KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan hari ini dengan penguatan tipis sebesar 0,15 persen atau naik 10 poin ke level 7.198.
Sepanjang sesi, pergerakan IHSG terpantau fluktuatif, sempat menyentuh level tertinggi di 7.212 dan menyentuh titik terendah pada 7.162.
Data perdagangan dari RTI Business menunjukkan komposisi pasar yang nyaris seimbang, dengan 310 saham ditutup menguat, 311 saham melemah, dan 185 lainnya stagnan.
Aktivitas perdagangan tercatat cukup aktif dengan volume mencapai 27,21 miliar lembar saham dan total nilai transaksi mencapai Rp13,33 triliun.
Salah satu sorotan utama hari ini datang dari saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT), yang mencatatkan nilai transaksi tertinggi di kategori top value dengan total mencapai Rp968,69 miliar.
BRPT mengungguli saham perbankan unggulan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang berada di posisi kedua dengan transaksi Rp882,37 miliar, serta PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang mencatatkan nilai Rp785,56 miliar.
Di posisi selanjutnya terdapat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan Rp779,17 miliar dan PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) sebesar Rp613,59 miliar.
Dari sisi volume perdagangan, saham teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menempati peringkat teratas dengan volume mencapai 9,14 miliar lembar.
Angka ini jauh melampaui emiten lainnya seperti PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dengan 1,34 miliar lembar, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sebanyak 1,31 miliar lembar, serta PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dengan 1,09 miliar lembar.
BRPT juga kembali masuk dalam jajaran lima besar volume tertinggi dengan 734,55 juta lembar saham berpindah tangan.
Dari sisi sektoral, infrastruktur menjadi motor penggerak utama indeks hari ini dengan kenaikan 0,95 persen. Sektor energi juga turut menopang penguatan IHSG dengan kenaikan 0,89 persen, diikuti sektor barang konsumsi siklikal yang naik 0,73 persen.
Di sisi lain, tekanan datang dari sektor teknologi yang melemah 0,62 persen dan menjadi penekan utama indeks.
Proyeksi IHSG Kuartal II 2025
Meski bergerak terbatas, sejumlah analis menilai tren positif IHSG masih mungkin berlanjut. Kiwoom Sekuritas dalam risetnya memproyeksikan bahwa indeks berpotensi bertahan di kisaran level 7.000-an pada kuartal II 2025.
VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menyebutkan, dalam skenario optimistis, IHSG bisa bergerak di kisaran 6.950–7.050. Sementara skenario moderat memperkirakan level 6.700–6.800 dan skenario pesimistis berada di rentang 6.100–6.200.
Menurut Audi, penguatan nilai tukar rupiah menjadi salah satu katalis utama yang menopang sentimen positif di pasar. Stabilnya kurs dinilai akan berdampak langsung terhadap sektor-sektor yang sensitif terhadap biaya impor, seperti konsumsi, ritel, dan properti.
Ia juga menilai bahwa pemangkasan suku bunga acuan yang telah terjadi sebelumnya dapat menjadi pendorong tambahan, terutama untuk sektor keuangan dan properti yang sangat bergantung pada biaya dana (cost of fund).
“Penurunan suku bunga memberikan ruang ekspansi dan potensi peningkatan permintaan di pasar domestik,” ujarnya.
Terakhir, Audi menyoroti hasil kinerja keuangan emiten sepanjang kuartal I 2025 yang cenderung solid.
Ia menyebut bahwa saham-saham berkapitalisasi besar atau blue chip, khususnya dari sektor perbankan dan bahan baku, menunjukkan ketahanan kinerja yang patut diperhitungkan oleh investor menjelang paruh kedua tahun ini.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.