaran 7.150 dan 7.090, dengan level psikologis 7.000. Ia menilai level 7.000 sebagai area penting karena bertepatan dengan garis neckline dari pola double top, yang dikenal sebagai sinyal pembalikan arah (bearish reversal). 

    "Level psikologis 7.000 juga merupakan neckline pola double top yang bila tertembus akan membuat sideways ini menjelma jadi downtrend at least ke arah 6.800-6.700," ungkap dia. 

    Di tengah kondisi ini, Liza merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi para investor untuk hari ini. 

    BDKR

    Entry Buy : 150 – 157

    Target Price : 165 – 173

    Support : 147 – 150

    Cut loss : 145

    ENRG

    Entry Buy : 238 – 246

    Target Price : 256 – 266

    Support : 234 – 238

    Cut loss : 230

    GJTL

    Entry Buy : 1,135 – 1,175

    Target Price : 1,125 – 1,270

    Support : 1,115 – 1,135

    Cut loss : 1,105

    GOTO

    Entry Buy : 66 – 68

    Target Price : 71 – 74

    Support : 65 – 66

    Cut loss : 63

    IHSG Ditutup Melemah 

    IHSG) ditutup melemah tipis sebesar 8,29 poin atau 0,11 persen ke level 7.222,46 pada perdagangan Rabu, 11 Juni 2025. Sepanjang sesi, indeks bergerak fluktuatif di rentang 7.172,20 hingga 7.239,96 setelah dibuka di posisi 7.232,68.

    Total volume transaksi di seluruh pasar mencapai 308,92 juta lot dengan nilai transaksi Rp15,71 triliun dan frekuensi 1,43 juta kali. Di pasar reguler, volume mencapai 265,55 juta lot dengan nilai Rp14,46 triliun.

    Investor asing membukukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp1,01 triliun di pasar reguler, dengan total pembelian Rp6,08 triliun dan penjualan Rp5,07 triliun. Secara keseluruhan, investor domestik mendominasi 65,53 persen nilai transaksi sementara investor asing menyumbang 34,47 persen.

    Dari sisi sektoral, indeks sektor barang baku mencatat kenaikan tertinggi sebesar 2,00 persen, diikuti sektor transportasi naik 1,43 persen, sektor teknologi naik 1,07 persen, sektor properti naik 1,00 persen, dan sektor energi naik 0,65 persen. Sektor non-siklis dan sektor kesehatan masing-masing naik 0,61 persen dan 0,45 persen. Sementara itu, sektor keuangan turun 0,30 persen, menjadi satu-satunya sektor yang mencatat penurunan signifikan hari ini.

    Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT) Imam Gunadi menegaskan koreksi IHSG secara umum masih dipengaruhi oleh meningkatnya eskalasi perang dagang AS dan China dengan aksi saling tuduh antar keduanya. 

    Ia menambahkan market sepekan yang akan berlangsung selama 4 hari perdagangan karena masih ada libur cuti bersama Idul Adha di awal pekan ini benar-benar akan fokus pada pertemuan AS dan China di London yang kemungkinan akan menghasilkan kesepakatan yang positif bagi pasar. 

    Secara teknikal, pergerakan IHSG pada Kamis pekan lalu membentuk pola candlestick hammer yang mencerminkan bahwa pelaku pasar telah mulai mentoleransi eskalasi konflik dan bersiap menghadapi potensi hasil positif dari diplomasi kedua negara adidaya tersebut.

    “Kami memproyeksikan IHSG berpeluang menguat pekan ini dengan level resistance di 7.325 dan support di 6.994,” ujar Imam pada Selasa, 10 Juni 2025.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.