Logo
>

IHSG Naik Tipis, Allo Bank Terkoreksi Paling Dalam

Ditulis oleh Desty Luthfiani
IHSG Naik Tipis, Allo Bank Terkoreksi Paling Dalam

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan Selasa, 7 Januari 2025, ditutup menguat tipis di level 7.083,28, naik sebesar 2,81 poin atau 0,040 persen dibandingkan penutupan sebelumnya.

    Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam rentang sempit, dengan level tertinggi mencapai 7.100 dan level terendah berada di 7.070. Meskipun penguatannya terbatas, hasil ini menunjukkan stabilitas pasar di tengah sentimen campuran yang mewarnai bursa saham domestik.

    Total volume transaksi hari ini tercatat mencapai 165,90 juta lot dengan nilai transaksi sebesar Rp9,11 triliun. Frekuensi transaksi mencapai 1 juta kali, menggambarkan aktivitas yang cukup tinggi di pasar. Di pasar reguler, volume transaksi mencapai 147 juta lot, dengan nilai transaksi tidak jauh berbeda dari keseluruhan data.

    Beberapa saham unggulan mencuri perhatian investor. Saham PT Tanah Laut Tbk (INDX) menjadi yang paling menonjol, dengan kenaikan signifikan sebesar 34,57 persen atau naik 28 poin ke harga Rp109 per saham.

    Saham PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) juga mencatatkan lonjakan sebesar 34,21 persen ke level Rp204 per saham, diikuti oleh PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC) yang menguat 20,47 persen menjadi Rp306 per saham.

    Emiten pariwisata PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA) turut melonjak 20,29 persen ke harga Rp4.150 per saham, sejalan dengan optimisme pemulihan sektor pariwisata. Saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) juga menarik perhatian dengan kenaikan 16,33 persen, ditutup di level Rp3.490.

    Di sisi lain, beberapa saham mengalami tekanan signifikan. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) mengalami penurunan tajam sebesar 25 persen, ditutup di level Rp555.

    Emiten makanan cepat saji PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) melemah 11,52 persen menjadi Rp292 per saham, sementara saham PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) terkoreksi 10,13 persen ke Rp142. Tekanan juga dialami sektor farmasi, dengan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) turun 9,80 persen ke level Rp690.

    Emiten kecil PT Manggung Polah Raya Tbk (MANG) menutup perdagangan dengan pelemahan sebesar 9,18 persen ke harga Rp89 per saham.

    Sementara itu, di sesi pertama perdagangan saham, IHSG terpantau melemah, turun 7 poin atau 0,09 persen ke level 7.073 dari posisi pembukaan di 7.080. Meskipun mencatat koreksi, IHSG masih bergerak cukup dinamis sepanjang sesi dengan level tertinggi mencapai 7.103 di zona positif dan titik terendahnya berada di 7.029 di area negatif.

    Komposisi pasar memperlihatkan 239 emiten mencatat penguatan, 318 saham melemah, dan 232 lainnya stagnan. Pergerakan ini menggambarkan fluktuasi yang cukup merata di berbagai sektor, meski dengan tekanan yang sedikit lebih dominan di sisi pelemahan.

    Secara sektoral, performa pasar menunjukkan hasil yang beragam. Sektor-sektor seperti industri, kesehatan, bahan baku, konsumer non-primer, transportasi, dan teknologi mencatat penguatan hingga sesi siang.

    Penguatan terbesar diraih sektor kesehatan dengan kenaikan 0,63 persen ke level 1.423, disusul sektor teknologi yang naik 0,6 persen ke posisi 4.212, serta bahan baku yang juga menguat 0,6 persen ke angka 1.260. Kinerja positif di sektor-sektor ini mengindikasikan optimisme pelaku pasar terhadap prospek saham-saham yang bergerak di bidang-bidang tersebut.

    Namun, sektor-sektor lainnya justru mengalami tekanan. Sektor energi mencatat pelemahan signifikan sebesar 0,4 persen ke level 2.702, diikuti oleh sektor properti yang melemah 0,41 persen ke posisi 750. Koreksi juga terjadi di sektor keuangan yang turun 0,52 persen ke level 1.383, mencerminkan kehati-hatian investor terhadap potensi risiko di pasar finansial.

    Koreksi IHSG yang tipis dalam sesi pertama ini mencerminkan adanya sentimen campuran yang memengaruhi arah pergerakan pasar saham. Pelaku pasar tampaknya masih dalam tahap mencermati perkembangan global maupun domestik, termasuk dinamika sektor-sektor utama yang menjadi motor penggerak bursa.

    Sementara itu, kestabilan pergerakan di level 7.073 memberikan harapan akan potensi pemulihan menjelang sesi perdagangan berikutnya.

    Secara keseluruhan, stabilitas IHSG di tengah sentimen campuran ini mencerminkan daya tahan pasar. Pelaku pasar masih mencermati berbagai perkembangan, baik global maupun domestik, termasuk kebijakan moneter serta data ekonomi yang dapat memengaruhi arah pergerakan bursa saham dalam waktu dekat.

    Dengan aktivitas transaksi yang tetap tinggi, dinamika pasar memberikan peluang sekaligus tantangan bagi investor untuk menyikapi berbagai sentimen yang beredar.

    Komoditas Utama Bergerak Beragam

    Harga komoditas utama mengalami pergerakan beragam, mencerminkan sentimen pasar yang dipengaruhi berbagai faktor global. Harga minyak mentah kembali melemah untuk sesi kedua, setelah mengalami reli yang signifikan pada pekan sebelumnya.

    Pelemahan ini terjadi sebagai bagian dari koreksi teknikal, didukung oleh proyeksi pasokan yang melimpah dan penguatan dolar AS, yang membuat minyak menjadi kurang menarik bagi investor dengan mata uang selain dolar.

    Di sisi lain, harga emas cenderung stabil meskipun menghadapi tekanan dari kenaikan imbal hasil obligasi AS. Stabilitas ini menunjukkan minat investor terhadap aset safe haven tetap terjaga di tengah ketidakpastian global, meski kenaikan imbal hasil Treasury sering kali mengurangi daya tarik logam mulia seperti emas.

    Futures minyak kelapa sawit Malaysia juga mencatat pelemahan, memperpanjang tren penurunan. Tekanan datang dari penurunan permintaan yang signifikan, dengan impor India pada bulan Desember mencapai level terendah dalam sembilan bulan. Di saat yang sama, ekspor dari Malaysia turun hingga 7,8 persen, semakin memperburuk sentimen di pasar ini.

    Pasar saham global memberikan gambaran yang beragam. Indeks-indeks utama di Asia menunjukkan performa variatif, mencerminkan perbedaan dinamika di setiap pasar regional. Di Jepang, indeks Nikkei melonjak hingga 2,16 persen, menembus level 40.000 dan mencerminkan optimisme investor terhadap pemulihan ekonomi dan stabilitas di pasar ekuitas.

    Di sisi lain, Hang Seng (HSI) di Hong Kong melemah tajam dengan penurunan 2,04 persen, mencerminkan tekanan pada sektor teknologi dan kekhawatiran terkait perlambatan ekonomi Tiongkok.

    Shanghai Composite (SHCOMP) turun tipis sebesar 0,34 persen, menandakan sentimen hati-hati di kalangan investor domestik Tiongkok. Pasar Taiwan (TAIEX) dan Korea Selatan (KOSPI) mencatat kenaikan moderat masing-masing sebesar 0,86 persen dan 0,28 persen, didukung oleh minat terhadap saham teknologi.

    Indeks saham utama di Australia, S&P/ASX 200, naik sebesar 0,33 persen, sementara pasar di India, dengan indeks SENSEX, menguat 0,4 persen. Indeks utama di Singapura, STI, menutup sesi dengan kenaikan sebesar 0,16 persen.

    Namun, berbeda dengan optimisme di pasar Asia, indeks-indeks futures AS menunjukkan penurunan pada pembukaan. Dow Futures melemah 0,1 persen, S&P Futures turun 0,14 persen, dan Nasdaq Futures terkoreksi 0,29 persen.

    Pelemahan ini mencerminkan kekhawatiran atas kebijakan moneter ketat yang dapat menekan pertumbuhan perusahaan teknologi serta kemungkinan tekanan pada likuiditas pasar.

    Secara keseluruhan, dinamika pasar ini menunjukkan perbedaan yang mencolok antara berbagai kawasan, dengan sentimen lokal dan global memainkan peran besar. Investor terus memantau perkembangan makroekonomi dan kebijakan global untuk menentukan langkah investasi berikutnya.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".