Logo
>

IHSG Menguat, Peluang Uji Level 6.510 Terbuka Lebar

Analis MNC Sekuritas menyebut IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatan selama tidak menembus level support penting.

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
IHSG Menguat, Peluang Uji Level 6.510 Terbuka Lebar
Aktifitas pengunjung di depan Papan Pantau Saham di Main Hal Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (9/4/2025). Foto: KabarBursa/Abbas Sandji.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 4,79 persen ke level 6.254 pada perdagangan Kamis, 10 April 2025. Penguatan ini disertai lonjakan volume pembelian dan berhasil menembus area resistance terdekatnya.

    Menurut Analis Teknikal MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, penguatan ini membuka peluang lanjutan penguatan dalam jangka pendek. “IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannya dengan target terdekat berada di 6.376–6.510,” ujarnya dalam laporan harian MNCS Daily Scope Wave, Jumat, 11 April 2025.

    Meskipun demikian, Herditya tetap mengingatkan adanya skenario lain yang patut dicermati. Dalam skenario terburuk, IHSG diperkirakan sedang berada dalam bagian dari wave (iii) dari wave [v] sehingga koreksi menuju 5.633–5.770 masih mungkin terjadi.

    Saham-saham yang Menarik Dipantau

    Sejumlah saham dinilai menarik dipantau untuk strategi jangka pendek. Di antaranya adalah AKRA, yang dinilai tengah berada pada bagian awal dari wave A dari wave (B). Saham ini berpotensi menguat lebih lanjut seiring dengan dukungan volume pembelian yang meningkat.

    BBCA juga dinilai berada pada fase awal wave 1 dari wave (5). Meskipun sempat tertahan di sekitar MA20, potensi penguatan tetap terbuka.

    Sementara itu, BREN yang melonjak signifikan dalam perdagangan sebelumnya disebut sedang berada dalam fase wave [ii] dan berpeluang melanjutkan tren positifnya.

    Adapun CPIN, menurut analisis teknikal MNCS, tengah berada pada bagian dari wave (iv) dan masih menunjukkan potensi penguatan meskipun sempat tertahan.

    Dengan dinamika pasar yang masih rentan terhadap sentimen global dan teknikal, pelaku pasar disarankan tetap berhati-hati serta menyesuaikan strategi dengan profil risiko masing-masing.

    Efek Positif Penundaan Tarif

    Pengamat pasar modal sekaligus Founder Stocknow.id Hendra Wardana mengatakan aksi Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang resmi menunda kebijakan tarif baru ke sejumlah negara selama 90 hari akan membawa efek positif terhadap IHSG.

    Keputusan Gedung Putih ini menurut dia mampu menenangkan pelaku pasar hingga memicu reli serentak di bursa Asia dan Eropa. "Dan memberi ruang bagi investor untuk kembali masuk ke aset berisiko, termasuk saham Indonesia," ujar dia kepada KabarBursa.com, Jumat, 11 April 2025.

    Namun, di tengah penguatan IHSG, Hendra melihat masih ada sejumlah hal yang perlu diwaspadai. Salah satunya adalah aksi jual bersih (net sell) oleh investor asing yang tercatat mencapai Rp632 miliar pada hari yang sama.

    Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa penguatan IHSG belum sepenuhnya didukung oleh arus modal asing. Di sisi lain, ketegangan antara AS dan China juga belum sepenuhnya mereda.

    "Terutama setelah AS tetap menaikkan bea masuk produk Tiongkok menjadi 125 persen, dan dibalas oleh tarif 84 persen dari pihak Beijing. Sentimen global yang rapuh ini membuat pasar tetap bergerak dalam volatilitas tinggi," jelasnya.

    Hendra menyebut, IHSG kini mengincar resistance di area 6.418, dan jika mampu menembus, target berikutnya berada di 6.600 – 6.800. "Potensi yang bukan mustahil, asalkan kombinasi katalis makro dan penguatan sektor-sektor utama mampu terjaga secara konsisten," kata Hendra.

    Selain itu, Hendra menyatakan musim pembagian dividen yang segera dimulai menjadi katalis tambahan bagi IHSG. Sejumlah emiten terutama sektor perbankan dan konsumer, kata dia, diperkirakan akan membagikan dividen dalam jumlah besar.

    "Namun, efek ex-date dan potensi aksi profit taking tetap harus diantisipasi. Investor disarankan selektif dan fokus pada emiten yang tak hanya memberi dividen tinggi, tetapi juga memiliki pertumbuhan laba berkelanjutan," kata Hendra.

    Revisi ARB dan Trading Halt Terbukti Efektif

    Langkah Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengubah peraturan mengenai auto rejection bawah (ARB) dan trading halt dinilai telah efektif. Sebelumnya, BEI melakukan penyesuaian aturan untuk mengelola kelangsungan perdagangan dalam situasi darurat pasca libur panjang lebaran 2025.

    Peraturan yang baru mencakup aturan trading halt selama 30 menit jika IHSG mengalami penurunan lebih dari 8 persen. Jika penurunan berlanjut hingga lebih dari 15 persen, maka trading halt dilanjutkan lagi selama 30 menit. Dan apabila penurunan IHSG lebih dari 20 persen, maka akan ada trading suspend.

    Senior Market Analyst dari Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama, menilai kebijakan revisi ARB dan trading halt berhasil mencegah penurunan yang lebih dalam pada IHSG.

    "Memang peraturan baru tersebut bertujuan sebagai bagian dari mitigasi risiko manakala performa IHSG negatif," ujar dia saat dihubungi KabarBursa.com, Kamis, 10 April 2025.

    Meski peraturan tersebut sudah diumumkan BEI, IHSG masih terkoreksi cukup dalam sebesar 9,9 persen pada pembukaan perdagangan Selasa, 8 April 2025 hingga akhirnya BEI melakukan trading halt. 

    Meski begitu, Nafan melihat kinerja IHSG masih relatif baik ketimbang bursa saham di negara Asia lainnya dan Eropa yang melemah hingga 10 persen pada pekan lalu. "Jadi sejauh ini efektif kalau menurut saya  kebijakan yang ditempuh oleh Bursa Efek Indonesia terkait dengan peraturan trading hall maupun juga ARB," katanya.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Moh. Alpin Pulungan

    Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

    Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).