Logo
>

IHSG Menguat Terbatas, Sinyal Koreksi Masih Membayangi

Pasar saat ini bergerak dengan pola hati-hati. Level support penting berada di 7.009 dan 6.945, sedangkan resistance yang patut dicermati berada di 7.263 dan 7.324.

Ditulis oleh Yunila Wati
IHSG Menguat Terbatas, Sinyal Koreksi Masih Membayangi
Papan pantau BEI menunjukkan IHSG berada di level 7.156,25. (Foto: KabarBursa/Abbas Sandji)

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi perdagangan Rabu, 5 Juni 2025, dengan penguatan tipis sebesar 0,34 persen ke level 7.069. Kenaikan ini disertai dengan peningkatan volume beli, yang menandakan adanya dorongan akumulasi dari investor. 

Meski demikian, dari sisi teknikal, posisi IHSG pada Kamis, 5 Juni 2025, diperkirakan masih berada di awal fase wave [b] dalam pola korektif besar wave B. Dengan kata lain, penguatan yang terjadi saat ini bisa saja bersifat sementara, sebelum IHSG kembali melemah ke area support di rentang 6.713 hingga 7.009. 

Jika ada penguatan lanjutan, potensi tertingginya diperkirakan hanya akan menguji kisaran 7.095–7.115.

Pasar saat ini bergerak dengan pola hati-hati. Level support penting berada di 7.009 dan 6.945, sedangkan resistance yang patut dicermati berada di 7.263 dan 7.324.

Saham Pilihan: DEWA, DOID, ITMG, PGEO

Dari perkiraan ini, ada beberapa saham yang menarik untuk diperdagangkan. MNC Sekuritas merekomendasikan saham DEWA, DOID, ITMG dan PGEO untuk diperhatikan hari ini. 

Saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mencuri perhatian setelah melonjak 15,06 persen ke level 191. Lonjakan ini tidak hanya terjadi secara harga, tapi juga ditopang oleh volume beli yang kuat. 

Dari sudut pandang teknikal, DEWA kemungkinan besar masih berada dalam fase akhir dari gelombang naik wave C. Selama harga tidak kembali ke bawah level 172, saham ini dinilai masih menyimpan potensi lanjutan ke level 199 bahkan 206. Area beli ideal ada di kisaran 180–188.

Berbeda dengan DEWA, saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) justru mencatatkan koreksi ringan 0,82 persen ke level 486. Meski turun, tekanan jual tidak terlalu besar dan masih diselimuti dominasi beli. 

DOID saat ini masih berada dalam fase awal koreksi wave B dari pola besar wave (B). Artinya, peluang untuk terjadi koreksi lanjutan tetap terbuka. 

Untuk investor yang ingin masuk, strategi buy on weakness bisa dipertimbangkan dengan target penguatan ke 525 hingga 575. Area masuk disarankan di 440–466, dan stop loss bisa dipasang di bawah 430.

Saham batubara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) juga mencatatkan penguatan sebesar 0,45 persen ke posisi 22.300. Kenaikan ini ditopang oleh volume transaksi yang sehat. 

Jika ITMG mampu bertahan di atas level 22.025, maka secara teknikal saham ini berada di fase awal wave [iii] dari wave C. Fase ini biasanya menjadi awal dari tren naik yang lebih panjang. 

Investor dapat mempertimbangkan akumulasi di kisaran 22.100–22.250 dengan proyeksi kenaikan menuju 22.600 hingga 22.900.

Sementara itu, saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) ditutup melemah tipis 0,38 persen ke level 1.310. Tekanan jual mulai muncul dan secara teknikal, saham ini diperkirakan sedang berada di fase korektif wave 4 dari wave (1). 

Dengan posisi seperti ini, PGEO masih berisiko melanjutkan penurunan. Untuk strategi beli bertahap, area 1.190–1.260 bisa diperhatikan, dengan target pemulihan ke 1.440 hingga 1.555. Namun penting untuk mencermati level 1.125 sebagai batas risiko penurunan lanjutan.

Pasar Masih Rentan Terkoreksi

Meski indeks berhasil ditutup di zona hijau, pasar saham domestik masih menyisakan banyak tanda tanya. Potensi koreksi masih cukup besar seiring kondisi teknikal yang belum benar-benar mengonfirmasi pembalikan arah. 

Saham-saham pilihan menunjukkan peluang berbeda, namun tetap perlu pendekatan selektif dan disiplin dalam menetapkan batas risiko, terutama dalam iklim pasar yang belum sepenuhnya stabil seperti saat ini.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79